Bisnisia.id | Jakarta – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan visinya untuk masa depan Indonesia yang mandiri dan mampu memproduksi barang-barang berteknologi tinggi, seperti mobil, motor, hingga komputer.
Keterangan tersebut disampaikan Prabowo dalam konferensi pers di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebelum keberangkatannya ke luar negeri pada Jumat (8/11/2024). Didampingi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia harus menjadi bangsa yang maju dengan mengembangkan industri teknologi tinggi secara mandiri.
“Kita adalah bangsa besar dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia. Indonesia memiliki kekayaan alam melimpah yang merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan semua potensi ini, kita seharusnya tidak bergantung pada negara lain dalam hal teknologi,” ujar Prabowo penuh semangat.
Pernyataan ini menjadi sorotan khusus setelah Prabowo sebelumnya menegaskan tekad serupa dalam pengarahan tertutup di Rapat Koordinasi Nasional Pemerintah Pusat dan Daerah Tahun 2024, yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Kamis (7/11/2024).
Dalam acara tersebut, Prabowo secara terbuka menyampaikan kekesalannya atas ketergantungan Indonesia pada produk luar negeri.
Bagi Prabowo, ketergantungan Indonesia pada produk-produk berteknologi tinggi dari luar negeri bukan hanya soal ekonomi, tetapi soal martabat dan kedaulatan bangsa.
“Terus terang saja, saya dalam hati tidak bisa terima bahwa negara kita yang memiliki potensi besar ini masih harus mengimpor produk teknologi tinggi,” tegasnya.
Ia menyatakan bahwa bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan untuk memproduksi teknologi sendiri demi mewujudkan kemandirian nasional.
Prabowo menggarisbawahi bahwa Indonesia yang memiliki populasi besar dan sumber daya alam yang kaya sudah sepatutnya mampu menciptakan produk-produk penting seperti kendaraan bermotor dan peralatan elektronik. Dengan visi ini, ia menegaskan bahwa pemerintahannya akan mendorong industri dalam negeri untuk mencapai target tersebut dalam lima tahun ke depan.
Prabowo juga menyoroti pentingnya peningkatan kolaborasi antara pemerintah dan industri dalam negeri untuk memproduksi barang-barang teknologi tinggi.
Salah satu contoh yang disampaikan adalah PT Pindad, yang baru-baru ini telah siap memproduksi Maung, kendaraan taktis serbaguna yang akan digunakan sebagai kendaraan operasional menteri.
Langkah PT Pindad ini dipandang sebagai model untuk menginspirasi industri dalam negeri lainnya dalam pengembangan produk berteknologi tinggi.
“Kita memiliki banyak industri yang bisa dikembangkan untuk membuat kita lebih mandiri dalam kebutuhan teknologi. Saya yakin, dengan upaya bersama, kita bisa mewujudkan ini. Tentu butuh proses dan komitmen jangka panjang, namun saya percaya, bangsa ini mampu,” ungkap Prabowo penuh keyakinan.
Prabowo juga menyinggung rencana untuk memperkuat riset dan pengembangan dalam industri teknologi tinggi. Pemerintah akan memberikan insentif bagi perusahaan yang berinvestasi dalam riset untuk menciptakan produk-produk inovatif dan berteknologi tinggi.
Dengan demikian, Prabowo berharap dapat meningkatkan daya saing industri Indonesia di pasar global sekaligus mengurangi ketergantungan pada produk luar negeri.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menyampaikan rasa syukurnya atas kepercayaan yang telah diberikan rakyat untuk memimpin Indonesia. Menurutnya, amanah dari rakyat adalah motivasi terbesar untuk mengarahkan bangsa ini menjadi negara yang maju dan mandiri dalam segala aspek, termasuk teknologi.
“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada rakyat Indonesia yang telah memberi kesempatan ini. Saya semakin bertekad untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri, kuat, dan dihormati di kancah dunia,” ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung langkah-langkah pemerintah dalam memperkuat kemandirian nasional di bidang teknologi.
Keberangkatan Presiden Prabowo ke luar negeri ini juga dianggap sebagai bagian dari upaya diplomasi untuk memperkuat hubungan Indonesia dengan negara-negara mitra, terutama dalam bidang ekonomi dan teknologi. Pemerintah diharapkan akan menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dalam transfer teknologi dan peningkatan kapasitas industri dalam negeri.
Melalui langkah-langkah yang komprehensif ini, Prabowo berharap Indonesia tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan teknologi dalam negeri, tetapi juga bersaing di pasar internasional.
Visi ini, menurut Prabowo, adalah bagian dari rencana besar untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara yang berdaulat dan mandiri di segala bidang.
Presiden Prabowo Subianto mengakhiri keterangannya dengan harapan agar semua lapisan masyarakat turut mendukung visi Indonesia mandiri.
“Saya percaya, dengan semangat gotong-royong dan kerja keras, kita akan mewujudkan cita-cita bangsa ini menjadi negara yang maju dan mandiri dalam bidang teknologi,” tuturnya.