Teknologi Digital adalah Masa Depan IKM Indonesia

Bisnisia.id | Jakarta – tengah persaingan ekonomi global yang semakin ketat, implementasi teknologi industri 4.0 tak dapat dihindari. Pemerintah terus mendorong para pelaku industri, tak terkecuali pelaku industri kecil dan menengah (IKM), untuk mampu menerapkan teknologi digital dan otomatisasi dalam proses bisnis melalui berbagai program dan kegiatan.

Sejalan dengan sasaran tersebut, Kementerian Perindustrian gencar membangun kesadaran industri 4.0 dan melaksanakan program e-Smart IKM untuk semakin memperkuat kemampuan IKM bersaing dalam menghadapi persaingan global.

Implementasi teknologi digital dan otomatisasi ini selaras dengan peta jalan Making Indonesia 4.0 yang telah diluncurkan pada tahun 2018. Terdapat 10 prioritas nasional yang menjadi fokus utama dalam inisiatif Making Indonesia 4.0, salah satunya adalah pemberdayaan IKM dalam perkembangan teknologi digital.

“Dengan adanya peta jalan tersebut, kami berupaya untuk mendorong penerapan teknologi dalam proses bisnis yang dilakukan oleh IKM, mulai dari manajemen, lini produksi hingga penguatan akses pemasaran,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita dalam keterangannya di Jakarta, Senin (18/11).

Dalam rangka menerapkan Making Indonesia 4.0 di sektor IKM, Ditjen IKMA rutin melaksanakan program literasi digital kepada pelaku IKM, khususnya terkait pemasaran daring melalui pelaksanaan program e-Smart IKM. Ditjen IKMA juga bekerja sama dengan marketplace untuk memberikan kesempatan kepada IKM agar dapat memajang produknya di pasar daring.

Baca juga:  Walhi Aceh Sokong Warga Aceh Tengah Melawan Perusahaan Tambang Emas

Tak hanya itu, Ditjen IKMA juga menekankan pentingnya peranan teknologi dalam proses bisnis IKM dan terus mengukur kesiapan IKM dalam menjalankan implementasi teknologi industri 4.0 ini.

“Melalui awareness Industry 4.0, kami berharap banyak potensi yang dapat dikembangkan,” ucap Reni.

Dirjen IKMA menyampaikan, penerapan teknologi industri 4.0 telah berdampak di lingkup IKM, seperti pada IKM gula palma di Banyumas, IKM logam di Tegal, maupun di sentra IKM lainnya. “Penerapan teknologi secara signifikan dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi sumber daya dan kualitas produk,” ujarnya.

Demi mengukur kesiapan IKM dalam menjalankan teknologi industri 4.0 ini, Kemenperin juga menerapkan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0). INDI 4.0 pada IKM. INDI 4.0 sendiri merupakan acuan tingkat kesiapan perusahaan atau industri dalam mengadopsi teknologi dan sistem yang mendukung otomatisasi dan digitalisasi.

Hasil dari pengukuran dengan indeks ini kemudian dijadikan acuan dalam mengidentifikasi tantangan, menentukan strategi, dan sebagai dasar dalam menentukan kebijakan pemerintah untuk mendorong industri bertransformasi menuju Industri 4.0.

“INDI 4.0 diharapkan menjadi standar baku yang berlaku nasional yang dijadikan ukuran untuk menilai kesiapan industri dalam negeri,” tutur Reni.

Reni mengungkapkan, Kemenperin memerlukan adopsi penyesuaian untuk melaksanakan pengukuran INDI 4.0 di sektor IKM berdasarkan evaluasi pengukuran sebelumnya. “Khususnya untuk mempermudah IKM melakukan evaluasi kesiapannya. Oleh sebab itu diperlukan penjelasan dan perincian sehingga mudah dipahami oleh pelaku IKM,” ujarnya.

Baca juga:  Kepala Desa di Abdya Kembalikan Stempel, Tuntut Pencairan Dana Gampong

Penyesuaian yang dilakukna meliputi pemberian tambahan penjelasan untuk memudahkan asesmen dan menggali lebih lanjut kondisi dan tantangan yang dihadapi IKM, tanpa mengubah pilar dan bidang INDI 4.0.

Asesmen dilakukan sesuai dengan Permenperin No. 20 Tahun 2021 tentang Pengukuran Tingkat Kesiapan Industri dalam Bertransformasi Menuju Industri 4.0 (INDI 4.0). Pada bagian akhir Asesmen INDI 4.0, terdapat rekomendasi bagi IKM sesuai dengan penilaian setiap pilar dan nilai akhir IKM.

Sebelumnya, Ditjen IKMA telah melakukan asesmen dan pengukuran INDI 4.0 sebanyak dua kali, yaitu bagi 50 IKM di Magelang pada Juli 2024 dan 58 IKM di Nusa Tenggara Barat pada November 2024. Dari dua pengukuran INDI 4.0 untuk para pelaku IKM di kedua daerah tersebut, terlihat bahwa rata-rata IKM memiliki skor 1,31 atau pada level 1. Level ini menunjukkan IKM masih berada dalam tahap kesiapan awal menuju Industri 4.0.

Demi mendongkrak level kesiapan IKM, Ditjen IKMA mendorong IKM untuk memulai transformasi dengan meningkatkan keterampilan SDM IKM dalam mengenal strategi transformasi dan jenis implementasi digitalisasi yang paling tepat untuk diterapkan. “Misalnya transformasi dengan digital marketing, digitalisasi proses desain, dan memperkuat implementasi 5R,” kata Reni.

Untuk mempermudah asesmen dan menggali lebih lanjut kondisi dan tantangan IKM dalam mengimplementasikan teknologi 4.0, Ditjen IKMA Kemenperin menyelenggarakan Workshop Awareness dan Assessment INDI 4.0 untuk IKM pada tanggal 15-16 November 2024 lalu di Jakarta. Pendampingan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Gebyar IKMA 2024 yang dilaksanakan pada 12-17 November 2024 di Jakarta.

Baca juga:  Kemenparekraf Dukung Pembentukan Asosiasi Kreator Konten Indonesia

Sekretaris Ditjen IKMA Kemenperin, Riefky Yuswandi mengemukakan, workshop digelar untuk mendapatkan nilai INDI 4.0 pada IKM unggulan yang mengikuti acara Gebyar IKMA. “Workshop INDI 4.0 ini melibatkan 118 IKM, yang juga berpartisipasi dalam pameran Gebyar IKMA 2024,” tuturnya.

Adapun rincian pesertanya, yaitu dari kompetisi Indonesia Food Innovation (IFI) sebanyak 26 IKM, dari kompetisi Creative Business Inkubator (CBI) sebanyak 34 IKM, dari kompetisi Startup4industry sebanyak 26 IKM, dari program One Village One Product (OVOP) sebanyak 11 IKM, dari penerima Penghargaan Upakarti sebanyak 8 IKM, kemudian 7 IKM kosmetik, dan 6 IKM alas kaki.

Dalam workshop ini, peserta akan menerima materi mengenai Awareness Transformasi IKM dan Adopsi INDI 4.0, serta cara Pengisian Self Asessment INDI 4.0 untuk IKM. “Keluaran dari kegiatan ini yaitu hasil nilai self-assessment INDI 4.0 untuk IKM Peserta Gebyar IKMA 2024,” ungkap Riefky.

Riefky juga berharap, workshop ini dapat meningkatkan level kesiapan IKM dalam bertransformasi menuju industri 4.0 dan meningkatkan kemampuan produksinya melalui penerapan teknologi industri dan otomatisasi.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Razali Dilantik Sebagai Direktur Utama PT Pase Energi Migas

Penjabat Bupati Aceh Utara, Mahyuzar, melantik Razali (Abu Lapang)...

Dewan Pengupahan Sepakati UMP Aceh 2025 Naik 6,5 Persen, UMSP Kembali Berlaku

Bisnisia.id | Banda Aceh – Dewan Pengupahan Provinsi Aceh...

Hirup Gas Beracun, Tiga Pekerja Bangunan Tewas dalam Sumur di Banda Aceh

Bisnisia.id| Banda Aceh - Tiga pekerja bangunan meninggal dunia...

Butuh Rp 300 Triliun Lagi, Tim Prabowo Buru Pengemplang Pajak

BISNISIA.ID - Besaran anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun...

Eksplorasi Migas Berlanjut, BPMA dan PGE Sosialisasikan Seismik 3D di Aceh Utara

Bisnisia.id | Banda Aceh – Badan Pengelola Migas Aceh...

Aceh Butuh Investasi Industri untuk Kurangi Kemiskinan

Bisnisia.id | Banda Aceh – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh,...

Gelombang panas mematikan Italia

Italia menghadapi gelombang panas mematikan ketiga: 17 kota berada...

Empat Kontestan Perempuan Bertarung di Pilkada Aceh 2024. Siapa Saja?

Bisnisia.id | Banda Aceh – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)...

Indonesia dan Tiongkok Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Deeskalasi Konflik Palestina

Bisniskita.id | Jakarta – Presiden Joko Widodo menerima kunjungan...

Rodri Antar Manchester City ke Puncak Klasemen dengan Kemenangan atas Sheffield United

SHEFFIELD, Inggris, 27 Agustus - Manchester City mengamankan tempat...

HAkA dan BPS Luncurkan Buku Dua Dekade Deforestasi Hutan Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh - Badan Pusat Statistik (BPS)...

“Nuga-Nuga” Melukis Sejarah dan Masa Depan Aceh: Refleksi 20 Tahun Tsunami 2004

Bisnisia.id | Banda Aceh – Kegiatan melukis bertajuk “Nuga-Nuga”...

Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Ini Strategi Pemerintah

Bisnisia.id | Jakarta - Pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi...

YARA Desak Pemerintah Aceh Evaluasi Izin PPKS PT Ensem Abadi

Bisnisia.id | Aceh Barat Daya – Kepala Perwakilan Yayasan...

Tiga Ide Cerita Dokumenter Terpilih Mengikuti In House Training ADJ 2024

BISNISKITA.ID | Banda Aceh - Tiga ide cerita film...

Prabowo: Indonesia Siap Produksi Biodiesel B50 di Tahun 2025

Bisnisia.id | Indonesia - Presiden RI Prabowo Subianto dalam...

Calon Jemaah Haji Aceh Besar Diminta Fokus pada Ibadah

BISNISKITA.ID | BANDA ACEH - Asisten Perekonomian dan Pembangunan...

Presiden Prabowo dan PM Malaysia Pererat Kerja Sama Strategis

Bisnisia.id | Malaysia -  Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto,...

Aceh Gandeng Investor Malaysia untuk Bangun Rumah Sakit Modern

Bisnisia.id | Banda Aceh – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf,...

Repnas Aceh Apresiasi Program Makan Siang dan Susu Untuk Anak Indonesia

Bisniskita.id | BANDA ACEH - Program makan siang dan...