Pooling Fund Solusi Penanggulangan Bencana dan Ketahanan Ekonomi

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meluncurkan sebuah inovasi penting dalam pendanaan bencana melalui skema pooling fund.

Inovasi yang menjadi bagian dari Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2024 ini menawarkan harapan baru untuk pengelolaan dana bencana yang lebih efektif dan berkelanjutan, seiring dengan semakin kompleksnya ancaman bencana di Indonesia.

“Dengan pooling fund, kita bisa memastikan dana tersedia lebih cepat dan terarah untuk mencegah serta memitigasi dampak bencana,” ujar Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, dalam sosialisasi yang digelar di Hotel Ayani, Banda Aceh, Selasa (8/10/2024).

Raditya menjelaskan bahwa Indonesia, sebagai negara kepulauan yang terletak di kawasan ring of fire, menghadapi ancaman bencana yang tidak hanya terus-menerus, tetapi juga semakin kompleks.

Baca juga:  Pertarungan Panas Pilgub Aceh 2024, Hasil Survei LSI dan BFI Bertolak Belakang, Siapa Kandidat Terkuat?

“Tahun 2023 mencatat lebih dari 5.400 kejadian bencana, dan 95% di antaranya terkait hidrometeorologi seperti banjir dan kekeringan. Ini menunjukkan bahwa bencana yang kita hadapi tidak hanya sering, tetapi juga semakin beragam dan sulit diprediksi,” tambahnya.

Menurut Raditya, skema pooling fund adalah salah satu solusi inovatif untuk mempercepat penanggulangan bencana, dengan menyediakan dana yang lebih fleksibel dan siap pakai saat bencana melanda.

Inovasi ini merupakan bagian dari Strategi Pembiayaan dan Asuransi Risiko Bencana (PARB) yang diluncurkan pemerintah sejak 2018.

Strategi Pembiayaan

Analis Kebijakan Madya PKRB Kementerian Keuangan, Rita Helbra Tenrini, menjelaskan bahwa pooling fund ini adalah respons terhadap keterbatasan dana bencana yang selama ini tersedia dalam APBN, yang hanya mencapai 3-5 triliun per tahun.

Baca juga:  Ketahanan Pangan, Solusi Mengendalikan Laju Inflasi di Aceh

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan APBN, karena tantangan bencana semakin besar. Dengan pooling fund, dana dapat dikumpulkan dan dikelola lebih awal, sehingga kita siap saat bencana datang. Saat ini, dana yang sudah terkumpul mencapai 7,3 triliun dan akan digunakan untuk kegiatan prabencana, saat darurat, hingga pascabencana,” jelas Rita.

Selain dana yang bersumber dari APBN, pooling fund juga akan menerima hibah dari lembaga internasional dan sumber lain, yang dikelola oleh Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH).

Direktur Penyaluran Dana BPDLH, Damayanti Ratunanda, mengungkapkan bahwa dana ini akan dikembangkan dan hasilnya akan digunakan untuk menanggulangi bencana.

“Keunikan dari pooling fund ini adalah sifatnya yang antisipatif dan proaktif. Kami tidak hanya menunggu bencana, tetapi sudah mempersiapkan dana dari jauh hari. Dana ini bisa digunakan untuk semua tahap bencana, mulai dari prabencana, masa darurat, hingga rehabilitasi pascabencana,” terang Damayanti.

Baca juga:  Prabowo Ingin Indonesia Akan Mampu Bikin Mobil, Motor, dan Komputer Sendiri

Menurut Damayanti, implementasi penuh dari skema ini diharapkan dimulai pada tahun 2025, ketika semua regulasi sudah selesai.

“Kami optimis, dengan mekanisme yang lebih fleksibel dan inovatif, pooling fund akan menjadi game-changer dalam penanggulangan bencana di Indonesia,” tutupnya.

Dengan peluncuran inovasi ini, BNPB berharap Indonesia bisa lebih siap menghadapi ancaman bencana masa depan, serta memastikan bahwa pembangunan berkelanjutan berjalan seiring dengan ketangguhan nasional terhadap bencana.

Skema pooling fund ini diharapkan dapat menjadi tonggak baru dalam manajemen risiko bencana yang lebih responsif, antisipatif, dan inovatif.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Permintaan Tinggi, Harga Cabe Nano Melambung di Bener Meriah

Bisnisia.id | Redelong - Harga Cabai Nano melambung di...

Jejak Rempah di Teluk Seumawe

Bisniskita.id | BANDA ACEH – Tertata rapi di bagian tengah...

Tepukan Terakhir untuk Sang Legenda Persiraja, Mukhlis Nakata

Sorak sorai membahana di Stadion Harapan Bangsa ketika papan...

Wardiati Berikan Pembinaan Gammawar di Gampong Alue Naga

BISNISKITA.ID | Banda Aceh - Banda Aceh – Penjabat...

Potensi Berkembang Industri Teh Indonesia

Pandemi Covid-19, yang telah berlangsung selama sekitar tiga tahun,...

Transformasi Menyeluruh, 7 BUMN Dibubarkan

Bisniskita.id | Jakarta – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)...

Kualifikasi Piala Dunia, Jepang Terbaik di Asia, tapi Indonesia Tidak Takut

Pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Timnas Indonesia dan...

Harga CPO Terus Naik Jelang Lebaran, Dipicu Perubahan Permintaan Global

Bisnisia.id | Banda Aceh - Harga minyak kelapa sawit...

Penjualan KFC di Aceh Jeblok, Imbas Seruan Boikot Israel

Bisnisia.id | Jakarta - Manajemen PT Fast Food Indonesia...

Cerita Putri Ariani Pakai Kartu ATM Visa BSI di Los Angeles 

Bisniskita.id | Banda Aceh - Putri Ariani, seorang influencer...

Muzakir Manaf Temui AHY, Bahas Jalan Tol hingga Rumah Tidak Layak Huni

Jakarta — Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, melakukan pertemuan dengan...

Dari Bumi Bener Meriah, Tepung Pisang dan Kopi Robusta Menyapa Dunia

Bisnisia.di | Bener Meriah - Produk lokal Kabupaten Bener...

Harga Bahan Pokok Melonjak, Potret Inflasi di Pasar Lokal Aceh

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh melaporkan kenaikan inflasi...

Pasca-Pandemi, Sabang Pacu Pemulihan dengan Investasi Pariwisata Berkelanjutan

Bisnisia.id | Banda Aceh – Sabang sebagai wilayah strategis...

 Aceh Perkuat Kolaborasi untuk Kelancaran Pembangunan 

BANDA ACEH - Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Bustami, mengajak...

Rumah Tenun di Aceh Besar Diresmikan, Ekonomi Kreatif Dikuatkan

BISNISKITA.ID - Bank Indonesia Provinsi Aceh meresmikan Rumah Tenun...

Kuota BBM Aceh Diproyeksikan Meningkat 5-7% pada Tahun 2025

Bisnisia.id | Banda Aceh – Sales Branch Manager Wilayah...

Tarik Wisatawan Akhir Tahun, Disbudpar Kampanye “Liburan di Aceh Saja”

Bisnisia.id | Banda Aceh - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata...

Ini Kriteria UMKM yang Dapat Penghapusan Utang Kredit Macet

Bisnisia.id Jakarta – Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah...