Bisnisia.id | Abdya — Calon Gubernur Aceh nomor urut 1, Bustami Hamzah, mengungkapkan bahwa Aceh Barat Daya (Abdya) memiliki potensi besar untuk menjadi kawasan pertumbuhan ekonomi baru di Aceh. Menurutnya, Pelabuhan Teluk Surin, industri sawit, dan pusat perdagangan Blangpidie dapat menjadi lokomotif bagi perkembangan ekonomi di wilayah ini.
“Kalau kita serius dan fokus menggarap potensi ini, tak mustahil Abdya bisa menjadi kawasan ekonomi yang maju. Program-program tersebut harus dilaksanakan dengan kajian dan perencanaan yang matang,” ujar Bustami saat kampanye dialogis di Blangpidie, Selasa (5/11/2024) malam.
Bustami datang bersama Tim Koalisi Pemenangan yang diketuai HTM Nurlif. Dua tokoh Aceh ini bertemu dengan warga untuk menyerap aspirasi mereka sebagai masukan untuk menentukan kebijakan membangun Aceh.
Kampanye dialogis itu dihadiri ribuan massa, termasuk kader partai koalisi dan relawan, yang menyemarakkan acara dengan yel-yel mendukung Bustami. Slogan seperti “Hidup Bustami” dan “Bustami Gubernur Aceh” menggema di antara para pendukungnya.
Bustami yang pernah menjabat sebagai Sekda Aceh menambahkan bahwa Pelabuhan Teluk Surin dapat dikembangkan sebagai pintu masuk dan keluar bagi perdagangan di kawasan tersebut, terutama karena Abdya memiliki potensi sawit yang besar. Menurutnya, letak Abdya yang strategis di tengah wilayah Barat Selatan Aceh dan akses ke wilayah Tenggara melalui jalan Ie Mirah – Blangkejeren juga memperkuat potensi ini.
“Teluk Surin yang berada di tepi Samudra Hindia sangat memungkinkan untuk dijadikan pelabuhan ekspor dan impor, tentu dengan kajian mendalam. Jika terwujud, ini akan menjadi motor penggerak ekonomi baru di Aceh,” tutur Bustami yang dikenal sebagai birokrat andal.
Sementara itu Nurlif mengatakan sektor perikanan perlu diberikan perhatian besar. Apalagi sebagian besar Aceh bagian barat selatan dikelilingi samudera yang menyimpan potensi ikan melimpah.
“Kunjungan ini menjadi momentum bagi calon gubernur Bustami Hamzah dan tim untuk menyerap aspirasi langsung dari masyarakat nelayan serta mengevaluasi kebutuhan infrastruktur yang dapat menunjang aktivitas ekonomi,” ujar Nurlif yang juga ketua Golkar Aceh itu.
Kawasan PPI Ujong Serangga diharapkan mampu menjadi pusat distribusi hasil laut yang tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat lokal, tetapi juga memasok ke berbagai wilayah di Aceh bahkan hingga ke luar provinsi.
Selain pelabuhan, Bustami dan tim pemenangan juga berkomitmen untuk menghidupkan kembali Blangpidie sebagai kota dagang di wilayah Barat Selatan Aceh. Ia menyoroti pentingnya mengembangkan industri kelapa sawit di Abdya yang memiliki bahan baku melimpah. “Jika kita fokus, Abdya dapat menjadi salah satu kawasan pertumbuhan ekonomi di Aceh,” katanya.
Sebagai bukti keseriusannya, Bustami juga mengunjungi Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Ujong Seurangga di Susoh, Aceh Barat Daya, pada Rabu (6/11/2024) pagi, bersama istri tercinta, Mellani Subarni, serta Ketua Umum Tim Koalisi Pengusung, TM Nurlif. Kehadiran Bustami di TPI tersebut disambut hangat oleh para nelayan dan pedagang ikan.
Panglima Laot Abdya, Diaudin, yang turut menyambut Bustami, menyampaikan harapannya agar Bustami, jika terpilih, dapat membangun kolam labuh di TPI Ujong Seurangga. Menurutnya, ratusan kapal nelayan kerap rusak akibat terjangan angin kencang karena belum adanya fasilitas kolam labuh yang memadai.
“Setiap musim angin kencang, ada saja kapal nelayan yang rusak. Kami berharap Bapak Bustami memperhatikan pembangunan kolam labuh jika terpilih. Kami siap mendukung beliau sebagai Gubernur Aceh,” ujar Diaudin.
Bustami berjanji bahwa, jika dipercaya untuk memimpin Aceh, sektor perikanan akan menjadi salah satu prioritasnya. “Sektor ini terbukti mampu menggerakkan ekonomi masyarakat. Insya Allah, saya akan memperhatikan perikanan Abdya agar bisa lebih maju,” kata Bustami Hamzah.
Acara tersebut memperlihatkan komitmen Bustami untuk mendorong Abdya sebagai kawasan ekonomi baru, yang berfokus pada pengembangan sektor industri, perdagangan, dan perikanan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Aceh.