Dari Proyek Fiktif hingga Vonis Ringan, Wajah Korupsi Dana Desa Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh – Korupsi dana desa kembali mencuat sebagai isu penting, khususnya di Aceh, di mana penyalahgunaan anggaran desa masih menjadi penghambat utama pembangunan masyarakat.

Menurut laporan Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA), sepanjang 2024, korupsi dana desa menjadi kasus korupsi terbanyak, dengan 16 dari total 31 kasus yang terungkap. Kerugian negara akibat kasus-kasus tersebut mencapai Rp56,8 miliar.

Koordinator Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA), Alfian, mengungkapkan bahwa korupsi dana desa bukanlah masalah baru.

“Dana desa ini sering disalahgunakan, baik untuk kepentingan pribadi maupun kelompok. Modusnya beragam, mulai dari proyek fiktif hingga penyalahgunaan anggaran negara,” ungkap Alfian dalam konferensi pers ‘Tren Penindakan Kasus Korupsi di Aceh tahun 2024’ di kantor MaTA, Banda Aceh, pada Rabu (08/01/2024).

mata
Koordinator Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA), Alfian. Foto: Mataaceh.org

Modus dan Penyebab Korupsi Dana Desa

Baca juga:  Banjir di Spanyol, Puluhan Tewas, Ini Terparah Sejak 1973

Ia menambahkan bahwa praktik korupsi ini bukan karena ketidaktahuan tata kelola keuangan desa, melainkan lebih sering merupakan tindakan yang disengaja dan sistematis. Menurut Alfian, korupsi dana desa kerap kali sudah direncanakan sejak awal, bahkan sebelum pelaksanaan program.

“Ini bukan soal ketidaktahuan, tapi memang direncanakan untuk memperkaya diri sendiri atau pihak lain,” tegas Alfian.

Ia juga menyoroti bahwa fokus aparat penegak hukum di Aceh lebih banyak pada kasus-kasus korupsi skala kecil di tingkat desa.

“Kita berharap kejaksaan dan kepolisian lebih serius menangani kasus besar yang melibatkan afiliasi politik atau pengaruh kekuasaan. Hari ini korupsi sudah sangat vulgar, tapi masih banyak kasus besar yang belum disentuh,” ungkap Alfian.

Kritik terhadap Vonis Ringan dan Kasus yang Belum Tuntas

Maraknya vonis bebas bagi pelaku korupsi juga menjadi perhatian. Berdasarkan catatan MaTA, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Aceh telah memutuskan vonis bebas pada 26 kasus korupsi. Banyak di antaranya akhirnya dikoreksi melalui kasasi di Mahkamah Agung.

Baca juga:  Penumpang Transportasi Laut di Aceh Meningkat, Penerbangan Domestik Merosot pada November 2024

“Ini menunjukkan adanya kesalahan serius dalam proses peradilan tingkat pertama,” tegas Alfian.

Ia memberikan contoh kasus korupsi dana yang dialokasikan untuk penanganan bencana, seperti proyek Westafel. Meski terbukti bersalah, terdakwa hanya dijatuhi hukuman satu tahun penjara.

“Korupsi yang dilakukan saat negara sedang dalam keadaan bencana seharusnya dihukum lebih berat. Vonis ringan seperti ini tidak memberikan efek jera,” tambah Alfian.

Dampak Langsung pada Kemiskinan Desa

Korupsi dana desa tidak hanya menjadi persoalan hukum, tetapi juga memperparah kemiskinan di Aceh. Berdasarkan data dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG), sebanyak 33 desa di Aceh masuk dalam kategori sangat tertinggal.

Baca juga:  Tanpa Peningkatan Belanja Modal, Ekonomi Aceh Sulit Tumbuh

“Tingginya angka kemiskinan di desa-desa ini tidak lepas dari penyalahgunaan anggaran desa,” ungkap Alfian. Ia mendesak DPMG untuk lebih proaktif dalam mengintervensi desa tertinggal dengan perencanaan anggaran yang lebih baik dan tepat sasaran.

“Anggaran desa harus difokuskan untuk mengurangi kemiskinan, bukan memperkaya segelintir orang,” tegasnya.

Di tahun 2025, Alfian berharap ada perubahan signifikan dalam tata kelola keuangan desa di Aceh. Ia mengingatkan bahwa pemerintah daerah, khususnya gubernur yang terpilih nanti, memiliki tugas besar untuk memperbaiki sistem dan menindak tegas para pelaku korupsi.

“Korupsi adalah salah satu faktor utama kemiskinan di Aceh. Jika tidak segera diberantas, upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat akan sia-sia,” pungkas Alfian

Editor:
Hendra Vramenia

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Hilirisasi Pertanian dan Perikanan, Cara Mualem Tingkatkan Ekonomi Aceh

Bisnisia.ID | Banda Aceh - Salah satu cara Muzakir...

Prabowo Resmikan Layanan Bank Emas Pegadaian dan BSI, Tingkatkan Cadangan Devisa Negara Melalui DHE SDA

Bisnisia.id | Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa...

Pungutan Liar Jadi Hambatan Investasi di Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh– Pungutan liar (pungli) masih menjadi...

Pasar Menjanjikan, Pengrajin Kasab Aceh Harus Berinovasi

BISNISIA.ID - Penjabat Ketua Dekranasda Aceh, Safriati, mengajak para...

Fenomena Perokok Anak dan Perempuan Jadi Tantangan Implementasi KTR di Banda Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh - Upaya penerapan Kawasan Tanpa...

Kendalikan Laju Inflasi di Aceh, Bank Indonesia Dorong Pemanfaatan Inovasi Digital Pertanian

Bisniskita.id | Banda Aceh – Pemerintah terus meningkatkan produktivitas...

Dari Rokok hingga Narkotika, Bea Cukai Aceh Sita Barang Ilegal Miliaran Rupiah

Bisnisia.id | Banda Aceh – Sepanjang tahun 2024, Kantor...

KemenKopUKM Kembangkan Ekosistem Koperasi dan Kewirausahaan Nasional

Bisniskita.id | Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM)...

Dana Otonomi Berkurang, Pj Gubernur Aceh: Pengelolaan SDA hingga Pariwisata jadi Andalan

BisnisKita.id- Penjabat Gubernur Aceh, Bustami, merespons pendapat Badan Anggaran...

Penerimaan Bea Cukai Aceh 2024 Capai Rp 380,9 M, Bea Keluar Masih Terkendala

Bisnisia.id | Banda Aceh - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal...

Mualem Targetkan Serapan 80 Persen Pengangguran Lewat Pengembangan Industri dan Investasi

Bisnisia.id | Banda Aceh – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf,...

Aduh! Tahun 2025, Mobil dan Motor Wajib Ikut Asuransi

BisnisKita.id - Kebijakan baru bakal diterapkan pada kendaraan mobil...

Safrizal ZA Ajak Semua Pihak Jaga Kelestarian Venue PON XXI di Aceh

Banda Aceh — Pejabat Gubernur Aceh sekaligus Ketua Umum...

Anggota DPRK Aceh Selatan Usulkan Pelantikan Bupati Digelar 10 Februari di Paripurna DPRK

Bisnisia.id | Aceh Selatan – Meskipun pemilihan kepala daerah...

Inflasi Aceh Desember 2024 Lampaui Rata-Rata Nasional

Bisnisia.id | Banda Aceh – Provinsi Aceh mencatat angka...

Pertamina Temukan Potensi 1.8 Triliun Kaki Kubik Gas Bumi di Sulawesi Tengah

Bisnisia.id | Jakarta – PT Pertamina Hulu Energi (PHE),...

QRIS Raih Penghargaan Tingkat Asia Pasifik

Bisniskita.id | Jakarta - Quick Response Code Indonesian Standard...