Warga Pameu Aceh Tengah Tegas Tolak Tambang Emas, Khawatir Lingkungan Rusak

Bisnisia.id, Aceh Tengah – Warga Kemukiman Pameu, Kecamatan Rusip Antara, Kabupaten Aceh Tengah, kembali menyatakan penolakan terhadap rencana investasi pertambangan emas di wilayah mereka.

Penolakan itu disampaikan dalam pertemuan warga di Balai Desa Merandeh Paya pada Sabtu (3/5/2025), menyusul kekhawatiran atas dampak lingkungan dan ancaman terhadap sumber mata pencaharian mereka.

Puluhan warga yang hadir sepakat bahwa keberadaan tambang emas tidak dibutuhkan karena mereka masih mampu mencukupi kebutuhan hidup dari sektor pertanian. Mereka juga khawatir pertambangan akan merusak lingkungan, mencemari air bersih, dan menghancurkan lahan pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi warga.

Baca juga:  Utusan Khusus Presiden, Raffi Ahmad Beli Motor Rp 750 Juta

Aktivitas survei oleh pihak perusahaan disebut-sebut sudah mulai berjalan. Sejumlah titik telah diambil sampelnya untuk menguji kandungan emas. Perusahaan nasional yang direncanakan beroperasi di kawasan tersebut adalah PT Pegasus Mineral Nusantara (PT PNM), dengan wilayah rencana kerja mencakup empat kampung, yakni Kampung Tanjung, Paya Tampu, Merandeh Paya, dan Kuala Rawa.

Salah seorang warga, Ros, menyampaikan penolakannya secara tegas. Ia bersama warga lain berkomitmen untuk mempertahankan tanah mereka dari aktivitas pertambangan.

“Apapun yang namanya tambang, kami tidak menerima. Kami langsung 100 persen menolak, karena bisa merusak sawah dan mencemari air bersih,” ujarnya.

Baca juga:  Kapal Nelayan Tradisional, Ikon Ekonomi Pesisir Aceh

Sebagai simbol penolakan, warga membentangkan spanduk di jembatan desa yang bertuliskan penegasan sikap mereka menolak tambang emas. Ros menegaskan, tidak akan menyerahkan sejengkal pun tanahnya kepada perusahaan.

Pameu merupakan wilayah pedalaman yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan lindung. Hutan dan sungai menjadi penyangga utama kehidupan warga, terutama dalam mendukung sektor pertanian dan penyediaan air bersih.

Warga kini mendapat pendampingan dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Aceh. Organisasi ini akan membantu memperkuat perjuangan warga dalam menolak pertambangan.

Kepala Divisi Advokasi dan Kampanye WALHI Aceh, Afifuddin, menegaskan bahwa investasi tambang oleh korporasi tidak membawa kesejahteraan bagi masyarakat. Menurutnya, justru sebaliknya, masyarakat berisiko terusir dari tanah leluhur, kehilangan sumber ekonomi, dan mengalami penurunan kualitas hidup akibat kerusakan lingkungan.

Baca juga:  Aceh Tertinggal di Sumatra, Menanti Kerja Cerdas Mualem-Dek Fadh

“Tidak ada tambang yang benar-benar menyejahterakan warga. Yang ada hanya jejak kehancuran yang ditinggalkan,” ujarnya.

Editor:
Hendra Vramenia

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Aceh Tembus Perempat Final Cabor Sepak Bola PON XXI

Bisnisia.id | Banda Aceh – Kontingen sepak bola provinsi...

Potensi Pertumbuhan Ekonomi Aceh Bisa Bangkit dengan Hilirisasi Pertanian

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, menyelenggarakan Aceh Economic...

Tingkatkan Kualitas SDM, Mantan Deputi KPK Jadi Narsum Pelatihan KONI Aceh

Banda Aceh I Mantan Deputi Pengawasan Internal dan Pengaduan...

Kemenperin Fasilitasi 46 IKM Perluas Akses Pasar Ekspor

Bisniskita.id | Jakarta - Kementerian Perindustrian aktif memfasilitasi pelaku...

Belitung Diusulkan Jadi Destinasi bagi Delegasi KTT ASEAN

Belitung direkomendasikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan...

Ruud van Nistelrooy Belum Terkalahkan

Bisnisia.id – Ruud van Nistelrooy menunjukkan kiprah gemilang sebagai...

Manchester United PHK Karyawan, Pangkas Bonus, dan Kurangi Makan Gratis

Manchester United akan memangkas sekitar 150 hingga 200 pekerjaan...

Menteri Sandiaga Tutup Aceh Ramadhan Festival: Dorong Wisata Religi dan Kreatif

BANDA ACEH - Suasana meriah menyelimuti penutupan Aceh Ramadhan...

Wamen Stella Soroti Potensi Besar Nilam untuk Ekonomi Lokal Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh -Prof. Stella Christie, Wakil Menteri...

Rustam Effendi: Direksi Definitif Bank Aceh Syariah Harus Lulus Uji di OJK

Bisnisia.id | Banda Aceh – Langkah terbaik yang dapat...

800 Ribu Warga Aceh Hidup di Bawah Garis Kemiskinan, Aceh Singkil Tempati Posisi Pertama

Bisnisia.id | Banda Aceh - Berdasarkan data terbaru dari...

Aceh Miliki Potensi Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Sangat Besar

Bisniskita.id | Banda Aceh - Bank KB Bukopin Syariah...

Sabang akan Promosikan Budaya dan Sejarah Kejayaan Pulau Weh di PKA-8

Bisniskita.id | Banda Aceh - Pemerintah Kota Sabang akan...

Teken MoU Tambang dengan Perusahaan China, GerPALA Desak Presiden Copot Pj Bupati Aceh Selatan

Bisnisia.id | Tapaktuan – Gerakan Pemuda Negeri Pala (GerPALA)...

Resmi Gabung BRICS, Investasi Hulu Migas Indonesia Berpotensi Melejit

Bisnisia.id | Jakarta – Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana...

Malam Ini, Persiraja Lawan PSKC Cimahi Live di Vidio

Bisnisia.id | Banda Aceh – Persiraja Banda Aceh akan...

Kinerja Pasar Modal Indonesia Menguat di Tengah Gejolak Global 

Bisnisia.id | Jakarta – Di tengah ketidakpastian ekonomi global,...

Wali Nanggroe Tawarkan Potensi Wisata Halal Aceh di Forum Internasional Kazan, Rusia

Kazan, Rusia – Wali Nanggroe Aceh Tgk. Malik Mahmud...

Softskill Penting untuk Hadapi Tantangan Karier di Era Digital

Bisnisia.id | Banda Aceh – Pj Ketua Tim Penggerak...