Sejak resmi menjabat sebagai Direktur Utama PT Pembangunan Aceh (PEMA), Mawardi Nur membawa semangat baru dalam menggerakkan roda bisnis dan peran strategis perusahaan daerah ini. Dalam wawancara khusus bersama media, pada Selasa (15/4/2025), Mawardi memaparkan visi, misi, serta komitmennya dalam membangun PT PEMA menjadi motor penggerak ekonomi Aceh yang profesional, transparan, dan inklusif. Berikut petikan wawancaranya:
Apa fokus utama anda sebagai Direktur Utama PT PEMA dalam masa awal kepemimpinan ini?
Saya hari ini sudah memimpin PT PEMA kurang lebih dua bulan. Fokus utama saya adalah menegaskan kembali komitmen bahwa PEMA hadir sebagai perusahaan daerah yang profesional dan mampu menjadi motor penggerak ekonomi Pemerintah Aceh. Kita ingin menjadikan PEMA sebagai instrumen penting dalam meningkatkan pendapatan daerah sekaligus memberi kontribusi nyata bagi masyarakat.
Apa saja misi strategis PT PEMA yang ingin Bapak dorong selama masa kepemimpinan ini?
Misi kami adalah menjadikan PEMA sebagai lokomotif perekonomian Aceh berbasis sumber daya alam dan potensi daerah yang dikelola secara transparan, akuntabel, dan pro terhadap kesejahteraan masyarakat. Kami tidak hanya ingin menghasilkan profit, tetapi juga membuka ruang kerja yang seluas-luasnya bagi anak-anak Aceh, baik yang ada di dalam maupun di luar daerah.
Bagaimana Bapak memandang pentingnya partisipasi generasi muda Aceh dalam perjalanan PT PEMA?
Kami sangat ingin melibatkan anak-anak muda Aceh, baik yang berada di Aceh maupun yang sedang menimba ilmu atau bekerja di luar daerah. Mereka memiliki potensi dan semangat untuk membangun daerah bersama-sama. Kita butuh energi dan pemikiran segar dari mereka agar transformasi PEMA bisa berakar kuat dan berkelanjutan.
Apakah PT PEMA juga membuka ruang bagi partisipasi publik dan media dalam proses pengawasan?
Tentu. Saya sangat terbuka terhadap masukan dari masyarakat dan media. Keterbukaan terhadap kritik dan pengawasan adalah bagian dari tata kelola perusahaan yang sehat. Publik dan media adalah mitra penting dalam memastikan PEMA berjalan di rel yang benar. Ini bukan semata dinamika politik, tetapi energi positif bagi kami untuk terus tumbuh dan memperbaiki diri.

Bagaimana Bapak memastikan PEMA berjalan sesuai prinsip tata kelola dan regulasi yang berlaku?
Sesuai dengan prinsip keberlanjutan dan regulasi energi yang berlaku, kami berkomitmen penuh untuk menjalankan kebijakan secara terbuka. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Kami bahkan mendorong media dan masyarakat ikut serta mengawasi setiap langkah kami. Kritik yang membangun akan menjadi energi positif bagi kami.
Apa pandangan Bapak terhadap berbagai isu yang berkembang tentang PEMA akhir-akhir ini?
Beberapa isu yang datang kepada saya, baik dari media maupun masyarakat, belum semuanya bisa saya respon karena saya memang belum mengetahui detailnya. Namun, saya tegaskan bahwa kami tidak alergi terhadap kritik. Langkah-langkah perbaikan akan terus kami lakukan, dan semua itu merupakan bagian dari tanggung jawab kami untuk memastikan keberlangsungan perusahaan.
Bagaimana Bapak ingin PEMA berkontribusi terhadap masyarakat Aceh secara luas?
Kami ingin PEMA memberi manfaat sebesar-besarnya bagi Aceh, terutama dalam hal menciptakan lapangan kerja, memberikan nilai tambah bagi masyarakat, dan mendorong kemajuan ekonomi daerah. Kalau PEMA bisa berfungsi dengan baik, saya yakin kita tidak perlu lagi berharap pada bantuan-bantuan luar. Aceh kaya akan sumber daya—tinggal bagaimana kita mengelolanya secara bijak dan profesional.
Apakah keuntungan menjadi satu-satunya tolok ukur keberhasilan perusahaan menurut Bapak?
Tidak. Ukuran keberhasilan PEMA bukan hanya dari sisi keuntungan finansial, tetapi juga dari sejauh mana nilai tambah yang diberikan kepada masyarakat. Kami ingin keberadaan PEMA bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh rakyat Aceh.
Apa pesan Bapak untuk seluruh pemangku kepentingan dan elemen masyarakat Aceh?
Saya mengajak semua pihak, baik internal maupun eksternal, untuk bersama-sama membangun kekuatan yang solid demi kemajuan PEMA. Kalau ada yang merasa tidak mampu atau tidak ingin terlibat, lebih baik berikan ruang kepada orang lain, karena masih banyak anak-anak Aceh yang ingin berkontribusi dan membangun daerah. Mari kita jaga transparansi, akuntabilitas, dan kolaborasi agar PEMA benar-benar menjadi perusahaan daerah yang modern dan bersih.
Terakhir, bagaimana Bapak melihat masa depan PT PEMA?
Saya percaya bahwa dengan kerja sama seluruh pihak—manajemen, komisaris, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya—kita bisa mewujudkan mimpi besar yang telah digariskan dalam misi dan visi perusahaan. Ini adalah amanah besar yang harus kita jaga bersama demi kemajuan Aceh.