Bisnisia.id | Banda Aceh – Polemik seleksi calon kepala Badan Pengelola Migas Aceh berakhir sudah. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memilih Nasri sebagai kepala BPMA dan akan dilantik pada Kamis (16/1/2025) di Jakarta. Kini di pundak Nasri keberlanjutan migas Aceh dibebankan.
Informasi yang dihimpun oleh Bisnisia.id, Nasri telah berada di Jakarta untuk menghadiri pelantikan yang akan berlangsung pada 13.30 Wib. Pelantikan akan dilakukan oleh Menteri ESDM.
“Benar, saya dapat info dari beliau dan akan dilantik besok (Kamis) siang,” kata sumber Bisnisia.id.
Baca juga: Ini 6 Profil Kandidat Kepala BPMA, Siapa yang Pantas Memimpin?
Nasri bukan orang baru di BPMA. Saat ini dia menjabat sebagai sebagai Kepala Divisi Akuntansi, Perpajakan, dan Manajemen Risiko di BPMA. Latar belakang pendidikannya di bidang akuntansi dengan gelar Magister Sains Akuntansi dan sertifikasi Chartered Accountant (CA) menjadikannya ahli di bidang pengelolaan keuangan, perpajakan, dan manajemen risiko. Dengan perannya saat ini, Nasri memiliki pengalaman strategis dalam memastikan transparansi, akuntabilitas, dan manajemen risiko di industri migas.
Nasri merupakan lulusan Akuntansi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Pernah terlibat dalam proses rehab rekon Aceh- Nias, Nasri merupakan auditor dan ahli perencanaan keuangan.
Dalam proses seleksi calon BPMA, nama Nasri masuk dalam enam besar dengan perolehan nilai kedua tertinggi. Gubernur Aceh menyerahkan tiga kandidat kepada menteri ESDM dan menteri telah menjatuhkan pilihan pada Nasri.
Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah (PP) RI Nomor 23 tahun 2015, BPMA mempunyai tugas melakukan pelaksanaan, pengendalian, dan pengawasan terhadap kontrak kerja sama kegiatan usaha hulu agar pengambilan sumber daya alam Minyak dan Gas Bumi milik negara yang berada di darat dan laut di wilayah kewenangan Aceh dapat memberikan manfaat dan penerimaan yang maksimal bagi negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.