Bisnisia.id | Jakarta – Tren live shopping yang terus meningkat di Indonesia menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan nilai transaksi niaga elektronik. Pemerintah memproyeksikan bahwa transaksi niaga elektronik pada tahun 2024 akan mencapai Rp487 triliun, naik signifikan dari Rp453 triliun pada 2023.
Popularitas live shopping tidak hanya menghadirkan cara belanja baru yang interaktif, tetapi juga menjadi jembatan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Menteri Perdagangan, Budi Santoso, menegaskan bahwa live shopping memberikan dampak nyata terhadap pertumbuhan ekonomi digital, terutama dalam memperkuat daya saing produk lokal.
“Dengan live shopping, konsumen dapat merasakan pengalaman belanja yang berbeda, sementara UMKM dapat memanfaatkan platform ini untuk meningkatkan visibilitas dan penjualan produk mereka,” ujar Mendag Budi pada peluncuran Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2024 di Jakarta, Jumat (06/12/2024).
Dukungan UMKM dalam Harbolnas 2024
Harbolnas 2024, yang berlangsung pada 10–16 Desember, menargetkan kontribusi produk lokal mencapai lebih dari 50 persen dari total nilai transaksi. Pada 2023, produk lokal berhasil menyumbang Rp12,3 triliun atau 48,1 persen dari total nilai transaksi sebesar Rp25,7 triliun.
Budi juga mempromosikan produk lokal melalui sesi live shopping langsung di acara peluncuran Harbolnas. Ia menawarkan produk batik berkualitas buatan UMKM dengan harga terjangkau.
“Kualitas produk batik kita sangat baik dengan harga kompetitif. Ini adalah bukti bahwa produk lokal mampu bersaing, baik dari segi kualitas maupun harga. Kita harus bangga dan mendukung produk Indonesia,” kata Mendag.
Pertumbuhan Ekosistem Digital
Pertumbuhan niaga elektronik di Indonesia terus menunjukkan tren positif. Data Bank Indonesia menyebutkan bahwa nilai transaksi niaga elektronik pada 2023 mencapai Rp453 triliun, dan angka ini diproyeksikan naik menjadi Rp487 triliun pada 2024. Jumlah pengguna platform e-commerce juga diperkirakan meningkat menjadi 65,65 juta pada 2024, naik 11,9 persen dari 2023.
“Transformasi digital ini membuka peluang besar bagi UMKM untuk memperluas pasar mereka, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga secara global,” tambah Mendag.
Efek Berganda dan Komitmen Keberlanjutan
Selain meningkatkan transaksi, tren live shopping dan niaga elektronik diharapkan memberikan efek berganda, khususnya pada sektor transportasi, logistik, dan pengiriman barang. Pemerintah juga mendorong penerapan prinsip keberlanjutan (sustainability) dalam ekonomi digital, sejalan dengan target Net Zero Emission 2060 dan penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG).
Harbolnas 2024 tidak hanya menjadi ajang belanja online tahunan, tetapi juga momentum penting untuk memperkuat posisi UMKM lokal di ekosistem ekonomi digital Indonesia.