PT PEMA Menyetor Deviden untuk Aceh, Bangkit Setelah Masa Sulit

Bisnisia.id| Banda Aceh – Setelah melewati masa sulit akibat pandemi Covid-19 pada 2020-2021, PT PEMA (Pembangunan Aceh) berhasil memulihkan kinerja keuangannya. Pada 2022, perusahaan menyetor dividen sebesar Rp 21,66 miliar kepada Pemerintah Aceh, kemudian meningkat menjadi Rp 24,30 miliar pada 2023. Pencapaian ini mencerminkan stabilitas kinerja PT PEMA sekaligus memperkuat kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Aceh melalui pengelolaan berbagai sektor strategis.

Direktur Pengembangan Bisnis PT PEMA, Faisal Ilyas  menjelaskan, salah satu langkah utama yang berhasil dilakukan oleh perusahaan adalah diversifikasi usaha. PT PEMA mulai memperluas lini bisnisnya ke sektor-sektor yang lebih stabil dan relevan seperti migas, pertanian, dan perikanan.

“Keberhasilan dalam diversifikasi ini mengurangi ketergantungan kami pada sektor yang terdampak pandemi, serta membuka peluang baru untuk meningkatkan pendapatan,” jelas Faisal. Banda Aceh, Senin (02/12/2024).

WhatsApp Image 2024 05 08 at 18.40.46
dari kiri ke kanan : Direktur Komersial , Almer Hafis Sandy, ST; Direktur Utama, Ir Faisal Saifuddin; Direktur Umum & Keuangan, Lukman Age M Soc Sc; Direktur Pengembangan Bisnis, Faisal Ilyas SE MM. Foto: dok. PT PEMA.

Selain diversifikasi, pemulihan ekonomi pasca-pandemi turut berkontribusi signifikan dalam peningkatan pendapatan perusahaan. Dengan pulihnya aktivitas ekonomi masyarakat, permintaan di pasar lokal dan nasional kembali meningkat, memberikan angin segar bagi PT PEMA yang bergerak di sektor energi dan bahan baku.

Baca juga:  Transportasi Pulau Terluar di Aceh

Salah satu proyek yang paling berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan PT PEMA adalah alih kelola Wilayah Kerja (WK) Blok B, yang dikelola melalui anak usaha PT Pema Global Energi (PGE). Blok B memiliki tiga lapangan gas aktif yang menghasilkan gas sebesar 55 MMscfd dan kondensat 868 barel per hari, memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan perusahaan dalam dua tahun terakhir.

Faisal  mengungkapkan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi PT PEMA selama pandemi adalah fluktuasi harga komoditas seperti minyak dan gas, yang mempengaruhi pendapatan perusahaan. Namun, PT PEMA mampu mengatasi tantangan ini dengan melakukan diversifikasi ke sektor-sektor baru yang lebih relevan dengan kondisi pasar pasca-pandemi. Sektor energi terbarukan, komoditas perkebunan, dan hasil laut menjadi fokus utama perusahaan dalam meredam dampak pandemi terhadap bisnis inti.

Baca juga:  Kisah Lia Hanifa Bangun Bisnis Banner dari Modal Nol Rupiah hingga Raup Untung Rp100 Juta

“Selain itu, kemitraan strategis dengan pihak swasta dan komunitas lokal juga kami jadikan sebagai solusi untuk berbagi risiko sekaligus memperluas jangkauan pasar,” tambah Faisal.

PT PEMA juga sangat mengutamakan pengelolaan risiko yang bijak. Perusahaan ini telah mengintegrasikan Sistem Manajemen Risiko (SMR) ke dalam setiap lini bisnisnya untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan merespons risiko secara proaktif. Hal ini membantu perusahaan menjaga stabilitas keuangan, meskipun menghadapi ketidakpastian ekonomi akibat pandemi.

Transformasi digital turut memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi operasional PT PEMA. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan ini telah berhasil mendigitalisasi berbagai proses internal seperti pembayaran dan absensi karyawan. Penggunaan aplikasi face-recognition untuk absensi karyawan dan layanan pembayaran digital menjadi contoh konkret dari upaya PT PEMA untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi operasional.

Dukungan dari Pemerintah Provinsi Aceh juga memiliki peranan penting dalam pengembangan bisnis PT PEMA. Pemerintah Aceh memberikan mandat kepada PT PEMA untuk mengelola sektor-sektor vital seperti migas, serta menyediakan akses investasi untuk mendukung proyek-proyek strategis perusahaan.

Baca juga:  Kemenkeu dan BI Perkuat Sinergi Kebijakan Fiskal dan Moneter untuk Penerbitan Surat Berharga Negara 2025

“Kolaborasi erat antara pemerintah dan PT PEMA sangat krusial dalam mempercepat pengembangan bisnis dan memberikan kontribusi pada pembangunan ekonomi daerah,” tambah Faisal.

Meski telah berhasil pulih, PT PEMA tetap menghadapi tantangan, terutama dalam menjaga keberlanjutan dividen di masa depan. Faisal menegaskan bahwa perusahaan akan terus mengembangkan unit usaha baru di sektor-sektor yang lebih berkelanjutan seperti energi terbarukan, pertambangan, perikanan, dan agro. Diversifikasi ini diharapkan dapat memastikan bahwa PT PEMA tidak hanya tetap tangguh, tetapi juga terus memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Aceh di masa mendatang.

Dengan kombinasi strategi inovatif, manajemen risiko yang baik, dan dukungan dari berbagai pihak, PT PEMA kini berada di jalur yang tepat untuk terus berkembang dan berkontribusi pada kemajuan ekonomi daerah Aceh.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Speaker Tanpa SNI Senilai Rp10,2 M Disita

BisnisKita.id - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya menjaga daya...

Kemenko PMK: Pelaksanaan PKA ke-8 Sarana Masyarakat Aceh Lestarikan Budaya

Bisniskita.id | Banda Aceh - Deputi Bidang Koordinasi Revolusi...

Simpan Potensi 320 MW, PT PEMA Akan Garap Geothermal Seulawah

Bisnisia.id | Banda Aceh –  Panas bumi yang terkandung...

Pj Gubernur Safrizal Sampaikan Pesan Persatuan Jelang Pembukaan PON XXI 2024 Aceh-Sumut

Bisnisia.id | Banda Aceh – Sejarah telah membuktikan bahwa...

MyTelkomsel, Solusi Dukung Aktivitas Digital Pelanggan Telkomsel dan IndiHome

Bisniskita.id | Banda Aceh - Telkomsel terus membuka semua...

BI Sampaikan Ekonomi RI Tetap Kuat di Tengah Ketidakpastian

BISNISKITA.ID | Banda Aceh - Bank Indonesia (BI) meyakini...

Liverpool Kokoh di Puncak, Real Madrid Raih Kemenangan Dramatis di Kandang Atalanta

Liverpool dan Real Madrid berhasil meraih kemenangan di pertandingan...

Pj Gubernur Aceh Tegaskan Komitmen Jaga Kebersihan Pasca PON XXI

Banda Aceh – Penjabat Gubernur Aceh, Safrizal ZA, yang...

UMKM Pertamina Raih Transaksi Hingga Rp15 Miliar

Bisniskita.id | Jakarta - Pameran The Trade Expo Indonesia...

Butuh Rp 300 Triliun Lagi, Tim Prabowo Buru Pengemplang Pajak

BISNISIA.ID - Besaran anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun...

Harga Emas Antam Turun Rp 1.000 Per Gram Hari Ini

Bisniskita.id | Jakarta - Harga emas batangan PT Aneka...

Generasi Muda Aceh, Kunci Kebangkitan Ekonomi di Masa Depan

Bisnisia.id | Banda Aceh – Penjabat Gubernur Aceh, Safrizal...

Aceh Kaya Komoditas, tetapi Lemah Pada Pengolahan Pasca Panen

Bisnisia.id | Banda Aceh – Meskipun Aceh dikenal memiliki...

Sah, Mirwan MS dan Baital Mukadis Pimpin Aceh Selatan 2025-2030

Bisnisia.id | Aceh Selatan – Pasangan H. Mirwan MS...

Hiswana Migas Dukung Pengecer Menjadi Sub Pangkalan Distribusi LPG 3 Kg, Dorong Penetapan HET

Bisnisia.id | Banda Aceh - Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak...

Pendaftaran Beasiswa Australia Awards Dibuka pada 1 Februari

Bisnisia.id | Jakarta - Pendaftaran Beasiswa Pascasarjana Australia Awards...

Lomba Nobar PON XXI Antarkampung Hadiah Ratusan Juta

BANDA ACEH - Dalam rangka menyambut Pekan Olahraga Nasional...