PT Medco Diminta Prioritaskan Warga Lokal dalam Rekrutmen Tenaga Kerja

Bisnisia.id | Aceh Timur – Warga yang tergabung dalam Geurakan Rakyat Menggugat Aceh Timur, Aceh meminta perusahaan migas PT Medco E&P Malaka yang melakukan eksploitasi migas di sana untuk memprioritaskan warga lokal sebagai pekerja. Mereka juga menuntut agar program sosial lingkungan benar-benar tepat sasaran.

Sejumlah warga melakukan aksi di kawasan perusahaan itu pada Senin (16/12/2024). Mereka membawa spanduk dan poster berisi poin tuntutan. Aksi berjalan tertib di bawah pengawalan pihak keamanan.

Ketua Geurakan Rakyat Mengguegat (GEURAM) Aceh Timur, Supridar, menyampaikan bahwa PT Medco E&P Malaka berjanji akan menindaklanjuti aspirasi masyarakat pada awal tahun 2025.

Dalam aksi tersebut, GEURAM mengajukan sejumlah tuntutan, antara lain agar PT Medco memprioritaskan warga lokal di sekitar lingkar tambang dalam proses rekrutmen tenaga kerja. Selain itu, masyarakat meminta perusahaan memberikan pelatihan terkait sektor migas atau pertambangan, melibatkan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) dan kelompok ekonomi lokal, serta transparansi dalam pendistribusian dana Corporate Social Responsibility (CSR).

Baca juga:  Atlet Aceh dan Papua Tengah Raih Medali Emas di Cabor Terbang Layang PON XXI Aceh-Sumut 2024

Tuntutan lainnya meliputi upaya perusahaan untuk mengatasi masalah debu, bau tak sedap, dan pencemaran air yang diduga sebagai dampak operasi tambang. GEURAM juga mendesak Medco untuk rutin melakukan sosialisasi prosedur tanggap darurat serta simulasi keselamatan di wilayah operasinya.

“Pihak Medco sudah berjanji akan berdiskusi bersama Forkopimda guna mencari solusi pada pekan kedua Januari 2025. Jika melewati batas waktu tersebut, kami akan menggelar aksi lanjutan dengan massa yang lebih besar hingga tuntutan ini direalisasikan,” ujar Supridar kepada Bisnisia.id, Selasa (17/12/2024).

Supridar menilai, hingga saat ini PT Medco belum transparan dalam proses rekrutmen tenaga kerja. Menurutnya, perusahaan semestinya memprioritaskan tenaga kerja lokal, baik tenaga ahli maupun posisi seperti kebersihan dan keamanan, sebelum merekrut pekerja dari luar daerah.

Baca juga:  Potensi Besar CCS di Arun, Proyek Masih Tertahan di Studi Kelayakan

“Jika tenaga lokal sudah diseleksi namun tidak memenuhi kriteria, barulah perusahaan merekrut dari luar daerah. Selama ini kami melihat ada indikasi perekrutan tenaga kerja melalui orang dalam,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa regulasi yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur sudah jelas: perusahaan wajib melindungi masyarakat, merekrut tenaga kerja lokal, serta memberdayakan usaha kecil lokal guna mendorong Pendapatan Asli Daerah (PAD). Selain itu, ia mendesak agar pengadaan barang di perusahaan dilakukan secara transparan, dengan memberi peluang kepada pelaku usaha lokal dan melibatkan masyarakat dalam program pelatihan terkait eksploitasi migas.

Baca juga:  Aceh Tawarkan Peluang Investasi Strategis kepada Investor Tiongkok di Forum Jakarta

“Kami berharap tuntutan ini segera direalisasikan. Perusahaan besar seperti Medco seharusnya membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar, bukan hanya mengambil hasil bumi sementara warga di lingkar tambang justru hidup dalam kesulitan,” tutupnya. (DN)

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Hadi Surya: PT. PEMA Harus Serius Ekspansi Usaha pada Sektor Rill

Bisnisia.id | Banda Aceh – Komisi III Dewan Perwakilan...

Foto: Melihat Produksi Pisau Dapur di Aceh Besar

Bisniskita.id | Jantho – Pengrajin menyelesaikan pembuatan pisau dapur...

Pertamina Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Bangladesh

BinisKita.id - Pertamina New & Renewable Energy melakukan lompatan...

BPMA dan Conrad Asia Energy Matangkan Rencana Eksplorasi Blok Meulaboh-Singkil

Bisnisia.id | Aceh Barat - Kepala Badan Pengelola Migas...

Indonesia Susun Peta Jalan Hadapi Perubahan Iklim dari Sektor Pariwisata

Bisniskita.id | Jakarta – Indonesia yang didukung United Nations Development...

Harga Bahan Pokok Melonjak, Potret Inflasi di Pasar Lokal Aceh

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh melaporkan kenaikan inflasi...

Melihat Generasi Muda Aceh Belajar dan Berkarya di AMANAH

Kunjungan ke AMANAH Aceh memberikan wawasan mendalam tentang peran...

Program Petani Milenial 2024, Distanbun Aceh Tunggu Pedoman Sosialisasi

Bisnisia.id| Banda Aceh - Program Petani Milenial 2024 yang...

Realisasi Kredit Usaha Rakyat di Aceh Capai Rp4,93 Triliun

Bisnisia.id | Banda Aceh - Penyaluran Kredit Usaha Rakyat...

Kritisi Job Fit Pejabat Eselon II, Arif Fadillah: Serahkan Penataan Pejabat ke Gubernur Terpilih

Bisnisia.id | Banda Aceh – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat...

Universitas Teuku Umar Tumpuan Kemajuan Barat Selatan Aceh

Bisnisia.id | Aceh Barat - Universitas Teuku Umar (UTU),...

Tujuh Perusahaan Tambang di Aceh Habiskan Rp106,751 Miliar untuk Pemberdayaan Masyarakat

Bisnisia.id | Banda Aceh - Realisasi program pengembangan dan...

Cinta Tanah Air Jadi Kunci Perangi Konten Judi Online

Bisnisia.id | Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Digital terus...

PNS dan PPPK Aceh Terbanyak Kedua di Sumatera

BISNISIA.ID - Jumlah pegawai negeri sipil (PNS) dan Pegawai...

Ketua DPRA Puji Kepemimpinan Pj Gubernur Safrizal

BISNISIA.ID | BANDA ACEH – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat...

Data BPS Harus jadi Pijakan Pengentasan Kemiskinan di Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh - Badan Pusat Statistik (BPS)...

Muzakir Manaf Temui AHY, Bahas Jalan Tol hingga Rumah Tidak Layak Huni

Jakarta — Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, melakukan pertemuan dengan...

Kopepi Ketiara Ekspor Kopi Gayo ke AS dan Denmark

Bisnisia.id | Aceh Tengah - Koperasi Pedagang Kopi (Kopepi)...

IHSG Dibuka Naik Tipis, Bertahan di Zona Hijau

Bisnisia.id | Jakarta –  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)...