Indonesia Ingin Naikkan Produksi CPO, 360.000 Hektar Sawit Rakyat Diremajakan

Bisnisia.id|Jakarta – Indonesia, sebagai salah satu produsen minyak sawit terbesar di dunia, berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas produksi kelapa sawit dengan mengedepankan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan petani kecil. Dalam konteks ini, Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) menjadi strategi utama untuk memastikan sektor kelapa sawit dapat berkembang secara efisien dan berkelanjutan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam acara The 20th Indonesian Palm Oil Conference And 2025 Price Outlook (IPOC) pada Kamis, 7 November 2024, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah fokus pada peningkatan produksi minyak sawit dengan cara yang ramah lingkungan.

“Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan produksi dan produktivitas minyak sawit di tahun-tahun mendatang, dan salah satu upaya untuk mencapai ini adalah melalui Peremajaan Sawit Rakyat,” ujar Airlangga dalam pidatonya yang disampaikan secara virtual.

Baca juga:  93 Pengungsi Rohingya Mendarat di Aceh Timur, 6 Orang Meninggal

Sejak diluncurkan pada 2017, Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) telah berhasil merevitalisasi sekitar 360.000 hektar lahan kelapa sawit milik petani kecil di seluruh Indonesia.

Program ini memberikan hibah kepada lebih dari 158.000 petani, yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan sawit mereka dengan menggunakan bibit unggul dan teknologi pertanian yang lebih efisien.

Pemerintah optimis bahwa program ini akan terus memberikan dampak positif bagi pendapatan petani kecil serta membantu meningkatkan daya saing industri kelapa sawit Indonesia di pasar global.

Minyak sawit Indonesia, yang saat ini menyumbang sekitar 23% dari total produksi minyak nabati dunia, juga memegang peranan penting dalam ketahanan pangan dan energi di dalam negeri.

Baca juga:  Aceh Sabet Emas Pertama di Barongsai PON Aceh-Sumut 2024

Selain berperan sebagai sumber pendapatan negara, sektor kelapa sawit juga menciptakan jutaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memastikan bahwa industri ini tidak hanya tumbuh, tetapi juga berkelanjutan dalam jangka panjang.

Dalam hal kebijakan energi, Airlangga juga menegaskan bahwa Indonesia terus mendorong penggunaan biodiesel berbasis kelapa sawit. Program B35 yang diwajibkan untuk industri transportasi akan ditingkatkan menjadi B40 pada tahun 2025, yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil serta mendorong bauran energi yang lebih ramah lingkungan.

Tantangan bagi industri kelapa sawit, lanjut Airlangga, datang dari berbagai tekanan eksternal, terutama isu-isu lingkungan yang seringkali disajikan dengan data yang kurang akurat atau tidak seimbang, seperti yang terjadi dengan peraturan Uni Eropa tentang deforestasi.

Baca juga:  17 Mahasiswa USK Ikuti Program USIMA ke Kuala Lumpur

Namun, pemerintah Indonesia tetap optimis bahwa melalui kolaborasi dengan berbagai pihak dan penegakan standar keberlanjutan yang lebih tinggi, industri kelapa sawit Indonesia dapat terus berkembang.

“Indonesia akan terus berupaya meningkatkan praktik-praktik berkelanjutan dalam industri kelapa sawit, termasuk dengan memperluas sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) yang menjadi standar kelapa sawit berkelanjutan,” tambah Airlangga.

Dengan langkah-langkah strategis yang terus diperkuat, Indonesia bertekad untuk mempertahankan posisi sebagai pemimpin dalam produksi minyak sawit global, sekaligus menjaga keberlanjutan sektor ini baik dari sisi lingkungan maupun kesejahteraan sosial.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Seniman dan Budayawan Aceh Tolak Raqan Pemajuan Kebudayaan

BISNISIA- Ratusan seniman, budayawan, serta puluhan organisasi seni dan...

Aceh Tambah Dua Medali dari Cabang Olahraga Kurash di PON XXI Aceh-Sumut 2024

Bisnisia.id | Aceh Besar – Kontingen tuan rumah, Aceh, berhasil...

Standar Industri Hijau Dorong Efisiensi Sumber Daya dan Konservasi Lingkungan

Bisnisia.id | Jakarta - Kementerian Perindustrian berkomitmen mengakselerasi penerapan...

PT PEMA Raih Predikat BUMD Terinformatif 2024 Berkat Inovasi E-PPID

Bisnisia.id | Banda Aceh – PT Pembangunan Aceh (PEMA)...

Sekjend ISAD: Jangan Jadikan Pilkada Ajang Permusuhan

BISNISIA.ID | Banda Aceh - Sekretaris Jenderal Ikatan Sarjana...

Bank Indonesia Sampaikan 6 Tantangan Utama Menuju Hilirisasi Komoditas Unggulan di Aceh

Bisniskita.id | Banda Aceh - Kantor Perwakilan Bank Indonesia...

Generasi Muda Aceh Diajak Manfaatkan Peluang Pendidikan Tinggi

Bisnisia.id | Banda Aceh – Bangun Sejahtera Indonesia Maslahat...

Ekowisata Gajah di CRU Sampoiniet Aceh Jaya

Ekowisata Gajah Sumatera(Elephas maximus sumatrensis) jinak di CRU (Conservation...

Dari Rokok hingga Narkotika, Bea Cukai Aceh Sita Barang Ilegal Miliaran Rupiah

Bisnisia.id | Banda Aceh – Sepanjang tahun 2024, Kantor...

Misbahul Ulum Juara Umum Piala Persimu XVI se-Aceh dan Sumatera Utara

Bisnisia.id | Lhokseumawe – Pesantren Modern Misbahul Ulum sukses...

Tingkatkan Industri Lokal, Pemerintah Perketat Aturan Impor

Bisnisia.id | Jakarta - Tantangan terbesar dalam meningkatkan kontribusi...

Mellani Ajak Istri Menteri Investasi RI Promosikan Aceh

BANDA ACEH-- Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh,...

Tahun 2024, Penindakan Barang Ilegal Capai Rp6,1 Triliun

Bisnisia.id | Jakarta — Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani...

BSI Proyeksikan Pangsa Pasar Perbankan Syariah Bisa Tembus 8%

Bisniskita.id | Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk....

Kisah Lia Hanifa Bangun Bisnis Banner dari Modal Nol Rupiah hingga Raup Untung Rp100 Juta

Lia Hanifa, seorang perempuan asal Kabupaten Aceh Utara, berhasil...

Saham Medco Energi Melemah, Turun 4,48 Persen

Bisnisia.id | Banda Aceh - Saham Medco Energi Internasional...

Dorong Ekonomi Kerakyatan, Kredit Mikro BRI Tumbuh 11,47 Persen

Bisniskita.id | Jakarta - Sebagai bank yang memiliki concern...

Pj Gubernur Aceh Tegaskan Komitmen Jaga Kebersihan Pasca PON XXI

Banda Aceh – Penjabat Gubernur Aceh, Safrizal ZA, yang...