Bisnisia.id | Aceh Barat – Kabupaten Aceh Barat memiliki potensi besar di sektor perikanan, terutama dari hasil tambak udang vaname yang tersebar di beberapa kecamatan, seperti Johan Pahlawan, Samatiga, dan Arongan Lambalek. Meski demikian, pengelolaan tambak udang ini dinilai belum sepenuhnya mandiri dan tergantung pada kebijakan tingkat provinsi, sehingga berdampak pada keberlanjutan usaha dan kontribusi ekonomi daerah.
Kepala Bidang Budidaya di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Barat, Said Ikhsan, mengatakan terdapat lima tambak udang vaname aktif di wilayah ini. Namun, sebagian tambak kini berhenti berproduksi akibat kendala modal.
“Kondisi udang saat ini sebagian masih memproduksi, sebagian lagi sudah berhenti. Yang tidak produksi lagi biasanya karena tidak ada modal,” ujar Said Ikhsan.
Ia menjelaskan bahwa Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Barat hanya berperan dalam pengawasan tambak udang, termasuk pengecekan izin operasional. Namun, kewenangan pengelolaan sektor ini sepenuhnya berada di tangan pemerintah provinsi.
“Kami di Kabupaten hanya melakukan pengawasan terhadap tambak udang ini, sedangkan kewenangan ada di provinsi untuk izin dan lain-lain. Jadi, untuk pengembangan sektor tambak udang ini semua di provinsi karena aturannya sudah dibuat seperti itu,” tambah Said.
Selain itu, hasil produksi udang vaname dari Aceh Barat justru lebih banyak dijual ke luar daerah, seperti Medan dan Jakarta, karena harga jualnya yang tinggi. Hal ini mengakibatkan minimnya manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat lokal.
“Keuntungan untuk Aceh Barat juga tidak ada karena mereka menjual udang ke Medan, ke Jakarta. Udang vaname ini mahal dan tidak cocok untuk daya beli masyarakat kita,” jelas Said Ikhsan.
Potensi yang Belum Dioptimalkan berada di kendala regulasi dan minimnya peran pemerintah kabupaten dalam pengelolaan tambak udang vaname menjadi tantangan besar bagi sektor ini. Jika pengelolaan tambak udang dapat lebih mandiri di tingkat kabupaten, potensi besar dari hasil laut Aceh Barat ini berpeluang memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Penguatan modal, teknologi, serta akses pasar juga menjadi kebutuhan mendesak untuk meningkatkan daya saing sektor tambak udang Aceh Barat.