Industri Otomotif Indonesia Tumbuh Pesat, Pemerintah Dorong Transisi ke Kendaraan Listrik

Bisnisia.id | Jakarta – Sepanjang Januari hingga Oktober 2024, industri kendaraan bermotor (KBM) roda dua mencatatkan kinerja produksi sebesar 5,8 juta unit dengan penjualan mencapai 5,4 juta unit. Di sektor ekspor, total unit Completely Built Up (CBU) mencapai 458 unit. Sementara itu, industri KBM roda empat menunjukkan performa positif dengan produksi meningkat hingga 996 ribu unit, penjualan sebesar 710 ribu unit, ekspor CBU mencapai 390 ribu unit, dan impor CBU sebesar 80 ribu unit. 

“Angka ini merepresentasikan pertumbuhan sebesar 6,7 persen dibandingkan total keseluruhan tahun 2023,” ungkap Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, dalam diskusi panel Bloomberg Technoz Ecofest 2024 di Jakarta, Kamis (28/11).

Baca juga:  Trump Akan Kenakan Tarif Tambahan 10% terhadap China

 Dorong Target Net Zero Emission (NZE)

Sebagai bentuk komitmen terhadap target global Net Zero Emission (NZE), Indonesia menargetkan penurunan emisi hingga 43,2 persen sesuai kesepakatan internasional. Pemerintah pun menyiapkan beragam insentif untuk mendorong transisi energi bersih, di antaranya: 

– Penghapusan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM),  

– Bea masuk 0 persen,  

– Insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk kendaraan listrik.  

“Regulasi ini bertujuan mempercepat investasi dan akselerasi transisi ke energi bersih. Kemenperin mengusung multiple pathway approach sebagai strategi utama untuk mencapai target tersebut,” jelas Faisol.

Baca juga:  Industri Kabel Indonesia Jajaki Pasar Ekspor di Vietnam

 Insentif Pajak untuk Kendaraan Rendah Emisi

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah mengeluarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 36 Tahun 2021 tentang Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah. Regulasi ini memberikan insentif pajak barang mewah bagi kendaraan rendah emisi, dengan mempertimbangkan keunggulan dan kelemahan dari setiap teknologi kendaraan.

Selain itu, dalam regulatory framework, terdapat persyaratan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Jika industri KBM memenuhi persyaratan lokal purchase maupun TKDN, maka mereka berhak mendapatkan insentif, baik fiskal maupun nonfiskal.

“Kita sudah melihat peningkatan komponen lokal pada kendaraan yang diproduksi di Indonesia. Beberapa sudah mendekati 40 persen. Kemenperin akan terus mendorong peningkatan komponen lokal ini,” tambah Faisol.

Baca juga:  Peringati Bulan Bahasa, Ikadubas Aceh Hadirkan Semangat Literasi di Pulo Nasi

 Target TKDN untuk Kendaraan Listrik

Guna menarik lebih banyak investasi dan mempercepat ekosistem kendaraan listrik, pemerintah telah merevisi target nilai TKDN:

– 40 persen hingga 2026,  

– 60 persen hingga 2029,  

– 80 persen pada 2030 dan seterusnya.  

Menurut Faisol, perubahan target ini diharapkan mampu memajukan industri otomotif nasional sekaligus memberikan dampak positif bagi perekonomian, termasuk penyerapan tenaga kerja. 

“Kami ingin semua produsen otomotif membuka pabrik di Indonesia karena dampak sosial dan ekonominya sangat besar,” tutupnya.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Pemerintah Aceh Tetapkan UMP 2025 Sebesar Rp3.685.616

Bisnisia.id | Banda Aceh – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh,...

PLN Berikan Sambungan Listrik Gratis untuk 89 KK di Aceh

Bisniskita.id | Jantho - Tangis bahagia Zulfiarli dan keluarga yang...

Genita dan Duta Anti Narkoba Ajak Siswa SMA Banda Aceh Jauhi Rokok

Bisnisia.id | Banda Aceh – Dewan Perwakilan Remaja (DPRemaja)...

Pasca Bayar Utang, Cadangan Devisa RI Susut ke US$150,2 Miliar Akhir November

Bisnisia.id | Jakarta – Bank Indonesia mencatat posisi cadangan...

1 Januari 2025, PPN 12 Persen Resmi Berlaku

Bisnisia.id | Jakarta — Pemerintah memastikan kebijakan Pajak Pertambahan...

Bupati Pidie Resmi Buka Diklat Paralegal YARA: Wujudkan Masyarakat Sadar Hukum

Bisnisia.id | Pidie — Pj Bupati Pidie, Drs. Samsul...

Debat Kedua Calon Pemimpin Aceh Utara, Soroti Tata Kelola Pemerintahan, Lingkungan, dan Perdamaian

Bisnisia.id | Aceh Utara – Komisi Independen Pemilihan (KIP)...

Pemerintah Targetkan Nol Impor Pangan Strategis pada 2025

Bisnisia.id | Jakarta – Pemerintah terus menunjukkan komitmen serius...

Kemiskinan Aceh Sisa 12,64 Persen, Pembangunan Berdampak

Bisnisia.id | Banda Aceh – Provinsi Aceh mencatat tren...

Inovasi Ramah Lingkungan Karya Mahasiswa Aceh, Ubah Kulit Jeruk Jadi Losion Anti Nyamuk 

BISNISIA.ID - Lima mahasiswa Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas...

PTBA Teken MoU dengan PLN Jajaki Pemanfaatan FABA

Bisniskita.id | Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (IDX:...

Ini Kriteria UMKM yang Dapat Penghapusan Utang Kredit Macet

Bisnisia.id Jakarta – Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah...

Pejabat Baru Dilantik Diminta Berikan Perhatian Khusus untuk PON XXI dan Pilkada 2024

Banda Aceh – Penjabat Sekretaris Daerah Aceh, Azwardi, melantik...

Prabowo Naikkan Upah Minimum 2025 Sebesar 6,5 Persen

Bisnisia.id| Jakarta – Presiden Prabowo Subianto resmi mengumumkan kenaikan...

Trump Umumkan Cadangan Kripto AS, Bitcoin & Altcoin Melonjak Drastis

Bisnisia.id – Mata uang kripto menguat signifikan pada Minggu...

MV Coral Geographer Berlabuh di Simeulue, Puluhan Turis Mancanegara Nikmati Pesona Alam

Bisnisia.id | Simeulue – Sebanyak 39 turis mancanegara dari...

Jumlah Izin Usaha Pertambangan di Aceh Tercatat 68 IUP per September 2024

Bisnisia.id | Banda Aceh – Hingga akhir Agustus 2024,...

Bank Aceh Meulaboh Topang Ekonomi Lokal Melalui Pembiayaan Inklusif

Bisnisia.id | Aceh Barat - Bank Aceh Kantor Cabang...

Pj Gubernur Safrizal Lepas Jalan Santai dan Meriahkan Hari Keluarga USK ke-63

Bisnisia.id | Banda Aceh – Universitas Syiah Kuala (USK)...