Defisit Perdagangan Aceh Januari 2025 Membengkak akibat Penurunan Ekspor dan Lonjakan Impor

Bisnisia.id | Banda Aceh – Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh merilis data terbaru mengenai perkembangan ekspor dan impor di Provinsi Aceh untuk bulan Januari 2025. Berdasarkan data yang disampaikan oleh Haifa Sari, Fungsional Madya BPS Aceh, ekspor barang asal Aceh mencapai nilai 50,85 juta USD. Meskipun angka ini cukup besar, terjadi penurunan sebesar 28,56% dibandingkan ekspor bulan Desember 2024. Namun, jika dibandingkan dengan Januari 2024, ekspor Aceh mengalami peningkatan sebesar 50,03%.

“Dari total ekspor Januari 2025, sebanyak 77,90% atau senilai 39,61 juta USD dikirim melalui pelabuhan yang berada di wilayah Aceh. Sisanya, sebesar 11,23 juta USD, diekspor melalui pelabuhan di provinsi lain, terutama di Sumatera Utara,” jelas Haifa di Banda Aceh, Senin (03/03/2024).

Baca juga:  Mengais Energi Hijau untuk Nelayan Pulau

Negara tujuan ekspor terbesar bagi Aceh pada Januari 2025 adalah India, dengan nilai ekspor mencapai 31,77 juta USD. Komoditas utama yang dikirim ke negara tersebut adalah batu bara. Thailand menempati peringkat kedua dengan nilai ekspor 5,96 juta USD, juga didominasi oleh komoditas batu bara. Jepang berada di peringkat ketiga dengan nilai ekspor sebesar 4,34 juta USD, dengan cangkang kernel kelapa sawit sebagai komoditas utama.

“Secara keseluruhan, komoditas yang paling banyak diekspor adalah batu bara dengan nilai 36,82 juta USD atau 72,40% dari total ekspor. Komoditas lain yang juga berkontribusi dalam ekspor Aceh adalah kopi, cangkang kernel kelapa sawit, dan berbagai produk lainnya,” ujarnya.

Baca juga:  Dedikasi Prof Ishak Hasan untuk Kemajuan Aceh

Berbanding terbalik dengan ekspor, impor Aceh pada Januari 2025 mengalami lonjakan drastis. Nilai impor tercatat sebesar 75,82 juta USD, meningkat sebesar 654,49% atau enam kali lipat dibandingkan dengan bulan Desember 2024. Bahkan, jika dibandingkan dengan Januari 2024, nilai impor mengalami lonjakan sebesar 920,53% atau sembilan kali lipat.

Impor terbesar berasal dari Qatar dengan nilai 28,35 juta USD, didominasi oleh gas. Amerika Serikat menempati posisi kedua dengan nilai impor 23,65 juta USD, juga berupa gas. Uni Emirat Arab berada di peringkat ketiga dengan nilai impor 14,75 juta USD, masih dengan komoditas utama gas. Secara total, impor gas mencapai 66,74 juta USD atau 88,02% dari total impor Aceh bulan Januari 2025. Komoditas lain yang diimpor termasuk pupuk dan beras.

Baca juga:  Presiden Jokowi Buka PON XXI Aceh-Sumut

Dengan nilai impor yang jauh lebih besar dibandingkan ekspor, neraca perdagangan luar negeri Aceh mengalami defisit sebesar 24,97 juta USD pada Januari 2025. Kondisi ini menjadi perhatian karena dalam kurun waktu Januari 2024 hingga Januari 2025, neraca perdagangan Aceh cenderung mengalami surplus, kecuali pada bulan November 2024 dan Januari 2025.

“Defisit ini terutama disebabkan oleh tingginya impor gas yang mendominasi lebih dari 88% dari total impor Aceh bulan ini. Untuk mengatasi defisit, perlu dilakukan upaya meningkatkan ekspor serta mengurangi impor yang tidak terlalu mendesak,” ujar Haifa Sari dalam keterangannya.

Editor:
Hendra Vramenia

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Cerita Syarifah Bangun Bisnis Dimsum Rumahan

BISNISIA.ID – Di tengah kesibukan menunggu wisuda, Syarifah Nurmasyitah,...

Pj Gubernur: Bank Aceh harus Berperan Aktif Sukseskan PON XXI

BANDA ACEH – Penjabat Gubernur Aceh Bustami Hamzah, mengingatkan...

Pungutan Liar Jadi Hambatan Investasi di Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh– Pungutan liar (pungli) masih menjadi...

Jumlah Izin Usaha Pertambangan di Aceh Tercatat 68 IUP per September 2024

Bisnisia.id | Banda Aceh – Hingga akhir Agustus 2024,...

Mon Ikeun, Desa Siaga Tsunami di Pesisir Aceh

Di pesisir barat Aceh, terdapat sebuah desa bernama Mon...

Presiden Prabowo Bentuk Bank Emas Pertama di Indonesia, Resmi Diluncurkan 26 Februari  

Bisnisia.id | Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto akan...

Indonesia Siap Kerja Sama Kembangkan Teknologi 5G

Indonesia telah membangun infrastruktur digital yang adil dan merata...

Kualitas Pertumbuhan Ekonomi Harus Jadi Fokus Pemimpin Aceh ke Depan

Bisnisia.id | Banda Aceh - Akademisi Fakultas Ekonomi dan...

Pramono – Rano Unggul di Hitung Cepat Pilkada Jakarta 2024

Bisnisia.id | Jakarta - Hasil hitung cepat (quick count)...

PON XXI Dorong Pertumbuhan Ekonomi Aceh secara Signifikan

Bisnisia.id | Banda Aceh – Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI...

Siapa Saja Calon Kepala Daerah Tertua di Pilkada Aceh 2024

Bisnisia.id | Banda Aceh - Menurut data yang dihimpun...

Rp51 Triliun Dana Masuk, tapi Aceh Masih Konsumtif

Bisnisia.id | Banda Aceh – Kepala Kantor Wilayah Direktorat...

Pemerintah Perketat Aturan Ekspor Limbah Kelapa Sawit

Bisnisia.id | Jakarta - Pemerintah memperketat regulasi terkait ekspor...

Muharram dan Zulkifli Dua Kandidat Independen Menang di Aceh Besar dan Sabang

Bisnisia.id | Banda Aceh – Pilkada 2024 di Aceh...

Kasus Korupsi di Badan Reintegrasi Aceh Siap Masuki Meja Hijau

Bisnisia.id | Banda Aceh - Kasus korupsi pengadaan benih...

Retreat Kabinet Merah Putih Terapkan Skema Empat Lapis Kelistrikan

Bisnisia.id | Magelang – PT PLN (Persero) menerapkan pengamanan...

Demi Kesejahteraan Umat, Muhammadiyah Siap Kelola Tambang

BISNISIA.ID - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah akhirnya memutuskan untuk...

Aset PT KKA Akan Dilelang Kembali Harga di Bawah Rp 500 Miliar

Bisnisia.id | Banda Aceh – Setelah dinyatakan bangkrut oleh...

PLN Resmikan 21 Unit Green Hydrogen Plant, Tonggak Baru Energi Ramah Lingkungan

Bisniskita.id | Jakarta – PT PLN (Persero) meresmikan 21 unit Green...