Insiden Kebauan Gas Berulang, DLHK Aceh Minta PT Medco Lakukan Audit Lingkungan

Bisniskita.id | Banda Aceh – Insiden kebauan gas di wilayah kerja PT Medco yang terjadi pada Minggu (24/9/2023) adalah peristiwa yang berulang. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh meminta PT Medco agar melakukan audit lingkungan.

Hal itu mengemuka dalam diskusi publik “Teror Gas Perusahaan di Aceh Timur, Pemerintah Bisa Apa?” yang berlangsung di Sekretariat Forum Jurnalis Lingkungan Aceh, Ulee Kareng, Banda Aceh, pada Jumat (6/10/2023).

Sub Koordinator Standarisasi dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan/PPLH DLHK Aceh, Muhammad Subhan salah satu narasumber dalam diskusi itu mengatakan audit lingkungan perlu dilakukan untuk mendapatkan data utuh bagaimana kondisi kesehatan warga di sekitar area produksi PT Medco di Kabupaten Aceh Timur.

Subhan menambahkan salah satu bentuk audit lingkungan adalah dengan memeriksa sampel darah warga yang terpapar bau gas yang diduga berasal dari area produksi Medco. Menurut Subhan sampel darah harus diperiksa di laboratorium untuk mengetahui kondisi kesehatan warga seutuhnya.

Baca juga:  Kadin Aceh: Izin Tambang Masih Diperjualbelikan, Mafia Berkeliaran

Menurut Subhan audit lingkungan sangat penting agar perusahaan dapat menyiapkan upaya antisipasi terhadap ancaman terburuk yang berpotensi dialami warga.

“Kami juga merekomendasi agar PT Medco memasang alat pemantau kualitas udara. Kami harap Medco menindaklanjuti rekomendasi ini,” ujar Subhan.

Peristiwa ancaman kebauan gas yang terjadi pada Minggu itu menyebabkan sebanyak 30 warga di Desa Panton Rayeuk T gangguan pernapasan. Sebagian warga menjalani perawatan di RSUD Zubir Mahmud Idi Rayeuk. Insiden serupa juga terjadi pada 2019.

Ia juga mengatakan bahwa perlu adanya sosialisasi yang lebih optimal bagi warga sekiatr salah satu dengan mengadakan simulasi dan pemasangan alarm serta penambahan sweeper/alat detektor.

Baca juga:  Kapal Nelayan Tradisional, Ikon Ekonomi Pesisir Aceh

Direktur Eksekutif Walhi Aceh, Ahmad Shalihin menilai warga masih berada dalam ancaman bau gas, tetapi hingga kini belum ada solusi konkret penanggulangannya.

Shalihin mengatakan perusahaan membayar kompensasi kepada warga tetapi itu tidak menjawab persoalan jangka panjang. Untuk menyelesaikan persoalan ini menurutnya tidak cukup hanya sekadar himbauan, perlu ada langkah konkret untuk memastikan bahwa kejadian itu tidak terjadi lagi.

“Kejadian ini tidak hanya tahun ini, tapi berulang. Bahkan di sana ada sekolah dan dayah yang terpaksa diliburkan saat bau gas keluar,” kata Shalihin.

Shalihin menilai pemerintah daerah seperti tidak punya kekuatan untuk menekan perusahaan agar membenahi secara menyeluruh.

Baca juga:  Potensi 24 TCF, Aceh Ditetapkan Jadi Pusat Hilirisasi Gas Bumi Nasional

Pada diskusi tersebut, panitia juga mengundang perwakilan PT Medco dan perwakilan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) sebagai pembicara. Namun, keduanya tidak menghadirinya.

Namun dalam pesan siaran pers sebelumnya VP Relations & Security Medco E&P Arif Rinaldi mengatakan perusahaan bersama instansi terkait segera melakukan indentifikasi penyebab kebauan. PT Medco belum mengakui bahwa bau gas tersebut berasal dari wilayah kerja mereka.

Menurut Arif Rinaldi, perusahaan tengah melakukan kegiatan perawatan fasilitas sumur di Lapangan Gas Alur Siwah dalam upaya menjaga keandalan operasi.

“Perusahaan akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan penanganan secara maksimal dan berharap dukungan dari semua pihak agar dapat tertangani,” ujar Arif Rinaldi

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Jejak Rempah di Teluk Seumawe

Bisniskita.id | BANDA ACEH – Tertata rapi di bagian tengah...

Transaksi Nontunai Tumbuh, Sebanyak 155.211 Merchant Pakai QRIS

Bisnisia.id|Banda Aceh – Berdasarkan Laporan Perekonomian Provinsi Aceh Edisi...

Relawan Kebangkitan Indonesia Baru di Aceh Dukung Ganjar-Mahfud

Banda Aceh - Organisasi Relawan Kebangkitan Indonesia Baru (KIB)...

Charles Martinet Pensiun Isi Suara ‘Mama Mia Super Mario’

Charles Marnitet telah mengumumkan pensiun sebagai pengisi suara dalam...

Dukungan Kepemimpinan Perempuan di Pilkada Aceh Menguat

BISNISKITA.ID– Sedikitnya 43 Lembaga swadaya masyarakat di Aceh menyatakan...

Kemenparekraf Dukung Pembentukan Asosiasi Kreator Konten Indonesia

Bisnisia.id | Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan...

DPR RI Sahkan Perubahan UU Pelayaran, Dorong Peningkatan Kedaulatan dan Efisiensi Logistik

Bisnisia.id | Jakarta – DPR RI resmi mengesahkan Perubahan Ketiga atas...

1 Januari 2025, PPN 12 Persen Resmi Berlaku

Bisnisia.id | Jakarta — Pemerintah memastikan kebijakan Pajak Pertambahan...

Kepala BNNP Aceh: Narkoba di Aceh Mengancam Generasi Muda dan Stabilitas Daerah

Bisnisia.id | Banda Aceh – Marzuki Ali Basyah, Kepala...

Kemenperin Dukung Industri Remanufaktur dan Netralitas Emisi Gas Rumah Kaca

Bisniskita.id | Jakarta – Kementerian Perindustrian mendukung industri untuk memenuhi...

Genita dan Duta Anti Narkoba Ajak Siswa SMA Banda Aceh Jauhi Rokok

Bisnisia.id | Banda Aceh – Dewan Perwakilan Remaja (DPRemaja)...

Ketua DPRK Banda Aceh: Pembangunan Ekonomi Harus Prioritas

Bisnisia.id | Banda Aceh - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat...

Pendaftaran 3,2 Juta Hektar Tanah Ulayat Dikebut

BISNISKITA.ID - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional...

Jelang Nataru, Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat Domestik hingga 10%

Bisnisia.id | Jakarta - Pemerintah secara resmi mengumumkan penurunan harga...

Film ‘Lemah Kuasa di Tanah Negara’ Kritik Keras untuk Pemerintah Gagal Lindungi Leuser

BISNISIA.ID—Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh baru saja menggelar nonton...

Razali Dilantik Sebagai Direktur Utama PT Pase Energi Migas

Penjabat Bupati Aceh Utara, Mahyuzar, melantik Razali (Abu Lapang)...

564 Ribu Hektare Tanah Telantar Siap Dimanfaatkan untuk Program Transmigrasi

Bisnisia.id | Jakarta – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala...

Pj Gubernur Ajak Pemangku Kepentingan Jadikan Aceh Laboratorium Ekonomi Syariah di Indonesia

Bisnisia.id| Banda Aceh – Penjabat Gubernur Aceh, Dr. H....