Teknik Penyerbukan Buatan Jadi Langkah Baru Tingkatkan Produktivitas Sawit Berkelanjutan

Bisnisia.id | Jakarta — Dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit, PT Union Sampoerna Triputra Persada tengah mengeksplorasi beberapa alternatif solusi selain penggunaan Elaidobius kamerunicus sebagai penyerbuk utama.

Agronomy Division Head di perusahaan tersebut, Marlon Sitanggang, mengungkapkan bahwa meskipun beberapa metode baru ini menjanjikan, penerapannya membutuhkan biaya yang tidak sedikit serta harus dilakukan dengan cermat dan konsisten.

Salah satu opsi yang dibahas oleh Marlon adalah penyerbukan buatan, di mana intervensi manusia dilakukan secara langsung dalam proses penyerbukan.

Metode ini melibatkan pengumpulan serbuk sari dari bunga jantan secara manual, yang kemudian diaplikasikan ke bunga betina.

Marlon menjelaskan bahwa metode ini sangat efektif, terutama di daerah di mana penyerbuk alami kurang efisien atau populasinya menurun.

“Penyerbukan buatan bisa memberikan hasil yang lebih baik dalam kondisi tertentu. Namun, tantangan utamanya adalah biaya dan tenaga kerja yang tinggi,” ujar Marlon.

Baca juga:  564 Ribu Hektare Tanah Telantar Siap Dimanfaatkan untuk Program Transmigrasi

Metode ini tidak hanya membutuhkan sumber daya manusia yang terlatih, tetapi juga peralatan khusus untuk memastikan proses penyerbukan dilakukan dengan benar. Akibatnya, biaya operasional bisa meningkat signifikan.

Selain penyerbukan buatan, Marlon juga menyoroti potensi penggunaan penyerbuk alternatif selain Elaidobius kamerunicus.

Menurutnya, spesies serangga lain, seperti beberapa jenis kumbang, lebah, atau bahkan serangga lokal yang ada di sekitar perkebunan, bisa dimanfaatkan sebagai penyerbuk tambahan.

Namun, opsi ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi spesies yang paling cocok serta cara terbaik untuk mendukung populasi mereka.

“Kita perlu melakukan penelitian yang mendalam untuk mengidentifikasi spesies serangga lokal yang dapat berperan sebagai penyerbuk. Jika ditemukan spesies yang cocok, ini bisa menjadi solusi yang lebih berkelanjutan, terutama dalam jangka panjang,” kata Marlon.

Namun, ia juga mengakui bahwa riset semacam ini membutuhkan waktu dan dana yang tidak sedikit.

Baca juga:  Dokter Hewan Masuk Gampong, Inovasi Baru dari Pemerintah Aceh

Alternatif lain yang tengah dipertimbangkan oleh PT Union Sampoerna Triputra Persada adalah pemuliaan selektif tanaman kelapa sawit.

Melalui program pemuliaan, perusahaan berupaya untuk mengembangkan varietas kelapa sawit yang lebih efisien dalam penyerbukan.

Fokus utama dari upaya ini adalah menciptakan varietas dengan bunga betina yang lebih menarik bagi penyerbuk alami.

“Dengan pemuliaan selektif, kita bisa menciptakan tanaman kelapa sawit yang lebih menarik bagi penyerbuk alami atau yang memiliki karakteristik bunga betina yang lebih mudah diserbuki,” jelas Marlon.

Ia menambahkan bahwa metode ini tidak hanya berpotensi meningkatkan produktivitas tetapi juga bisa mengurangi ketergantungan pada penyerbuk buatan atau serangga tertentu.

Meskipun solusi-solusi tersebut menawarkan potensi peningkatan produktivitas yang signifikan, Marlon menekankan bahwa setiap pendekatan memiliki tantangannya masing-masing.

Biaya yang tinggi, kebutuhan akan penelitian intensif, serta kebutuhan akan tenaga kerja yang terampil menjadi beberapa faktor yang harus diperhitungkan.

Baca juga:  PT PEMA Raih Predikat BUMD Terinformatif 2024 Berkat Inovasi E-PPID

“Kita berada di persimpangan penting dalam industri kelapa sawit. Menemukan cara untuk meningkatkan produktivitas tanpa bergantung sepenuhnya pada satu jenis penyerbuk seperti Elaidobius kamerunicus adalah langkah strategis yang perlu kita ambil,” ujarnya.

Dengan eksplorasi berbagai metode baru ini, PT Union Sampoerna Triputra Persada berharap bisa memberikan kontribusi positif bagi industri kelapa sawit Indonesia, yang selama ini menjadi salah satu penopang utama perekonomian nasional.

Ke depan, mereka berkomitmen untuk terus melakukan inovasi dan riset demi menjaga keberlanjutan industri tersebut.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan industri kelapa sawit dapat terus berkembang dengan memanfaatkan teknologi serta strategi penyerbukan yang lebih efisien dan berkelanjutan.

“Kami optimis bahwa dengan inovasi dan penelitian berkelanjutan, kita bisa mencapai produktivitas yang lebih tinggi tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan,” tutup Marlon Sitanggang.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

‘Pelajaran Penting Bagi Dunia’, Jusuf Kalla Kenang Dua Dekade Tsunami Aceh

Bisnisia.id | Jakarta –  Dua dekade telah berlalu sejak...

Tren Positif Pengembangan Literasi Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh – Provinsi Aceh mencatatkan tren...

XBOOK B15, Laptop Infinix Bersertifikasi Militer Segera Diluncurkan

JAKARTA – Infinix akan meluncurkan laptop terbarunya, XBOOK B15,...

Bakti Sosial PERHATI KL Aceh, Periksa Telinga dan Kampanye Sadar Bising

Bisnisia.id | Aceh Jaya - Dalam rangka memperingati World...

3.042 Wisman Kunjungi Aceh pada Agustus 2024, Malaysia Penyumbang Terbanyak

BISNISIA.ID | Banda Aceh - Provinsi Aceh mencatat kedatangan...

Cahaya Idulfitri untuk Raisya, Yatim Piatu yang Akan Punya Rumah Baru

Bisnisia.id, Aceh Utara – Suasana Idulfitri tahun ini membawa...

Bikin Parfum hingga Sabun, Minyak Nilam Aceh Rebutan Pasar Global

Bisnisia.id, Banda Aceh – Minyak nilam (patchouli oil) merupakan...

Teuku Riefky Harsya: Ekonomi Kreatif Mesin Baru Ekonomi Indonesia

Bisnisia.id | Jakarta - Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi...

Rupiah Menguat, Bank Indonesia Terus Pantau Stabilitas Eksternal

Bisnisia.id | Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan perkembangan...

Cerita Putri Ariani Pakai Kartu ATM Visa BSI di Los Angeles 

Bisniskita.id | Banda Aceh - Putri Ariani, seorang influencer...

Pembangunan Kilang Petrokimia Hijau; Rencana Kerja Sama Jokowi dengan Exxon Mobil

Bisniskita.id | Washington – Presiden Joko Widodo mengapresiasi rencana kerja...

Anggota DPRK Aceh Selatan Usulkan Pelantikan Bupati Digelar 10 Februari di Paripurna DPRK

Bisnisia.id | Aceh Selatan – Meskipun pemilihan kepala daerah...

Bank Indonesia Sampaikan 6 Tantangan Utama Menuju Hilirisasi Komoditas Unggulan di Aceh

Bisniskita.id | Banda Aceh - Kantor Perwakilan Bank Indonesia...

Aceh Butuh Penguatan Pertanian Lewat Penerapan Teknologi Modern

Bisnisia.id | Banda Aceh – Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi...

Sawit Ilegal dari Hutan Aceh Mengalir ke Pasar Global

Bisnisia.id | Banda Aceh - Masalah perambahan hutan di...

Berpotensi Merusak Pasar, Indonesia Tak Izinkan Aplikasi E-Commerce China

BISNISIA - Pemerintah Indonesia menyatakan tidak akan memberikan izin...

Pj Gubernur Safrizal Sampaikan Pesan Persatuan Jelang Pembukaan PON XXI 2024 Aceh-Sumut

Bisnisia.id | Banda Aceh – Sejarah telah membuktikan bahwa...