Liang Wenfeng, Otak di Balik DeepSeek dan Revolusi AI Tiongkok

Bisnisia.id  – Liang Wenfeng, pendiri perusahaan rintisan kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, DeepSeek, berhasil menggemparkan industri teknologi global melalui inovasi terbarunya. Pria berusia 39 tahun ini, yang sebelumnya dikenal sebagai sosok rendah hati dalam industri teknologi Tiongkok, kini menjadi sorotan setelah diundang berbicara di simposium tertutup yang dipimpin oleh Perdana Menteri Li Qiang.

Menurut laporan Reuters, kamis (30/1/2025), DeepSeek baru saja meluncurkan asisten AI gratis yang mampu beroperasi dengan data lebih sedikit dan biaya lebih rendah dibandingkan para pesaingnya. Langkah ini menyebabkan penurunan tajam saham perusahaan teknologi besar di Amerika Serikat, dengan lebih dari $1 triliun nilai pasar menguap akibat kekhawatiran terhadap potensi revolusi DeepSeek di industri AI.

Baca juga:  Banjir di Spanyol, Puluhan Tewas, Ini Terparah Sejak 1973

Fokus DeepSeek pada Inovasi dan Open-Source  

Berbeda dengan banyak perusahaan teknologi Tiongkok lainnya yang cenderung meniru inovasi asing, DeepSeek mengutamakan pengembangan model AI orisinal dan mutakhir. Liang Wenfeng menekankan pentingnya penggunaan model open-source, mencerminkan praktik budaya teknologi di Silicon Valley.

Ia berpendapat bahwa inovasi harus didorong oleh rasa ingin tahu dan keinginan untuk menciptakan, mendorong industri teknologi Tiongkok untuk beralih dari imitasi menuju orisinalitas.

Kontroversi Terkait Keamanan Data dan Sensor

Menurut laporan New York Post, kamis (30/1/2025), kesuksesan DeepSeek tidak terlepas dari kontroversi. Aplikasi chatbot AI mereka dilaporkan menyimpan data pengguna AS di server yang berlokasi di Tiongkok, menimbulkan kekhawatiran keamanan nasional di Amerika Serikat.

Baca juga:  Ribuan Barista Starbucks Gelar Aksi Mogok, Desak Kenaikan Upah

Beberapa ahli menunjukkan bahwa, berbeda dengan chatbot lain yang menyimpan data secara lokal, DeepSeek berpotensi menimbulkan risiko signifikan. Selain itu, chatbot ini menunjukkan tanda-tanda sensor, dengan menghindari topik-topik sensitif bagi pemerintah Tiongkok.

Jejak Karier Liang Wenfeng: Dari Hedge Fund ke AI  

Liang Wenfeng, yang lahir di Guangdong pada tahun 1985, menempuh pendidikan di Universitas Zhejiang. Setelah lulus, ia mendirikan High-Flyer, sebuah hedge fund kuantitatif yang sukses, sebelum akhirnya meluncurkan DeepSeek pada tahun 2023. Visinya menekankan perlunya inovasi berbasis rasa ingin tahu dan kreativitas, menantang industri teknologi Tiongkok untuk berkembang secara independen dan tidak sekadar meniru teknologi Barat.

Baca juga:  Donald Trump Kembali Terpilih sebagai Presiden AS, Ungguli Kamala Harris

DeepSeek dan Dominasi AI Tiongkok di Pasar Global

Dengan pendekatan yang berfokus pada efisiensi algoritma dan optimalisasi perangkat lunak, DeepSeek berhasil mengembangkan model AI yang kompetitif dengan biaya jauh lebih rendah dibandingkan pesaingnya di Barat. Keberhasilan ini menyoroti kemajuan signifikan sektor teknologi AI Tiongkok dan menegaskan posisi DeepSeek sebagai pemain utama dalam lanskap AI global.

Editor:
Hendra Vramenia

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Penguatan UMKM Lokal, PT PEMA Dorong Kolaborasi Multi Pihak

Bisnisia.id | Banda Aceh - Direktur Utama PT Pembangunan...

PT Pembangunan Aceh Terima Kritik Publik untuk Tingkatkan Kinerja Perusahaan

Bisnisia.id | Banda Aceh – Humas PT Pembangunan Aceh...

Enam Elemen Kunci Sukseskan Pilkada Aceh Menurut PJ Gubernur Safrizal

Bisnisia.id | Banda Aceh - Pemerintah Aceh bersama seluruh...

Eksekusi Terpidana Korupsi RS Arun, Hariadi Dipenjara 8 Tahun, Suaidi Menyusul

Terpidana korupsi PT Rumah Sakit Arun Lhokseumawe, Hariadi, dieksekusi...

Aceh Harus Siapkan 100 Pemuda Ahli Teknologi dan Pertambangan

Bisnisia.id | Banda Aceh – Dahlan Iskan, mantan Menteri...

Pj. Gubernur Aceh Tegaskan Pengelolaan Zakat Responsif

BISNISIA.ID | Banda Aceh - Penjabat (Pj.) Gubernur Aceh,...

Penerimaan Dana Migas Aceh Terus Menurun, Dalam Empat Tahun Berkurang 50 Persen

Bisnisia.id | Banda Aceh – Penerimaan Provinsi Aceh dari...

Warga Aceh Sasaran Investasi Bodong, OJK Temukan 9.000 Lebih Investasi Ilegal

Bisnisia.id | Banda Aceh – Investasi bodong kini sudah...

Transaksi HARBOLNAS 2024 Capai Rp31,2 Triliun, Produk Lokal Jadi Unggulan

Bisnisia.id | Jakarta – Gelaran Hari Belanja Online Nasional...

Libur Isra Mikraj & Imlek 2025: 12.000 Wisatawan Padati Sabang, Arus Balik Masih Padat

Bisnisia.id | Banda Aceh – Lebih dari 12.000 wisatawan...

Sambangi Kantor Kementerian ESDM, Kepala BPMA Lakukan Koordinasi Lintas Sektor

Bisnisia.id | Jakarta - Dalam menjalankan amanah dari Menteri...

Speaker Tanpa SNI Senilai Rp10,2 M Disita

BisnisKita.id - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya menjaga daya...

Nilai Ekspor Provinsi Aceh Mencapai 40,88 juta USD pada Oktober 2023

Bisniskita.id | Banda Aceh – Badan Pusat Statistik (BPS)...

Sejarah ExxonMobil dan Tuduhan Pelanggaran HAM di Aceh

ExxonMobil, salah satu perusahaan energi terbesar di dunia, memiliki...

Badan Pemenangan Muzakir Manaf – Fadhlullah Siap Hadapi Pilkada Aceh 2024

BISNISIA.ID | Banda Aceh - Dalam upaya meraih kemenangan...

10 Tips Memulai Usaha untuk Milenial

Bagi kaum milenial yag ingin membuka usaha, ini tips...

Cawagub Fadhil Rahmi Sambangi Alim Ulama di Pesisir Timur Aceh

BISNISIA.ID | BANDA ACEH - Calon wakil gubernur Aceh,...

Rupiah Ditutup Loyo Rp15.565, Dolar Hong Kong Paling Kuat di Asia

Bisniskita.id | Banda Aceh - Nilai tukar Rupiah terhadap...