Bisnisia.id | Dunia – Dunia diguncang duka mendalam di penghujung tahun 2024. Setelah kecelakaan pesawat milik Azerbaijan, kini sebuah pesawat Jeju Air asal Korea Selatan juga mengalami insiden tragis. Pesawat tersebut jatuh saat mendarat di Bandara Internasional Muan, Jeollanam-do, Korea Selatan, pada hari Minggu (29/12/2024), menewaskan lebih dari 175 penumpang.
Mengutip pemberitaan Hani.co.kr, Minggu (29/12/2024), berdasarkan laporan dari Badan Pemadam Kebakaran Nasional, kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 09:03 waktu setempat. Pesawat Jeju Air penerbangan 7C2216, yang berangkat dari Bangkok, Thailand, mengalami penyimpangan dari landasan pacu saat berusaha mendarat. Pesawat menabrak tembok luar bandara dan terbakar. Di dalam pesawat terdapat 181 orang, termasuk 175 penumpang dan 6 awak.
Hingga sore hari waktu setempat, pihak berwenang mengonfirmasi bahwa hanya dua orang yang selamat dalam kecelakaan ini, sementara 177 lainnya dinyatakan tewas, termasuk 82 pria dan 84 wanita. Sebanyak 11 korban lainnya belum dapat dipastikan jenis kelaminnya, mengingat kerusakan parah pada jenazah. Polisi saat ini tengah memverifikasi identitas korban yang berhasil diselamatkan, meskipun proses identifikasi diperkirakan akan memakan waktu karena kondisi jenazah yang sangat rusak.
Pemadam kebakaran berhasil mengendalikan api sekitar 40 menit setelah kecelakaan terjadi. Meskipun sebagian besar bagian pesawat hancur total, bagian belakang pesawat tetap utuh. Diperkirakan jumlah korban tewas masih akan bertambah.
Sebanyak 1.562 personel terlibat dalam operasi penyelamatan, termasuk 490 petugas pemadam kebakaran, 455 petugas polisi, 340 personel militer, 27 penjaga pantai, dan 50 pejabat lokal.
Menanggapi insiden ini, Penjabat Presiden Choi Sang-mok menggelar pertemuan darurat pada pukul 10:07 pagi dan segera mengaktifkan Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan. Selain itu, Menteri Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi, Park Sang-woo, ditunjuk sebagai wakil kepala pertama, sementara Penjabat Menteri Dalam Negeri dan Keamanan, Ko Ki-dong, ditunjuk sebagai wakil kepala kedua. Tanggapan darurat juga dikoordinasikan secara menyeluruh di tingkat pemerintahan.
Penjabat Menteri Administrasi Publik dan Keamanan, Goh, mengirimkan tim manajer situasi ke lokasi kecelakaan untuk membantu koordinasi dan pengelolaan kejadian di Bandara Muan.
Penyebab kecelakaan ini masih dalam penyelidikan, dan pihak berwenang akan memberikan informasi lebih lanjut setelah evaluasi lebih lanjut dilakukan.