Menteri Koperasi Targetkan 60 Juta Anggota untuk Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, menegaskan komitmennya untuk meningkatkan jumlah anggota koperasi di Indonesia hingga mencapai 60 juta orang, atau dua kali lipat dari jumlah saat ini. Hal ini disampaikan MenKop Budi dalam pertemuan bersama Forum Komunikasi Koperasi Besar Indonesia (Forkom KBI) di Jakarta, Jumat (8/11). Acara tersebut dihadiri oleh 40 anggota Forkom KBI, dengan Irsyad Muchtar sebagai ketua forum.

“Dengan populasi hampir 300 juta jiwa, keanggotaan koperasi di Indonesia masih berada di bawah 10 persen. Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara Eropa, koperasi menjadi tulang punggung ekonomi dengan partisipasi anggota yang mencapai lebih dari 50 persen penduduknya,” ujar MenKop Budi dalam keterangan resminya.

Baca juga:  Gubernur Aceh Lantik Bupati Bener Meriah dan Abdya, Tekankan Sinergi dan Investasi

MenKop Budi menekankan bahwa peningkatan jumlah anggota koperasi akan memperkuat sumber daya yang dibutuhkan untuk mengembangkan koperasi di Indonesia. “Dengan semakin banyak anggota, peluang untuk menggalang kekuatan koperasi yang lebih besar semakin terbuka lebar,” tambahnya.

Dalam catatannya, MenKop Budi mengungkapkan bahwa perkembangan koperasi di Indonesia cenderung stagnan bahkan mengalami penurunan citra, terutama akibat beberapa kasus koperasi besar yang menghadapi masalah manajemen. Selama satu dekade terakhir, jumlah anggota koperasi tidak banyak berubah dan tetap di angka sekitar 25 juta orang.

“Saya ingin membawa perubahan signifikan dengan menargetkan jumlah anggota koperasi mencapai 60 juta orang,” lanjut MenKop Budi.

Baca juga:  Partisipasi Masyarakat Jadi Kunci, Mualem Center Luncurkan Gerilya Dapur

Sebagai bagian dari upaya revitalisasi koperasi, MenKop Budi menekankan pentingnya evaluasi terhadap koperasi yang dikategorikan besar namun memiliki jumlah anggota yang sangat sedikit. “Salah satu tolok ukur utama performa koperasi adalah jumlah anggotanya. Jika koperasi besar hanya memiliki segelintir anggota, maka diperlukan evaluasi mendalam,” tegasnya.

Dalam pertemuan dengan Forkom KBI, MenKop juga mengajak para pelaku koperasi untuk berpartisipasi dalam diskusi bulanan guna mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi koperasi di Indonesia. “Diskusi rutin ini akan membantu kita bersama-sama mencari solusi atas kendala yang menghambat perkembangan koperasi,” ucapnya.

Baca juga:  Harga Emas di Aceh Diprediksi Bakal Tembus Rp 5 Juta, Saatnya Beli atau Jual?

MenKop Budi juga menyoroti pentingnya percepatan pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perkoperasian sebagai prioritas utama. Menurutnya, regulasi yang ada, yaitu UU No. 25 Tahun 1992, sudah tidak relevan dengan kebutuhan zaman, khususnya dalam menghadapi tantangan digitalisasi.

“Kita sudah 32 tahun masih mengacu pada UU yang lama. Sudah saatnya kita memiliki UU Koperasi yang lebih modern, sesuai tuntutan zaman, dan saya menargetkan UU ini bisa selesai dalam 100 hari kerja,” pungkasnya.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Peralihan KTP ke IKD; Integrasi Layanan Publik untuk Kemudahan Akses Bantuan Sosial, Kesehatan, dan Pendidikan

Bisniskita.id | Jakarta – Pemerintah tengah melakukan percepatan transformasi...

USK Adakan Konferensi Internasional untuk Dukung Pembangunan Berkelanjutan

Bisnisia.id | Banda Aceh-Universitas Syiah Kuala (USK) kembali menggelar...

Walhi Aceh Sokong Warga Aceh Tengah Melawan Perusahaan Tambang Emas

Bisnisia.ID | Banda Aceh - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia...

Prabowo Ingin Indonesia Akan Mampu Bikin Mobil, Motor, dan Komputer Sendiri

Bisnisia.id | Jakarta – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto...

Kemenhub Bakal Gelar Pelatihan Tangani Pencemaran Minyak di Laut

Bisniskita.id | Jakarta - Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub)...

Pj Gubernur Aceh: PKA VIII Sarana Mengabadikan Sejarah dan Memupuk Persatuan

Bisniskita.id | Banda Aceh - Pelaksanaan Pekan Kebudayaan Aceh...

Lampaui Target Nasional Tahun 2024, Imigrasi Setor 9 Triliun ke Kas Negara

Bisnisia.id | Jakarta – Direktorat Jenderal Imigrasi mencatat penerimaan...

Kadin Aceh: Perusahaan Daerah Harus Berani Bertransformasi

Bisnisia.id | Banda Aceh – Direktur Eksekutif Kamar Dagang...

Oceania Riviera, Kapal Pesiar Mewah Berlabuh di Sabang

Pada Kamis, 2 Mei 2024, Motor Ship (MS) Oceania...

Dandim 0101 Banda Aceh: Kutaradja Fried Chicken Jadi Simbol Keberhasilan UMKM Lokal

Bisnisia.id | Banda Aceh – Dandim 0101/Kota Banda Aceh,...

LKS di Aceh Komit Sukseskan PON Aceh-Sumut

Bisniskita.id | Banda Aceh - Seluruh Lembaga Keuangan Syariah...

Digitalisasi Keuangan, BI Target 5 Juta Transaksi di Aceh

Di Aceh, perkembangan QRIS sendiri tergolong baik dalam mendongkrak...

Dedikasi Prof Ishak Hasan untuk Kemajuan Aceh

Lahir di Cot Mane, Kabupaten Aceh Barat Daya, pada...

Pemerintah Fokus Stabilkan Harga Bapok untuk Jaga Inflasi

Bisniskita.id | Jakarta – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan, pemerintah...

Jamaluddin Idham, TA Khalid, dan Muslim Aiyub Wakili Aceh di Badan Legislasi DPR RI

Bisnisia.id | Banda Aceh - Dikutip dari situs resmi...

Ekowisata Gajah di CRU Sampoiniet Aceh Jaya

Ekowisata Gajah Sumatera(Elephas maximus sumatrensis) jinak di CRU (Conservation...

Jelang Nataru, Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat Domestik hingga 10%

Bisnisia.id | Jakarta - Pemerintah secara resmi mengumumkan penurunan harga...

Prabowo: Indonesia Siap Jadi Pemimpin Energi Hijau Dunia

Bisnisia.id | Peru - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto,...

IPM Aceh Tahun 2024 Naik, Kini di Atas Rata-rata Nasional

Bisnisia.id | Banda Aceh - Badan Pusat Statistik (BPS)...

Investasi Saham Makin Populer di Aceh, Generasi Z Pimpin Tren Pasar Modal

Bisnisia.id | Banda Aceh  - Tren investasi saham di...