UMP Aceh Tinggi, Ancaman PHK Mengintai

Bisnisia.id | Banda Aceh – Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Aceh, Haji Ramli, menyampaikan kekhawatiran terkait kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) Aceh sebesar 6,5 persen.

Menurutnya, kenaikan ini berpotensi membebani para pengusaha sehingga dapat memicu pemutusan hubungan kerja (PHK), dan mempersempit peluang investasi di Aceh.

“Dengan kondisi ekonomi Aceh saat ini, kenaikan 6,5 persen itu terlalu tinggi. Kita harus mengakui, Aceh adalah provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Sumatra dan nomor enam termiskin di Indonesia, meski UMP kita termasuk tertinggi keempat secara nasional,” ujar Haji Ramli saat diwawancarai Bisnisia.id, Kamis (12/12/2024).

Baca juga:  Menunggu Kebijakan Mualem; Lindungi Investasi dan Fasilitasi Rakyat Kelola Sumber Daya Alam

Pemprov Aceh menetapkan Upah Minimum Provinsi Aceh untuk tahun 2025 sebesar Rp3.685.616. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar Rp224.944 atau 6,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Ramli menjelaskan, daya beli masyarakat yang menurun, pertumbuhan ekonomi yang stagnan, serta meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan menjadi tantangan besar bagi pelaku usaha.

Jika beban ini ditambah dengan kenaikan UMP yang signifikan, banyak pengusaha diperkirakan akan kesulitan mempertahankan operasional mereka.

“Yang terjadi apa? Ending-nya adalah PHK. Pengusaha akan kesulitan membayar gaji karyawan, apalagi jika omzet terus menurun,” tambahnya.

Ramli menegaskan bahwa keputusan kenaikan UMP telah melalui pembahasan dengan Dewan Pengupahan, yang melibatkan pemerintah, pekerja, dan pengusaha. Namun, ia berharap semua pihak bisa bekerja sama untuk meningkatkan produktivitas pekerja dan menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif di Aceh.

Baca juga:  Tujuh Hari Kirab Api PON XXI, 15 Kabupaten/Kota telah Dilalui

Investasi Jadi Kunci Pemulihan Ekonomi

Menurut Ramli, tingginya UMP di Aceh juga berpotensi mengurangi daya tarik daerah ini bagi investor. “Coba bayangkan, bagaimana investor mau masuk ke Aceh dengan UMP yang tinggi, sementara produk lokal kita minim dan hampir semua barang berasal dari luar Aceh” katanya.

Ia menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja untuk mendorong masuknya investasi sebagai solusi jangka panjang. “Kita harus fokus membangun ekonomi Aceh. Investasi harus ada, itu kunci agar ekonomi Aceh bisa pulih dan berkembang,” tegasnya.

Baca juga:  Libur Akhir Tahun, Lonjakan Pengguna Tol Sigli-Banda Aceh Capai 53.673 Kendaraan

Ramli juga mengingatkan para pekerja untuk meningkatkan produktivitas demi mendukung stabilitas ekonomi dan keberlanjutan usaha di tengah tekanan kenaikan UMP. “Pekerja harus serius bekerja dan produktivitas mereka harus ditingkatkan,” pesannya.

Ramli berharap pemerintah Aceh dapat mengambil langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lingkungan usaha yang lebih kompetitif, guna mencegah gelombang PHK di masa depan.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Meutya Hafid Lantik Pejabat Baru, Dari Pesohor hingga Mantan Jurnalis

Bisnisia.id | Jakarta — Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi)...

Karyawan BSI Aceh Ditahan Polisi karena Alihkan Uang Nasabah Rp700 Juta

Bisnisia.id | Banda Aceh — Satu orang karyawan Bank Syariah...

Rupiah Bertahan di Bawah 16.200

BISNISKITA.ID - Pasangan USD/IDR tidak mampu mempertahankan kekuatannya dan...

Coca-Cola Ditarik dari Pasar Eropa Karena Kontaminasi Zat Berbahaya

Bisnisia.id | Dunia - Coca-Cola menarik sejumlah produknya dari...

Bank Mandiri Rayakan HUT Ke-25 dengan Berbagai Promo Menarik

  Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merayakan Hari...

75 Tahun Diplomasi, Indonesia dan Australia Perkuat Kolaborasi Penanggulangan Bencana

BISNISIA.ID - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kedutaan...

Indonesia Ingin Naikkan Produksi CPO, 360.000 Hektar Sawit Rakyat Diremajakan

Bisnisia.id|Jakarta - Indonesia, sebagai salah satu produsen minyak sawit terbesar...

Polres Aceh Utara Tangkap Penjual Kulit Harimau dan Beruang Madu

Bisnisia.id | Lhoksukon – Tim Satreskrim Polres Aceh Utara...

Sembilan Program Prioritas Illiza-Afdhal untuk Banda Aceh

Bisnisia.ID | Banda Aceh – Pasangan Calon Wali Kota...

Sah, Nasri Pimpin Badan Pengelola Migas Aceh 2025-2029

Bisnisia.id | Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya...

Indonesia Berkomitmen Kembangkan Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan

Bisnisia.id | Jakarta – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi,...

Ruang Lingkup Gelar Kegiatan Ruang Hijau Kolaborasi Penaman Maggrove di Manggrove Park Lampulo

Bisnisia.id | Banda Aceh — Komunitas Ruang Lingkup bersama...

Konsumsi Rokok Orang Aceh Setara dengan Porsi Lengkap Makanan Bergizi

Bisnisia.id | Banda Aceh – Aceh mencatat fenomena unik...

18.777 Tenaga Kerja di Aceh Tengah Terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan

Bisnisia.id | Aceh Tengah – BPJS Ketenagakerjaan Cabang Lhokseumawe...

Apel Green Aceh Serahkan 40.021 Dukungan Internasional untuk Melindungi Rawa Tripa

Nagan Raya – Yayasan Apel Green Aceh bersama mitranya,...

Bahas Pilkada Serentak, Pj Gubernur Aceh Penuhi Undangan Komisi II DPR RI

Bisnisia.id | Jakarta - Penjabat Gubernur Aceh, Dr. H....