Presiden Prabowo Hapus Utang Nelayan, Harapan Baru untuk Kesejahteraan Nelayan Aceh

Bisnisia.id| Banda Aceh – Kebijakan baru yang diambil oleh Presiden Prabowo Subianto melalui Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2024 ini memang menjadi angin segar bagi nelayan dan pelaku UMKM, khususnya di Aceh. Dengan penghapusan utang yang menumpuk hingga Rp500 juta untuk badan usaha dan Rp300 juta untuk perorangan, nelayan yang selama ini menghadapi tantangan keuangan besar mendapatkan keringanan yang sangat dibutuhkan. Langkah ini dianggap positif karena bisa memperbaiki kesejahteraan nelayan, terutama mereka yang menggunakan metode tradisional dalam menangkap ikan.

Sekjen panglima Laot Aceh menyatakan bahwa langkah ini adalah kabar baik bagi para nelayan, terutama mereka yang bergantung pada metode tradisional dalam mencari ikan. “Kita menyambut baik kebijakan ini, apalagi utang yang dihapuskan sebagian besar sudah menumpuk sejak lama. Ini merupakan langkah positif untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan kita,” ujar Sekjen Panglima Laot Aceh, Azwir Nazar. Banda Aceh Rabu,  (6/11/ 2024).

Baca juga:  Tujuh Perusahaan Tambang di Aceh Habiskan Rp106,751 Miliar untuk Pemberdayaan Masyarakat

Meski kebijakan ini disambut baik, Sekjen panglima Laot Aceh menyoroti bahwa masih ada detail teknis yang harus ditunggu, terutama terkait pelaksanaan peraturan dari kementerian terkait. Dijelaskan bahwa kebijakan ini mencakup penghapusan utang hingga Rp500 juta untuk badan usaha dan Rp300 juta untuk perorangan.

20231228 1703762854741
Sekjen Panglima Laot Aceh, Azwir Nazar. Foto Akramul Muslim/Bisnisia.id

Lebih lanjut, Sekjen Panglima Laot Aceh juga mengungkapkan beberapa tantangan besar yang dihadapi para nelayan tradisional di Aceh. Menurutnya, biaya operasional nelayan sering kali lebih tinggi dari pendapatan mereka. “Kebanyakan nelayan kita masih menggunakan metode tradisional, sementara di luar negeri mereka sudah menggunakan teknologi yang lebih efisien,” katanya.

Baca juga:  5 Usaha Paling Cocok untuk Anak Muda di Banda Aceh, Modal Kecil Peluang Besar

Selain itu, masalah infrastruktur seperti dangkalnya muara yang sering tertutup sedimen, serta kendala terkait bahan bakar dan biaya operasional, juga menjadi faktor yang menyulitkan kehidupan nelayan. Azwir berharap pemerintah bisa memberikan bantuan teknologi yang lebih modern dan infrastruktur yang memadai untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan.

Sekjen Panglima Laot Aceh juga menekankan pentingnya kebijakan yang berpihak kepada para nelayan, tidak hanya dalam penghapusan utang, tetapi juga dalam penyediaan akses pinjaman yang lebih mudah di masa depan. Dengan pinjaman yang lebih ringan dan edukasi finansial yang baik, nelayan dapat mengelola utang dengan bijak sehingga tidak terjerat kembali dalam kesulitan finansial.

Baca juga:  Band Rock "Metazone" Tampil di Taman Budaya Aceh

“Selama ini pihak kami belum mendata nelayan yang masih tersangkut  hutang dengan bank, apabila program ini terjalankan, tentu kita melengkapi administrasi para nelayan yang masih terlilit dengan hutang nya,” jelasnya .

Ia berharap pemerintah dapat menyelesaikan permasalahan mendasar yang sering dihadapi nelayan, seperti biaya bahan bakar, sedimentasi muara, serta keselamatan dan keamanan di laut. “Persoalan-persoalan ini perlu diselesaikan dari akarnya agar nelayan kita dapat meningkatkan taraf hidupnya dan terus berkontribusi pada perekonomian,” tambahnya.

Azwir mengingatkan bahwa masyarakat nelayan dan petani merupakan tulang punggung ekonomi Aceh. Dengan kebijakan yang tepat sasaran, ia optimis kehidupan nelayan dan keluarganya bisa semakin baik ke depannya.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

‘Pelajaran Penting Bagi Dunia’, Jusuf Kalla Kenang Dua Dekade Tsunami Aceh

Bisnisia.id | Jakarta –  Dua dekade telah berlalu sejak...

Menghadapi Ketidakpastian, Perjuangan Mahfud Budidaya Kepiting Soka

BISNISIA.ID|BANDA ACEH- Sore itu, di tengah barisan keramba yang...

Ini Komitmen Lembaga Keuangan Syariah Sukseskan PON XXI tahun 2024 di Aceh

Bisniskita.id | Banda Aceh – Seluruh Lembaga Keuangan Syariah (LKS)...

Ratusan Mahasiswa Aceh Raih Beasiswa dari Bank Indonesia

BISNISKITA.ID | BANDA ACEH - Bank Indonesia (BI) Aceh...

Wagub Fadhlullah Kunjungi Abon Arongan di Hari Raya

Bisnisia.id, Bireuen - Dalam semangat Idulfitri 1446 Hijriah, Wakil...

Pemerintah Pertimbangkan Penurunan PPN untuk Kebutuhan Pokok 

Bisnisia.id | Jakarta – Presiden Prabowo Subianto tengah mempertimbangkan...

Kadin Aceh: Sawit Tanpa ISPO Berisiko Dicap “Black Market”

Bisnisia.id | Banda Aceh - Kelapa sawit tanpa sertifikasi...

ExxonMobil Kembali ke Aceh, Mulai Eksplorasi di West Andaman

Bisnisia.id | Banda Aceh - Setelah hampir satu dekade...

Harapan Ekonomi Kreatif Aceh di Tangan Mualem-Dek Fadh

Bisnisia.id | Banda Aceh — Pasca pembentukan Kementerian Ekonomi...

Hilal Tampak di Aceh, Awal Ramadan 1446 H Jatuh pada 1 Maret 2025

Bisnisia.id | Jakarta – Hilal atau bulan sabit tipis...

SAG Ditunjuk Jadi Jubir PB PON XXI Aceh-Sumut Wilayah Aceh

Banda Aceh – Ketua Harian PB PON XXI Aceh-Sumut...

Peningkatan Lalu Lintas di Jalan Tol Trans Sumatera Selama Libur Nataru

Bisnisia.id | Jakarta – PT Hutama Karya (Persero) melaporkan...

Sebanyak 12,66 Juta Wisman Berkunjung ke Indonesia pada 2024

Bisnisia.id | Jakarta - Pariwisata Indonesia terus menunjukkan kinerja...

Tingkatkan PAD, Aceh Barat Prioritaskan Pengembangan Wisata Unggulan

Bisnisia.id | Aceh Barat – Dinas Pariwisata Pemuda dan...

Perempuan Memimpin Upaya Konservasi di Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh – Perempuan memainkan peran strategis...

75 Tahun Diplomasi, Indonesia dan Australia Perkuat Kolaborasi Penanggulangan Bencana

BISNISIA.ID - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kedutaan...

Pj Gubernur Aceh Ajak Pegiat Media Sosial Bangun Citra Positif Aceh Jelang PON XXI

Banda Aceh – Penjabat Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal...