Aceh Targetkan Bebas dari ‘Gampong Sangat Tertinggal’ pada 2025 

Bisnisia.id | Banda Aceh – Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Aceh mencatat penurunan signifikan dalam jumlah gampong atau desa dengan status sangat tertinggal di Aceh dalam beberapa tahun terakhir. Provinsi paling barat Indonesia ini menargetkan bebas dari status gampong sangat tertinggal pada 2025.  

Penurunan ini berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM), yang menjadi alat ukur tingkat kemajuan dan pembangunan desa di Indonesia.

“Khusus di Aceh, tentunya kita bersyukur setiap tahun ada penurunan jumlah gampong sangat tertinggal,” ungkap Kepala DPMG Aceh, T. Aznal Zahri, Sabtu (7/12/2024).  

Upaya Pembangunan Gampong untuk Kesejahteraan  

Aznal menjelaskan bahwa pembangunan gampong bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sesuai amanat Undang-Undang Desa. Hal ini meliputi peningkatan kualitas hidup manusia dan pengentasan kemiskinan, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) desa.  

Baca juga:  Widari, Lifter Asal Kaltim, Raih Hattrick Emas di PON Aceh-Sumut 2024

“Peningkatan tersebut dicapai melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana gampong, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan,” tambah Aznal.  

Perkembangan Jumlah Gampong Sangat Tertinggal  

Jumlah gampong sangat tertinggal di Aceh terus berkurang sejak 2021. Berikut datanya:  

– 2021: 193 gampong  

– 2022: 77 gampong  

– 2023: 49 gampong  

– 2024 (Juli): 33 gampong  

Jumlah gampong sangat tertinggal ini tersebar di beberapa kabupaten/kota, antara lain:  

– Aceh Utara: 14 gampong  

– Aceh Singkil: 5 gampong  

Baca juga:  Lomba Nobar PON XXI Antarkampung Hadiah Ratusan Juta

– Aceh Timur, Aceh Selatan, Pidie Jaya, Aceh Jaya: masing-masing 2 gampong  

– Aceh Tenggara: 3 gampong  

– Bener Meriah, Aceh Barat, Kota Subulussalam: masing-masing 1 gampong  

Tantangan dalam Peningkatan Status Gampong  

Menurut Aznal, salah satu tantangan utama adalah kesalahpahaman di kalangan perangkat gampong. Banyak yang menganggap bahwa mempertahankan status sangat tertinggal atau tertinggal akan meningkatkan alokasi Dana Desa. Sebaliknya, peningkatan status gampong dianggap dapat mengurangi dana tersebut.  

“Padahal, pemerintah justru memberikan penghargaan bagi gampong yang berhasil meningkatkan statusnya,” jelas Aznal.  

Langkah Strategis DPMG Aceh  

Baca juga:  Pengakuan Wisatawan Inggris "Aceh Tujuan Wisata Petualangan Terakhir di Indonesia"

Untuk mengatasi tantangan tersebut, DPMG Aceh telah mengadakan rapat koordinasi dengan seluruh kepala desa (keuchik) dan pemerintah daerah untuk mengidentifikasi akar permasalahan.  

“Kami mendorong sinergi antara pemerintah, perangkat gampong, dan masyarakat untuk mengubah status gampong sangat tertinggal menjadi berkembang, maju, hingga mandiri,” ajak Aznal.  

Melalui upaya kolaboratif, pemerintah Aceh berharap semua gampong sangat tertinggal dapat bertransformasi menjadi gampong mandiri pada 2025. Peningkatan status ini tidak hanya menguntungkan masyarakat gampong, tetapi juga mempercepat pembangunan yang merata di Aceh.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Rupiah Ditutup Loyo Rp15.565, Dolar Hong Kong Paling Kuat di Asia

Bisniskita.id | Banda Aceh - Nilai tukar Rupiah terhadap...

Ekonomi Indonesia 2024 Tumbuh 5,03 Persen

Bisnisia.id | Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan...

Bahlil: Ada yang Danai, Makanya PLTU Cirebon Dipensiunkan Lebih Cepat

Bisnisia.id | Jakarta – Pemerintah Indonesia memutuskan untuk mempensiunkan...

Mualem Ajak Warga Aceh Berburu Berkah Ramadhan, Siap Terapkan Gerakan Shalat Tepat Waktu

Bisnisia.id | Banda Aceh– Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf,...

PON 2024, Ketum KONI Pusat Ajak Media Bangun Optimisme Masyarakat Aceh

Bisniskita.id | Banda Aceh - Ketua Umum Komite Olahraga...

Bonus Medali Emas PON Aceh Diusulkan Rp 500 Juta

Bisnisia, Banda Aceh - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI)...

Cobalah Bentuk Karakter Anak Melalui Dongeng

Pendongeng nasional Kak Budi, bersama boneka Si Sole, berhasil...

Laris Manis Merchandise PON XXI Aceh

Banda Aceh – Sejumlah warga terlihat memadati beberapa lapak...

Pembukaan PON XXI Aceh-Sumut Digelar Meriah, Hadirkan Artis Nasional dan Budaya Lokal

BANDA ACEH – Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera...

Kalahkan Dejan, Persiraja Banda Aceh Kokoh di Puncak Klasemen

Bisnisia.id | Banda Aceh – Persiraja Banda Aceh berhasil...

AFA Jaring 18 Pemain Terbaik untuk PON XXI-2024

Banda Aceh - Asosiasi Futsal Aceh (AFA) menggelar seleksi...

Dokter Hewan Masuk Gampong, Inovasi Baru dari Pemerintah Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh - Pemerintah Aceh, melalui Dinas...

Harga Minyak Sawit Mentah (CPO) Diprediksi Naik, Produksi Stagnan dan Ekspor Menurun

Bisnisia.id | Jakarta – Harga minyak sawit mentah (CPO)...

7.530 Hektare Kebun Sawit PTPN di Aceh Tamiang Belum ISPO

Bisnisia.id | Aceh Tamiang - Perkebunan kelapa sawit seluas...

20 Tahun Tsunami Aceh, Kisah Masyarakat yang Bertahan di Zona Merah

Tsunami 26 Desember 2004 menghancurkan desa-desa di pesisir Aceh....

Berpotensi Merusak Pasar, Indonesia Tak Izinkan Aplikasi E-Commerce China

BISNISIA - Pemerintah Indonesia menyatakan tidak akan memberikan izin...

Meutya Hafid Lantik Pejabat Baru, Dari Pesohor hingga Mantan Jurnalis

Bisnisia.id | Jakarta — Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi)...

Penyaluran Gas ke Eropa Terbatas, Laba Gazprom Perusahaan Rusia Merosot

Gazprom, perusahaan gas terbesar di Rusia, telah melaporkan penurunan...

Donald Trump: Zaman Keemasan Amerika Mulai Sekarang

Sosok penuh kontroversi, Donald Trump, resmi dilantik sebagai Presiden...

Aceh Sabet Emas Pertama di Barongsai PON Aceh-Sumut 2024

Bisnisia.id | Deli Serdang – Kontingen Aceh berhasil meraih...