Nelayan di Aceh Barat Dilatih Gunakan Ice Gel Untuk Jaga Kesegaran Ikan

BISNISIA.ID | Aceh Barat — Sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Teuku Umar (UTU) kembali hadir untuk memberikan dampak nyata bagi para nelayan tradisional di Aceh Barat.

Kali ini, dosen-dosen FPIK UTU menyelenggarakan workshop pelatihan penanganan rantai dingin, bertempat di Balai Pertemuan Desa Ujong Drien, yang diikuti oleh 30 nelayan tradisional dari Desa Lhok Meureubo.

Workshop yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil tangkapan para nelayan ini, berfokus pada pengenalan dan pelatihan penggunaan ice gel sebagai teknologi alternatif untuk menjaga kesegaran ikan selama proses penangkapan, penyimpanan, hingga distribusi ke pasar.

Ketua kegiatan pengabdian ini, Muhammad Arif, bersama dua dosen lainnya, Akbardiansyah dan Delfian Masrura, memimpin jalannya pelatihan yang turut melibatkan sejumlah mahasiswa Program Studi Perikanan UTU.

Muhammad Arif, dalam sambutannya, menjelaskan bahwa workshop ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang rutin dilaksanakan oleh UTU.

“Kami ingin para nelayan bisa lebih sejahtera dengan memanfaatkan teknologi yang sederhana namun efektif untuk menjaga kualitas hasil tangkapannya. Teknologi seperti ice gel ini diharapkan dapat mengatasi masalah yang sering mereka hadapi, yaitu kerusakan ikan selama perjalanan ke pasar,” ujarnya.

Baca juga:  AI Generatif Jadi Prioritas Bisnis Utama di Indonesia

Ice gel yang diperkenalkan dalam pelatihan ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan es batu biasa.

Muhammad Arif menjelaskan bahwa ice gel mampu menjaga suhu dingin lebih lama, hingga 12 jam, terutama jika disimpan dalam box Styrofoam atau box fiber.

Selain itu, ice gel dapat digunakan berulang kali, sehingga jauh lebih hemat dan ramah lingkungan.

“Dengan pemanfaatan ice gel, biaya operasional nelayan dapat ditekan karena mereka tidak perlu lagi membeli es batu dalam jumlah besar. Selain itu, ini juga bisa menjadi solusi jangka panjang untuk menjaga lingkungan karena es batu cenderung lebih cepat mencair dan menimbulkan limbah cair,” tambahnya.

Sesi demonstrasi pembuatan ice gel menjadi sorotan utama dalam pelatihan ini. Para nelayan dengan antusias mengikuti setiap tahapannya.

Mereka diajarkan cara mencampur bahan-bahan yang dibutuhkan, mencetak ice gel, hingga cara terbaik menggunakannya saat menyimpan ikan.

“Ini benar-benar membantu kami. Sebelumnya, kami hanya tahu cara menggunakan es batu, tapi ice gel ternyata lebih mudah digunakan dan lebih tahan lama,” kata seorang nelayan, Ahmad.

Baca juga:  7.530 Hektare Kebun Sawit PTPN di Aceh Tamiang Belum ISPO

Para peserta workshop menyambut baik inovasi ini. Dalam setiap sesi diskusi, nelayan berpartisipasi aktif dengan berbagi pengalaman mereka terkait tantangan yang dihadapi di lapangan.

Salah satu nelayan, Ahmad, mengatakan bahwa kualitas ikan yang ditangkap sering kali menurun saat sampai di pasar karena proses penyimpanan yang kurang baik.

“Biasanya, ikan kami cepat rusak, terutama kalau jarak antara lokasi penangkapan dan pasar jauh. Tapi dengan ice gel, kami optimis bisa menjaga kesegaran ikan lebih lama dan menjualnya dengan harga yang lebih baik,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, pelatihan ini juga memotivasi para nelayan untuk lebih proaktif dalam mencari solusi atas kendala-kendala yang mereka hadapi dalam usaha perikanan.

Teknologi ice gel yang sederhana namun efektif ini diharapkan dapat diadopsi oleh lebih banyak nelayan di Desa Lhok Meureubo dan sekitarnya, sehingga secara bertahap meningkatkan kesejahteraan mereka.

Selain manfaat langsung bagi para nelayan, pelatihan ini juga menjadi wadah bagi mahasiswa FPIK UTU untuk terlibat langsung dalam kegiatan pengabdian masyarakat.

Baca juga:  Penguatan UMKM Lokal, PT PEMA Dorong Kolaborasi Multi Pihak

Akbardiansyah, salah satu dosen yang terlibat, menjelaskan bahwa kegiatan semacam ini tidak hanya memberikan pengalaman praktis bagi mahasiswa, tetapi juga memperkuat hubungan antara kampus dan masyarakat lokal.

“Kami berharap para mahasiswa dapat memetik pembelajaran dari kegiatan ini, dan para nelayan mendapatkan manfaat nyata yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Ia menegaskan komitmen UTU untuk terus mendampingi nelayan tradisional melalui berbagai program pelatihan.

Workshop ini menjadi bukti nyata upaya UTU dalam mendukung pemberdayaan masyarakat nelayan di Aceh Barat.

Dengan adopsi teknologi rantai dingin seperti ice gel, diharapkan kesejahteraan nelayan tradisional akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan kualitas dan daya saing hasil tangkapan mereka di pasar lokal maupun regional.

“Kami berharap, melalui penerapan teknologi ini, kualitas dan nilai jual hasil tangkapan ikan para nelayan akan meningkat. Ke depan, kami berencana untuk memperluas pelatihan ini ke desa-desa nelayan lainnya di Aceh Barat, agar dampaknya lebih merata,” tutupnya.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Iswanto Inginkan Siswa Aceh Besar Unggul Akademik dan Berkarakter Mulia

Bisnisia.id | Aceh Besar - Penjabat (Pj) Bupati Aceh...

Manchester City Rogoh Rp706 Miliar Beli Pemain Muda Brasil Savinho

Manchester City telah resmi merekrut pemain muda asal Brasil,...

Pengakuan Wisatawan Inggris “Aceh Tujuan Wisata Petualangan Terakhir di Indonesia”

Tuhan menganugerahkan kekayaan alam terbaik untuk Provinsi Aceh, sebuah...

JNE Raih Penghargaan Courier of The Year Awards 2023

Bisniskita.id | Jakarta –JNE meraih penghargaan Courier Of The...

Job Fair Nasional Usai, 56.566 Lowongan Kerja Tetap Tersedia Online

Bisniskita.id | Jakarta - Festival Pelatihan Vokasi (FPV) dan...

Safrizal ZA Ajak Semua Pihak Jaga Kelestarian Venue PON XXI di Aceh

Banda Aceh — Pejabat Gubernur Aceh sekaligus Ketua Umum...

Menelusuri Jalan Terjal Fashion Aceh, Suara Desainer Muda Muchlisin

Bisnisia.id | Banda Aceh – Aceh memiliki potensi besar...

Arus Balik Lebaran, 10.642 Penumpang Kembali dari Sabang

Bisnisia.id | Banda Aceh -  ​Selama arus mudik dan...

Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor di Aceh Diperpanjang Hingga 15 Januari

Bisnisia.id | Banda Aceh – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh,...

iPhone Fold – Ponsel Lipat Pertama Apple yang Dinanti

Apple dikabarkan semakin dekat dengan peluncuran ponsel lipat pertamanya...

Akses Pendanaan Infrastruktur, Indonesia Bergabung dengan NDB

Indonesia resmi menjadi anggota New Development Bank (NDB), lembaga...

Diserang Ransomware, Situs OJK Tidak Bisa Diakses

Bisniskita.id | Banda Aceh - Situs OJK (Otoritas Jasa...

‎Sisi Positif Inovasi Pelatihan Kreatif, Tren Angka Pengangguran di Nagan Raya Turun

‎Bisnisia.id | Nagan Raya – Tingkat pengangguran terbuka (TPT)...

BPMA Ingin Terlibat dalam Pengelolaan Migas di Atas 12 Mil

Bisnisia.id | Jakarta – Kepala Badan Pengelola Migas Aceh...

Aksi Bersih Sungai dan Tanam Pohon Warnai Wisuda SJL Aceh dalam CJL 2025

Bisnisia.id | Aceh Tengah - Aksi bersih sungai dan...

Realisasi Zakat dan Infak Baitul Mal Aceh Tahun 2023 Capai Rp84,3 Miliar

Bisnisia.id | Banda Aceh – Baitul Mal Aceh (BMA)...

Pj Gubernur Aceh Minta Perbankan Dampingi dan Beri Modal untuk UMKM

Bisnisia.id, Banda Aceh – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Dr....

Bunda PAUD Aceh Serukan Pentingnya Pendidikan Karakter Sejak Dini

Bisnisia.id | Banda Aceh – Bunda PAUD Aceh, Hj....