BISNISIA.ID | Tapaktuan – Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Aceh Selatan menggelar presentasi penting yang menandai langkah baru dalam pengembangan usaha berbasis kesehatan, Selasa, 8 Oktober 2024, di Kantor PDA Aceh Selatan, Jalan Merdeka No. 34, komplek ruko Masjid Taqwa Muhammadiyah, Gampong Pasar, Kecamatan Tapaktuan.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka presentasi Proposal Usaha Rumah Sehat Aisyiyah (URSA) di hadapan warga Aisyiyah.
Acara ini dihadiri oleh 21 orang peserta, yang terdiri dari anggota PDA Aceh Selatan, Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) dari Tapaktuan, Samadua, Kutabuloh, Ie Dingin, serta perwakilan dari PCNA Tapaktuan.
Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi terhadap inisiatif ini, yang berfokus pada penyediaan makanan dan minuman sehat bagi masyarakat Kabupaten Aceh Selatan.
Hj. Dian Anggraini, S.Ag., Ketua PDA Aceh Selatan, dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangga dan apresiasinya kepada Majelis Ekonomi yang telah berhasil menyusun proposal URSA dengan baik.
Menurutnya, proposal tersebut merupakan langkah penting untuk memperkuat ekonomi umat melalui penyediaan produk sehat berbahan alami.
“Proposal ini disusun dengan sangat baik dan detail. Kami harap partisipasi aktif dari semua peserta untuk melengkapi dan mendukung proses ini. Kerja sama dari seluruh pihak sangat penting demi keberhasilan Usaha Rumah Sehat Aisyiyah,” ujar Hj. Dian dalam sambutannya.
Hj. Rostianti, SE., selaku Koordinator Majelis Ekonomi PDA Aceh Selatan, juga memberikan dorongan kepada para peserta untuk mendukung penuh terwujudnya URSA.
Ia menegaskan bahwa URSA diharapkan menjadi salah satu usaha unggulan yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan masyarakat.
“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran ibu-ibu Aisyiyah yang terus mendukung. Mari bersama-sama kita wujudkan URSA ini demi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Aceh Selatan,” ungkap Hj. Rostianti.
Nelly Rahmi, SH., selaku Sekretaris Majelis Ekonomi sekaligus Koordinator Usaha Rumah Sehat Aisyiyah, memaparkan dengan jelas visi dan misi dari usaha yang tengah dirancang ini.
URSA diharapkan menjadi destinasi utama bagi masyarakat Aceh Selatan yang mencari produk-produk makanan dan minuman sehat.
“Visi kami adalah menjadikan URSA sebagai tempat utama bagi masyarakat yang ingin mendapatkan produk berkualitas dari bahan-bahan alami. Kami juga berkomitmen untuk mendidik masyarakat mengenai pola hidup sehat, serta menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman, dan ramah lingkungan,” jelas Nelly.
Salah satu aspek penting dari URSA adalah penyediaan produk berkualitas yang bersumber dari bahan alami.
Untuk mewujudkan visi ini, PCA dari Tapaktuan, Samadua, Kutabuloh, dan Ie Dingin menyatakan komitmen mereka untuk menjadi mitra dalam budidaya tanaman kesehatan, seperti jahe, kencur, temulawak, dan tanaman herbal lainnya.
“Kolaborasi ini akan sangat bermanfaat dalam mendukung penyediaan bahan baku alami yang berkualitas. PCA akan membantu mengembangkan tanaman herbal yang nantinya menjadi sumber utama produk URSA,” tambah Nelly Rahmi.
Peserta yang hadir turut memberikan masukan yang konstruktif. Nurul Aflah, SP., Ketua Majelis Kader, mengusulkan agar setiap PCA membawa lima bibit tanaman obat ke Kantor PDA Aceh Selatan sebagai langkah awal untuk mendukung URSA. Ia percaya bahwa kontribusi ini akan membantu mempercepat produksi bahan baku alami.
Di sisi lain, Hj. Sustra Aidar, S.Pd., menyoroti perlunya kulkas penyimpanan untuk sayuran dan buah-buahan yang akan dijual di URSA.
“Fasilitas penyimpanan yang baik sangat penting agar bahan-bahan yang kami sediakan tetap segar dan berkualitas,” ujar Sustra.
Dengan berbagai dukungan yang muncul dari peserta, presentasi proposal ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan pendirian Usaha Rumah Sehat Aisyiyah.
Majelis Ekonomi PDA Aceh Selatan optimis bahwa dengan partisipasi aktif dari seluruh anggota, URSA akan segera terwujud sebagai pusat makanan dan minuman sehat yang tidak hanya mendukung kesehatan masyarakat, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru di Kabupaten Aceh Selatan.
Inisiatif ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi wilayah-wilayah lain di Aceh untuk mengembangkan usaha serupa yang berbasis pada kesehatan dan keberlanjutan alam.