BISNISIA.ID | Banda Aceh – Dalam upaya memperingati Hari Pangan Dunia, kolaborasi antara Rumoh Pangan Aceh, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (USK), dan Dinas Pangan Aceh menghadirkan serangkaian acara bertajuk Marathon Event Hari Pangan Dunia 2024.
Acara yang berlangsung selama lima hari ini, dari 16 hingga 20 Oktober 2024, bertujuan untuk mengangkat tema ketahanan pangan, pertanian berkelanjutan, serta pengurangan sampah makanan di Aceh.
Rangkaian kegiatan ini dirancang untuk menyentuh berbagai aspek dari isu pangan, mulai dari diskusi dengan petani milenial hingga aksi nyata seperti sedekah pangan dan kampanye pengurangan sampah makanan di Car Free Day.
Kegiatan ini juga menggarisbawahi pentingnya sinergi antara komunitas, akademisi, dan pemerintah dalam menciptakan ketahanan pangan yang kuat di masa depan.
Rangkaian acara dibuka pada Rabu, 16 Oktober 2024, dengan sesi diskusi interaktif bertema “Masa Depan Petani Milenial Aceh: Pertanian Organik dan Regeneratif Menuju Kesejahteraan serta Bijak Pangan Tanpa Food Waste”.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Dinas Pangan Aceh ini menghadirkan narasumber dari kalangan petani milenial, akademisi, serta pakar pertanian.
Dalam diskusi ini, dibahas pentingnya regenerasi sektor pertanian di Aceh melalui praktik pertanian organik dan regeneratif.
Pertanian organik bukan hanya mampu meningkatkan kualitas tanah dan hasil panen, tetapi juga menjadi salah satu solusi dalam menjaga lingkungan.
Sejumlah petani muda berbagi pengalaman tentang tantangan yang mereka hadapi dalam mengadopsi teknologi dan metode baru di sektor pertanian.
Elradie, Petani milenial yang baru saja kembali dari korea belajar tentang sistem pertanian disana, menekankan pentingnya generasi muda untuk mulai tertarik dan terlibat di sektor pertanian.
“Pertanian adalah masa depan. Jika kita tidak melibatkan generasi milenial dalam pertanian organik dan regeneratif, kita akan menghadapi krisis pangan yang lebih besar,” ujar Elradie.
Selain itu, diskusi ini juga membahas strategi mengurangi limbah makanan, termasuk bagaimana masyarakat dapat lebih bijak dalam mengelola konsumsi dan distribusi pangan.
Rivan Rinaldi, Ketua Rumoh Pangan Aceh, menyatakan bahwa melalui program bijak pangan, masyarakat Aceh diharapkan bisa menekan angka food waste dan mendukung kesejahteraan petani lokal.
Dalam hal ini, sebagai bentuk nyata dalam mendukung petani lokal dan memperkuat ketahanan pangan, Rumoh Pangan Aceh akan mengadakan kegiatan Sedekah Pangan pada Jumat, 18 Oktober 2024, di Desa Limpok.
Bahan pangan yang disalurkan berasal dari petani dan peternak lokal yang bekerja sama dengan Rumoh Pangan Aceh.
Kegiatan ini tak hanya berfokus pada pembagian makanan kepada masyarakat, tetapi juga menjadi ajang untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mendukung produsen pangan lokal.
Rivan menjelaskan bahwa sedekah pangan ini adalah bentuk nyata dari konsep ketahanan pangan berkelanjutan.
“Dengan memberdayakan produsen lokal dan berbagi hasil panen, kita menciptakan siklus yang mendukung kesejahteraan petani dan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang membutuhkan,” tutur Rivan.
Pada Sabtu, 19 Oktober 2024, akan menjadi hari penuh keceriaan dengan acara Weekend Mancing Ceria di Desa Lamkeuneung.
Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan para peternak lele di Aceh, terutama saat mereka memasuki masa panen.
Acara ini diharapkan dapat menjadi ajang untuk memperkenalkan hasil panen lele kepada masyarakat yang lebih luas dan meningkatkan harga jual lele agar para peternak mendapatkan keuntungan yang layak.
Rivan menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk dukungan nyata terhadap industri perikanan lokal.
“Kami berharap acara ini dapat menjadi platform bagi para peternak lele untuk memperkenalkan hasil panennya, serta mendorong masyarakat Aceh untuk lebih mengenal produk perikanan lokal,” ujar Rivan.
Acara ini akan diikuti oleh 30 peserta yang diundang untuk berpartisipasi dalam lomba memancing, sementara masyarakat yang tidak berpartisipasi dapat memesan ikan lele melalui Rumoh Pangan Aceh.
Puncak acara Marathon Event Hari Pangan Dunia 2024 akan berlangsung pada Minggu, 20 Oktober 2024, dengan Kampanye Sadar Pangan dan Stop Boros Pangan di Car Free Day Banda Aceh.
Kampanye ini mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola makanan, terutama dengan mengurangi pemborosan pangan yang selama ini menjadi masalah serius di Aceh.
Data menunjukkan bahwa Banda Aceh menghasilkan sekitar 156 ton sampah makanan per hari, setara dengan 55 ribu ton per tahun.
Rivan mengungkapkan bahwa masalah ini harus segera diatasi. “Kami ingin mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta dalam gerakan ini. Dengan lebih sadar akan pentingnya mengelola makanan, kita dapat mengurangi jumlah sampah makanan dan menjaga lingkungan,” kata Rivan.
Kegiatan Marathon Event Hari Pangan Dunia 2024 ini tidak hanya sekadar perayaan tahunan, tetapi juga menjadi momentum penting bagi masyarakat Aceh untuk meningkatkan kesadaran mereka akan isu ketahanan pangan.
Kolaborasi antara Rumoh Pangan Aceh, BEM Fakultas Pertanian USK, dan Dinas Pangan Aceh merupakan contoh sinergi yang berhasil antara komunitas, akademisi, dan pemerintah dalam mendukung kesejahteraan pangan yang berkelanjutan.
Rumoh Pangan Aceh mengundang seluruh masyarakat Aceh untuk hadir dan berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan ini.
“Dengan langkah-langkah kecil namun konsisten, kita bersama-sama dapat mewujudkan ketahanan pangan yang lebih kuat di Aceh,” pungkas Rivan Rinaldi.