Indonesia Siap Manfaatkan Bonus Demografi untuk Dorong Pertumbuhan IKM

Bisnisia.id | Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya memperkuat sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM) sebagai pilar utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Melalui berbagai program dan kolaborasi antara pelaku industri, pemerintah, serta pemangku kepentingan lainnya, Kemenperin mendorong IKM untuk menguasai pasar domestik dan internasional.

Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, menegaskan bahwa IKM telah menunjukkan peran penting dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan besar seperti pandemi COVID-19.

“Di tengah masa sulit, IKM berhasil memenuhi kebutuhan produk dalam negeri, bahkan sektor ini berkembang pesat. Salah satunya adalah sektor makanan yang banyak tumbuh selama pandemi,” ujar Faisol Riza dalam acara Awarding Gebyar IKMA 2024 di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (14/11).

Dengan lebih dari 4,5 juta unit usaha, IKM mendominasi sektor industri Indonesia, menyerap tenaga kerja sebanyak 12,37 juta orang, dan berkontribusi 20,97 persen terhadap total nilai output industri.

Faisol menambahkan bahwa pasar IKM Indonesia sangat besar, dengan produk unggulan yang tersebar dari Sabang hingga Merauke, membuka peluang bagi IKM untuk memperkuat pasar domestik dan meningkatkan ekspor.

“Kolaborasi antar sektor sangat penting. Kami terus mendorong IKM untuk berinovasi dan menghasilkan produk berkualitas tinggi yang dapat bersaing dengan produk impor,” kata Faisol.

Baca juga:  Baru Dilantik, Mualem Ingin Hapus Sistem Barcode di SPBU Aceh

Inovasi dan kualitas menjadi kunci untuk memperbesar daya saing IKM, baik di pasar domestik maupun global.

Hal ini sejalan dengan tema Gebyar IKMA 2024, yang bertajuk “Mendorong Kemandirian IKM melalui Inovasi dan Penguatan Rantai Pasok Industri,” yang menekankan pentingnya inovasi dan kolaborasi untuk membangun rantai pasok yang lebih kuat.

Indonesia, dengan populasi usia produktif yang terus berkembang, memiliki potensi besar untuk meningkatkan produktivitas, termasuk di sektor IKM.

Pada tahun 2030, diperkirakan lebih dari 70 persen dari total penduduk Indonesia akan berada dalam usia kerja. Faisol berharap bonus demografi ini dapat menjadi pendorong utama dalam mempercepat pertumbuhan IKM.

Gebyar IKMA 2024, yang diadakan pada 12-17 November di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, menjadi ajang untuk memberikan penghargaan kepada IKM unggulan.

Acara ini juga merupakan puncak dari berbagai program kompetisi dan akselerasi yang dilaksanakan oleh Ditjen IKMA Kemenperin.

Pameran Gebyar IKMA menampilkan produk-produk terbaik dari berbagai program seperti One Village One Product (OVOP), Indonesia Food Innovation (IFI), Startup4Industry (S4I), dan Creative Business Incubator (CBI).

Baca juga:  Kejagung Tetapkan Direktur Anggaran Kemenkeu sebagai Tersangka Baru Kasus Korupsi Jiwasraya

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, menjelaskan bahwa sekitar 137 IKM unggulan dari berbagai sektor turut serta dalam pameran ini, termasuk sektor makanan, fesyen, kerajinan, kosmetik, dan teknologi startup.

Reni berharap kegiatan ini dapat meningkatkan branding IKM Indonesia dan memotivasi lebih banyak pelaku IKM untuk mengikuti program fasilitasi yang diselenggarakan oleh Ditjen IKMA.

Selain pameran, Gebyar IKMA 2024 juga menyelenggarakan Business Matching*l yang mempertemukan 97 calon mitra atau buyer dengan 140 IKM unggulan.

Melalui kegiatan ini, IKM dapat menjalin kerja sama dengan mitra bisnis dan memperkenalkan produk unggulannya secara langsung kepada calon buyer.

“Kegiatan ini merupakan sarana untuk mempertemukan IKM dengan perusahaan, ritel, dan industri terbaik. Kami berharap dapat memperkuat dukungan terhadap IKM agar dapat naik kelas dan menjalin kemitraan yang saling menguntungkan,” kata Reni.

Pada puncak acara, Kemenperin memberikan penghargaan kepada 29 IKM penerima penghargaan dan pemenang program kompetisi yang digelar pada tahun 2024.

Penghargaan ini diberikan dalam berbagai kategori, antara lain OVOP, Indonesia Food Innovation (IFI), dan Indonesia Fashion and Craft Awards (IFCA).

Baca juga:  Tahun 2025 Aceh Terima Dana Otsus Rp 4,46 Triliun

Penganugerahan ini merupakan bentuk pengakuan terhadap produk-produk IKM yang telah berhasil berinovasi dan berkembang dengan pesat.

Sebagai contoh, penghargaan OVOP diberikan kepada IKM yang memanfaatkan sumber daya lokal untuk menghasilkan produk unggulan yang memiliki kualitas global.

Sementara itu, Indonesia Food Innovation (IFI) mengapresiasi IKM pangan yang memiliki inovasi produk dan proses berbahan baku lokal, yang siap untuk menjadi industri pangan yang marketable dan berkelanjutan.

Reni Yanita berharap bahwa Gebyar IKMA 2024 tidak hanya menjadi ajang penghargaan, tetapi juga sarana bagi IKM untuk bertukar informasi mengenai teknologi, peningkatan kualitas SDM, serta peluang pasar yang lebih luas.

“Kami berharap acara ini dapat memberikan semangat baru bagi IKM untuk melakukan promosi produk dan menjalin kemitraan dengan berbagai sektor ekonomi,” tambah Reni.

IKM Indonesia, dengan dukungan Kemenperin, kini berada di jalur yang tepat untuk terus berkembang dan berkontribusi besar dalam perekonomian Indonesia.

Dengan terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk, serta memperkuat kolaborasi antar sektor, IKM Indonesia berpotensi besar untuk menjadi pemain kunci di pasar global, sekaligus memperkuat ekonomi domestik.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Lulusan Kampus Banyak Nganggur, Ini Cara Mualem Mengatasinya

Bisnisia.ID | Banda Aceh - Salah satu fokus utama...

Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Bank Aceh dan BSI Siap Dukung Pendanaan UMKM

Bisnisia.id | Banda Aceh – Perbankan syariah memegang peranan penting...

Banyak Perusahaan HGU Sawit di Aceh Tidak Menjalankan Program Plasma

Bisnisia.ID, Banda Aceh – Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah...

CMA dan FORMAD Gelar Seminar Motivasi Kuliah ke Luar Negeri di Aceh Selatan

Bisnisia.id | Aceh Selatan — Dalam upaya memperluas akses...

Ekonom Peringatkan Dampak Tarif AS: RI Perlu Reformasi Dagang dan Kebijakan Fiskal yang Tepat

BISNISIA.ID – Kebijakan tarif impor sebesar 32 persen yang...

Sukses Tangani Kemiskinan, Pemerintah Aceh Dapat Kucuran DIF 10,4 Miliar.

Bisniskita.id | JAKARTA – Pemerintah Aceh mendapat kucuran dana insentif...

Pj Bupati Aceh Besar Tanam Perdana Padi MT Gadu 2024 di Lamkawe

BISNISKITA.ID | Banda Aceh - Penjabat (Pj) Bupati Aceh...

Penjualan KFC di Aceh Jeblok, Imbas Seruan Boikot Israel

Bisnisia.id | Jakarta - Manajemen PT Fast Food Indonesia...

Muharram-Syukri Dilantik, Aceh Besar Siap Menuju Perubahan

Bisnisia.id | Aceh Besar - Gubernur Aceh, Muzakir Manaf,...

Kopi Gayo Masih Jadi Incaran Wisatawan Sebagai Buah Tangan dari Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh - Antusiasme wisatawan terhadap kopi...

Indonesia Susun Peta Jalan Hadapi Perubahan Iklim dari Sektor Pariwisata

Bisniskita.id | Jakarta – Indonesia yang didukung United Nations Development...

Dahlan Iskan Dorong Semangat Inovasi Karyawan PT Pembangunan Aceh

BISNISIA.ID -  Dalam rangkaian kunjungannya selama dua hari di...

Kesejahteraan Masyarakat dalam Perlindungan Hutan Leuser

Bisniskita.id | Banda Aceh - Kesejahteraan masyarakat sekitar dengan...

Aceh Borong Emas dan Perak di Nomor Sabel Perorangan Putri PON XXI

Banda Aceh – Aceh sukses menyapu bersih medali emas...

Pelatihan Kompetensi 300 UMKM Aceh: Meningkatkan Daya Saing Bisnis

BISNISKITA.ID, Kementerian Investasi RI dan Dewan Kerajinan Nasional memberikan...

Target 3 Juta Rumah pada Tahun Anggaran 2025, Kementerian PKP Mendapat Kucuran Dana Rp5,27 T 

Bisnisia.id | Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Perumahan dan...