Bisnisia.id | Banda Aceh – Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menekankan pentingnya inovasi di sektor fashion sebagai bagian dari upaya menciptakan ekonomi kreatif yang berkelanjutan.
Dalam kunjungan kerjanya ke Dekranasda Aceh Besar, Jumat (15/11/2024), ia menyoroti peran besar fashion berkelanjutan, seperti upcycle fashion, sebagai solusi strategis untuk mengurangi limbah tekstil yang mencapai 1 juta ton per tahun sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan.
“Upcycle fashion adalah salah satu inovasi yang tidak hanya membantu mengatasi permasalahan limbah, tetapi juga menjadi motor penggerak untuk menciptakan ekonomi kreatif yang lebih inklusif, kompetitif, dan berorientasi pada masa depan,” ujar Teuku Riefky.
Sebagai bagian dari komitmen Pemerintah untuk mendukung sektor ekonomi kreatif, Teuku Riefky menyoroti pentingnya inovasi dalam menciptakan produk-produk fashion yang tidak hanya menarik, tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan. Menurutnya, dengan semakin meningkatnya permintaan akan produk ramah lingkungan, sektor fashion berkelanjutan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan mendorong investasi di sektor hijau, yang pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian daerah.
“Meskipun fashion menyumbang kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara, kita harus menyikapi tingginya produksi limbah dengan bijak. Inovasi dalam fashion berkelanjutan adalah langkah tepat untuk mencapainya, sesuai dengan SDGs Agenda 2030, terutama pada SDG nomor 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab,” tambah Teuku Riefky.
Fashion berkelanjutan bukan hanya menguntungkan lingkungan tetapi juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru dan berpotensi menciptakan peningkatan perekonomian di wilayah Aceh.
“Kita perlu mendukung para desainer dan pelaku industri untuk berinovasi dalam menciptakan produk-produk yang tidak hanya menarik tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan. Dengan teknologi yang berkembang kesat, kita memiliki kesempatan untuk menerapkan solusi baru dalam produksi industri fashion,” ujar Teuku Riefky.
Fashion berkelanjutan bukan hanya menguntungkan lingkungan tetapi juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru dan berpotensi menciptakan peningkatan perekonomian di wilayah kita.
Dengan meningkatnya permintaan produk ramah lingkungan, sektor ini dapat menarik investasi dan menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat.
“Ini adalah langkah penting untuk menekan angka penangguran dan meningkatkan lapangan pekerjaan. Pemerintah berkomitmen untuk mendukung perkembangan ekonomi kreatif dan fashion berkelanjutan melalui berbagai program dan kebijakan,”
Teuku Riefky juga mengungkapkan bahwa sektor ekonomi kreatif, yang mencakup 17 subsektor, diharapkan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia di masa depan, menggantikan sektor-sektor yang sebelumnya dominan seperti pertanian dan industri.
“Sekarang tren dunia menunjukkan bahwa ekonomi kreatif akan menjadi kekuatan utama, bukan hanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga membuka peluang baru di daerah,” kata Teuku Riefky.
Sebagai langkah konkret, Menteri Ekonomi Kreatif mendorong setiap daerah, termasuk Aceh, untuk membentuk dinas ekonomi kreatif yang khusus menangani pengembangan sektor ini.
“Ke depan, kami berharap akan ada lebih banyak daerah yang fokus mengembangkan ekonomi kreatif, termasuk Aceh, yang kaya akan potensi kreatif. Ini bukan hanya soal meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan di seluruh pelosok daerah,” ujar Teuku Riefky.
Kehadiran ucycle fashion sebagai bagian dari ekonomi kreatif diharapkan dapat mendorong para desainer dan pelaku industri untuk berinovasi lebih lanjut, menciptakan produk yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada kelestarian lingkungan. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan kolaborasi antara pusat dan daerah, sektor ekonomi kreatif di Aceh diharapkan dapat berkembang pesat dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat.