BISNISIA.ID- Sedikitnya 22 produk unggulan usaha kreatif Aceh akan tampil dalam pesta rakyat yang bertajuk ‘Karya Kreatif Aceh’ yang digelar oleh Bank Indonesia Aceh pada 26-30 Juli 2024. Kegiatan itu sebagai ajang pemajuan produk kreatif dari Serambi Mekkah.
Kegiatan di pusatkan di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Road To Karya Kreatif Indonesia dan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia yang akan diadakan di Jakarta pada Agustus mendatang serta Road To Meuseuraya Festival di Banda Aceh pada Oktober mendatang.
KKA akan menghadirkan berbagai kegiatan menarik seperti pagelaran musik oleh Zigaz, Fourtwenty, dan IDGITAF, olahraga bersama, serta perlombaan untuk masyarakat. Acara ini akan menampilkan produk UMKM kreatif dan unggulan dari 22 UMKM binaan BI Aceh, seperti Mutiara Songket dan Zungket, serta 184 UMKM food and beverage.
Semua UMKM yang terlibat sudah menyediakan QRIS sebagai alternatif pembayaran, dan akan ada QRIS Challenge untuk mendorong transaksi digital.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Aceh, Rony Widijarto, Jumat (26/7/2024) mengatakan UMKM menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia dengan kontribusi sebesar 57,14% terhadap PDB dan penyerapan tenaga kerja sebesar 96,92%. Namun, UMKM Aceh masih menghadapi kendala seperti akses pembiayaan, kesiapan digital, dan pemasaran.
Rony Widijarto P. menyoroti strategi pengembangan UMKM melalui tiga pilar: Korporatisasi, Kapasitas, dan Akses Pembiayaan. Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing UMKM dan mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif.
“BI Aceh mendukung UMKM melalui digitalisasi, peningkatan daya saing ekspor, dan akses pembiayaan,” kata Rony.
Program yang dilakukan meliputi integrasi digitalisasi rantai nilai, peningkatan daya saing UMKM Aceh di pasar internasional, serta fasilitasi business matching antara UMKM dan perbankan.
Pada Triwulan II 2024, pembiayaan UMKM di Aceh tumbuh 12,46% (yoy), dengan NPL sebesar
3,80%. Pangsa pembiayaan UMKM terhadap total pembiayaan di Aceh mencapai 25,15%. Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Aceh tumbuh 41,57% (yoy) dengan NPL sebesar 1,75%.
Bank Indonesia juga fokus pada pengembangan UMKM bidang pangan untuk menjaga stabilitas inflasi melalui pelatihan pertanian organik, pengembangan digital farming, dan dukungan sarana prasarana.
Dengan sinergi antara pemerintah daerah, lembaga terkait, dan masyarakat, BI Aceh optimis dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Aceh.