BISNISIA.ID | Banda Aceh – Banda Aceh menjadi kota dengan potensi besar, yang tak hanya kaya akan sejarah dan budaya, tetapi juga memiliki berbagai peluang ekonomi yang belum sepenuhnya digarap.
Namun, untuk mewujudkan Banda Aceh sebagai kota modern yang maju secara ekonomi, diperlukan pemimpin yang memiliki visi jelas, jaringan yang kuat, dan kemampuan untuk menarik investasi.
Dalam Pilkada 2024, pasangan Illiza Sa’aduddin Djamal dan Afdhal Khalilullah hadir sebagai jawaban yang tepat.
Mereka adalah pemimpin yang siap membawa Banda Aceh keluar dari stagnasi ekonomi dan menuju era baru pertumbuhan melalui kolaborasi investasi, baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Foreign Direct Investment (FDI).
Aminullah sebagai ketua Kolaborasi Pengusaha Muda Kota (KPMK) mengatakan, Banda Aceh adalah kota dengan daya tarik wisata yang sangat kuat, baik dari sisi religi, sejarah, maupun alam.
Potensi besar ini dapat menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan pariwisata halal, yang semakin diminati di pasar global.
Dengan pesona pantai, situs-situs bersejarah, dan budaya Islam yang kental, Banda Aceh memiliki segala yang diperlukan untuk menjadi destinasi utama wisatawan, baik lokal maupun internasional.
Selain pariwisata, sektor infrastruktur juga menawarkan peluang investasi yang menjanjikan.
Beberapa proyek besar di Banda Aceh, seperti pembangunan pusat perbelanjaan Transmart, mengalami stagnasi, yang membuat masyarakat kehilangan kesempatan untuk merasakan domino effect dari proyek-proyek ini.
“Inilah saatnya kota ini dipimpin oleh sosok yang mampu mengatasi hambatan-hambatan tersebut dan membawa proyek-proyek mangkrak kembali berjalan. Pasangan Illiza-Afdhal memiliki visi jelas untuk mendorong realisasi proyek-proyek infrastruktur besar, yang akan membuka lapangan pekerjaan dan memperkuat perekonomian kota” Ungkap Aminullah.
Illiza Sa’aduddin Djamal bukanlah nama baru dalam kepemimpinan Banda Aceh. Sebagai mantan Walikota, ia sudah membuktikan kepiawaiannya dalam memimpin kota ini dan menempatkannya di peta internasional.
Salah satu pencapaian besarnya adalah ketika ia menjabat sebagai Ketua Asosiasi Walikota Perempuan se-Asia Pasifik, sebuah posisi yang memberi Illiza akses pada jaringan internasional yang luas.
Dengan jaringan ini, Illiza mampu menjalin kerja sama strategis dengan berbagai negara, termasuk Turki, yang memiliki hubungan ekonomi dan budaya yang erat dengan Aceh.
Kerja sama ini bukan hanya bersifat simbolis, tetapi membawa potensi investasi nyata di sektor infrastruktur dan pariwisata.
“Apabila terpilihnya kembali Illiza, Banda Aceh akan mendapatkan manfaat dari hubungan internasional tersebut. Illiza berkomitmen untuk melanjutkan inisiatif ini, dengan fokus pada mengundang investor asing untuk berinvestasi di berbagai sektor penting kota ini. Jaringan nasional dan internasional yang dimilikinya akan menjadi aset penting dalam membangun kembali kepercayaan investor terhadap Banda Aceh sebagai destinasi yang aman dan menguntungkan” Jelas Aminullah.
Gagasan kolaborasi menjadi inti dari visi pasangan Illiza-Afdhal dalam membawa Banda Aceh ke arah yang lebih baik.
Mereka memahami bahwa membangun ekonomi yang kuat tidak dapat dilakukan sendirian. Diperlukan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.
Illiza, dengan pengalamannya yang luas, siap mengajak investor dalam dan luar negeri untuk berkolaborasi dalam membangun proyek-proyek strategis di Banda Aceh.
Bersama Afdhal Khalilullah, yang dikenal sebagai sosok muda dengan wawasan ekonomi yang kuat, pasangan ini akan menciptakan iklim investasi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kolaborasi yang ditawarkan Paslon Illiza-Afdhal tidak hanya mencakup hubungan dengan pengusaha besar, tetapi juga dengan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang merupakan tulang punggung ekonomi lokal. Dengan mendatangkan investasi besar, Illiza-Afdhal berencana menciptakan efek domino yang akan menggerakkan sektor-sektor kecil di Banda Aceh, memperluas kesempatan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat” Tutup Ketua KPMK.