BISNISIA.ID – Tren penjualan bunga segar di pinggir jalan tengah populer di Banda Aceh, setelah viral di media sosial.
Bunga segar kini banyak dicari, terutama sebagai hadiah romantis atau hiasan. Di kawasan Simpang Lima, pedagang bunga mulai memanfaatkan momen ini sebagai peluang usaha baru.
Salah seorang pedagang bunga di jalan Pante Pirak, Widi Boyan mengatakan bahwa tren ini telah menarik minat masyarakat luas.
“Awalnya, kami melihat fenomena ini di media sosial. Di luar Aceh, banyak yang sudah mulai jualan bunga di pinggir jalan, jadi kami coba di Banda Aceh,” kata Widi, Selasa (8/10/2024).
Bunga yang dijual di pinggir jalan ini menarik karena harganya terjangkau. Dengan harga Rp15.000 hingga Rp20.000 per tangkai, masyarakat bisa memilih berbagai jenis bunga seperti mawar, krisan, dan bunga eksotis lainnya.
Sebagian besar bunga diimpor dari Brastagi, Sumatra Utara, yang terkenal sebagai penghasil bunga segar.
Widi mengaku bahwa ia memulai usaha ini sekitar empat bulan lalu, tetapi baru berjualan di Simpang Lima selama dua minggu. Sebelumnya, ia berjualan di kawasan Ulee Lheue, namun pindah karena sepinya pengunjung.
“Sekarang omzet bisa mencapai Rp3 juta sehari. Kami tawarkan kombinasi bunga sesuai keinginan pembeli dengan harga yang fleksibel,” tambahnya.
Penjualan bunga pinggir jalan ini diperkirakan akan terus bertahan, meski popularitasnya nanti mungkin akan menurun. Pedagang bunga optimistis bahwa minat terhadap bunga segar akan tetap tinggi, karena dianggap sebagai simbol romantisme dan estetika.
Para pedagang biasanya berjualan sore hingga malam hari, memanfaatkan lokasi strategis untuk menarik perhatian calon pembeli.
Fenomena ini menjadi bukti bagaimana pedagang lokal mampu memanfaatkan tren di media sosial untuk menciptakan peluang bisnis yang menguntungkan. []