Bisnisia.id | Jakarta – Mengawali Tahun Baru 2025, Pemerintah memutuskan bahwa tarif tenaga listrik untuk Triwulan I (Januari-Maret) bagi 13 golongan pelanggan nonsubsidi akan tetap, atau tidak mengalami kenaikan. Kebijakan ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman P. Hutajulu, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (31/12/2024).
Keputusan ini diambil berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2024 tentang Tarif Tenaga Listrik yang disediakan oleh PT PLN (Persero). Penyesuaian tarif tenaga listrik bagi pelanggan nonsubsidi dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan mempertimbangkan perubahan realisasi parameter ekonomi makro, yaitu kurs, Indonesian Crude Price (ICP), inflasi, dan Harga Batubara Acuan (HBA).
Meskipun realisasi parameter ekonomi makro pada periode Agustus hingga Oktober 2024 menunjukkan adanya potensi kenaikan tarif listrik, pemerintah memutuskan untuk mempertahankan tarif listrik Triwulan I Tahun 2025 pada level yang sama dengan tarif Triwulan IV Tahun 2024. Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas daya beli masyarakat di tengah dinamika ekonomi global.
Diskon Listrik untuk Rumah Tangga
Selain mempertahankan tarif listrik, pemerintah juga memberikan stimulus berupa diskon 50 persen untuk biaya listrik bagi pelanggan rumah tangga PT PLN (Persero) dengan daya terpasang hingga 2.200 VA. Diskon ini ditujukan kepada 81,42 juta pelanggan, mencakup daya 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA. Kebijakan ini berlaku selama dua bulan, yaitu Januari dan Februari 2025, sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 348.K/TL.01/MEM.L/2024 tentang Pemberian Diskon Biaya Listrik.
Pelaksanaan pemberian diskon dilakukan secara otomatis melalui sistem PT PLN (Persero). Untuk pelanggan pascabayar, diskon 50 persen akan diterapkan pada rekening biaya listrik bulan Januari 2025 (dibayar pada Februari 2025) dan rekening biaya listrik bulan Februari 2025 (dibayar pada Maret 2025). Sementara itu, pelanggan prabayar akan langsung mendapatkan diskon saat melakukan pembelian token listrik di bulan Januari dan Februari 2025. Dengan demikian, pelanggan cukup membayar setengah harga token dibandingkan bulan sebelumnya untuk mendapatkan jumlah kWh yang sama.
Efisiensi Energi dan Pelayanan Optimal
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P. Hutajulu menekankan pentingnya efisiensi energi dan penghematan listrik oleh masyarakat. “Masyarakat diharapkan menggunakan energi listrik dengan lebih hemat dan bijak untuk mendukung kemandirian energi,” ungkap Jisman.
Dalam kesempatan yang sama, Jisman juga memastikan bahwa PT PLN (Persero) tetap diminta memberikan pelayanan optimal kepada pelanggan selama pelaksanaan program diskon. PT PLN diharuskan menjaga efisiensi operasional agar pemberian stimulus tidak mengganggu kualitas layanan kepada masyarakat.
Dengan langkah ini, pemerintah berharap dapat meringankan beban masyarakat, terutama di awal tahun 2025, sekaligus mendorong efisiensi dan kemandirian energi nasional.