Bisnisia.id – Liang Wenfeng, pendiri perusahaan rintisan kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, DeepSeek, berhasil menggemparkan industri teknologi global melalui inovasi terbarunya. Pria berusia 39 tahun ini, yang sebelumnya dikenal sebagai sosok rendah hati dalam industri teknologi Tiongkok, kini menjadi sorotan setelah diundang berbicara di simposium tertutup yang dipimpin oleh Perdana Menteri Li Qiang.
Menurut laporan Reuters, kamis (30/1/2025), DeepSeek baru saja meluncurkan asisten AI gratis yang mampu beroperasi dengan data lebih sedikit dan biaya lebih rendah dibandingkan para pesaingnya. Langkah ini menyebabkan penurunan tajam saham perusahaan teknologi besar di Amerika Serikat, dengan lebih dari $1 triliun nilai pasar menguap akibat kekhawatiran terhadap potensi revolusi DeepSeek di industri AI.
Fokus DeepSeek pada Inovasi dan Open-Source
Berbeda dengan banyak perusahaan teknologi Tiongkok lainnya yang cenderung meniru inovasi asing, DeepSeek mengutamakan pengembangan model AI orisinal dan mutakhir. Liang Wenfeng menekankan pentingnya penggunaan model open-source, mencerminkan praktik budaya teknologi di Silicon Valley.
Ia berpendapat bahwa inovasi harus didorong oleh rasa ingin tahu dan keinginan untuk menciptakan, mendorong industri teknologi Tiongkok untuk beralih dari imitasi menuju orisinalitas.
Kontroversi Terkait Keamanan Data dan Sensor
Menurut laporan New York Post, kamis (30/1/2025), kesuksesan DeepSeek tidak terlepas dari kontroversi. Aplikasi chatbot AI mereka dilaporkan menyimpan data pengguna AS di server yang berlokasi di Tiongkok, menimbulkan kekhawatiran keamanan nasional di Amerika Serikat.
Beberapa ahli menunjukkan bahwa, berbeda dengan chatbot lain yang menyimpan data secara lokal, DeepSeek berpotensi menimbulkan risiko signifikan. Selain itu, chatbot ini menunjukkan tanda-tanda sensor, dengan menghindari topik-topik sensitif bagi pemerintah Tiongkok.
Jejak Karier Liang Wenfeng: Dari Hedge Fund ke AI
Liang Wenfeng, yang lahir di Guangdong pada tahun 1985, menempuh pendidikan di Universitas Zhejiang. Setelah lulus, ia mendirikan High-Flyer, sebuah hedge fund kuantitatif yang sukses, sebelum akhirnya meluncurkan DeepSeek pada tahun 2023. Visinya menekankan perlunya inovasi berbasis rasa ingin tahu dan kreativitas, menantang industri teknologi Tiongkok untuk berkembang secara independen dan tidak sekadar meniru teknologi Barat.
DeepSeek dan Dominasi AI Tiongkok di Pasar Global
Dengan pendekatan yang berfokus pada efisiensi algoritma dan optimalisasi perangkat lunak, DeepSeek berhasil mengembangkan model AI yang kompetitif dengan biaya jauh lebih rendah dibandingkan pesaingnya di Barat. Keberhasilan ini menyoroti kemajuan signifikan sektor teknologi AI Tiongkok dan menegaskan posisi DeepSeek sebagai pemain utama dalam lanskap AI global.