For-Bina: Hilirisasi Kelapa Sawit di Aceh Agenda Mendesak

BISNISIA.ID – Direktur Eksekutif Perkumpulan Forum Bangun Investasi Aceh (For-Bina), Muhammad Nur  menekankan pentingnya perbaikan tata kelola dan hilirisasi kelapa sawit di Indonesia, khususnya Aceh, yang menjadi sektor strategis bagi ekonomi masyarakat. Menurutnya, keberlanjutan kelapa sawit merupakan agenda jangka panjang yang harus dilaksanakan secara sistematis.

Muhammad Nur menyoroti sejumlah isu krusial yang harus segera diatasi, salah satunya adalah masalah tata kelola lahan yang sering menjadi sumber konflik. “Banyak konflik lahan yang masih terjadi, dan ini harus diselesaikan. Pemanfaatan lahan oleh masyarakat, terutama melalui program plasma, juga perlu diperbaiki agar kesejahteraan petani yang hidup di sekitar perkebunan dapat terjamin,” jelasnya dalam sebuah diskusi terkait sawit di Banda Aceh, Jumat (11/10/2024).

Baca juga:  Jelang Nataru, Mendagri Ingatkan Pemda Jaga Inflasi dan Antisipasi Lonjakan Harga

Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan dalam pengelolaan hasil perkebunan yang bisa diterima oleh pasar global. Ketidakpastian harga sawit menjadi salah satu tantangan terbesar yang berdampak langsung pada petani. “Ketidakpastian harga sering kali menyebabkan harga sawit anjlok, dan ini sangat mempengaruhi petani. Oleh karena itu, perusahaan dan pemerintah harus bertanggung jawab dalam memastikan stabilitas harga dan skema pembelian dari pengusaha,” tambah Muhammad Nur.

Selain itu, Muhammad Nur menyebut bahwa hilirisasi kelapa sawit dapat dilihat dari beragam produk turunan, seperti biosolar, yang kini semakin berkembang. “Hilirisasi dan keberlanjutan sawit di Indonesia dan global merupakan hal yang pasti. Produk turunan kelapa sawit, seperti biosolar, sudah memiliki pangsa pasar tersendiri,” ujarnya.

Baca juga:  Ruud van Nistelrooy Belum Terkalahkan

Namun, ia mengingatkan bahwa tantangan yang dihadapi tidak hanya terkait lingkungan hidup, tetapi juga aspek sosial, ekonomi, dan pasar. “Perbaikan tata kelola sangat diperlukan agar kelapa sawit tidak menjadi masalah bagi lingkungan dan tetap bisa bersaing di pasar global.”

Forbina juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat dalam mendorong skema keadilan ekonomi yang lebih merata. Menurut Muhammad Nur, hilirisasi kelapa sawit bukan hanya tentang keuntungan bagi perusahaan, tetapi juga tentang kesejahteraan masyarakat dan pendapatan negara. “Ini adalah kebutuhan semua orang, bukan hanya satu atau dua golongan. Oleh karena itu, perlu ada komitmen bersama untuk memperbaiki tata kelola perkebunan kelapa sawit secara menyeluruh,” tutupnya.

Baca juga:  Penjual Suvenir PON Aceh-Sumut Raup Omzet Hingga Rp 5 Juta Per Hari

Dalam pernyataannya, Muhammad Nur juga menekankan bahwa Indonesia perlu menyesuaikan kebijakan-kebijakan yang ada dengan standar internasional terkait kelapa sawit. Isu keberlanjutan, termasuk standar seperti ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil), harus diperhatikan untuk memastikan sawit Indonesia tetap kompetitif di pasar global.

Dengan perbaikan tata kelola dan komitmen yang kuat dari semua pihak, Muhammad Nur optimistis sektor kelapa sawit di Indonesia, khususnya Aceh, dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi ekonomi nasional.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Pengembangan Literasi Berbasis Inklusi Sosial Dorong Wirausaha di Aceh Barat  

Bisnisia.id | Aceh Barat – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan...

Prabowo: Indonesia Siap Jadi Pemimpin Energi Hijau Dunia

Bisnisia.id | Peru - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto,...

PB PON Aceh Tambah Armada untuk Kelancaran Distribusi Konsumsi di PON XXI

Bisnisia.id | Banda Aceh – PB PON Aceh bergerak cepat...

Wapres Dorong Penguatan dan Pengembangan Keuangan Syariah Nasional Melalui Literasi

Bisniskita.id | Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf...

Ketua DPRK Minta Perusahaan HGU Sawit di Aceh Tamiang Penuhi Hak Plasma Masyarakat

Bisnisia.id | Aceh Tamiang – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat...

Investasi Swasta AS Sumbang Dampak Ekonomi Rp 2 Kuadriliun Sejak 2014

Bisnisia.id | Jakarta – AmCham Indonesia, bersama EY Indonesia,...

PPN 12 Persen Resmi Berlaku, Prabowo Ungkap Kenaikan PPN Jadi 12% Hanya untuk Barang Mewah

Bisnisia.id | Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto,...

Green Hydrogen, Bahan Bakar Alternatif Ramah Lingkungan

Bisniskita.id | Jakarta – Green hydrogen merupakan jenis hidrogen...

Muchlis, Desainer Muda Aceh Barat yang Mengukir Prestasi di Dunia Fashion

Bisnisia.id | Aceh Barat – Muchlisin, yang akrab disapa...

Potensi Investasi Hulu Migas Capai Rp267 Triliun, Indonesia Tarik Minat Investor Global

Bisnisia.id | Jakarta — Potensi investasi di sektor hulu...

Pj Gubernur Ajak Pemangku Kepentingan Jadikan Aceh Laboratorium Ekonomi Syariah di Indonesia

Bisnisia.id| Banda Aceh – Penjabat Gubernur Aceh, Dr. H....

Geliat Positif Industri Manufaktur Indonesia di Tengah Ketidakpastian Global

Bisniskita.id | Jakarta – Industri manufaktur Indonesia menunjukkan performa impresif...

Realisasi Kredit Usaha Rakyat di Aceh Capai Rp4,93 Triliun

Bisnisia.id | Banda Aceh - Penyaluran Kredit Usaha Rakyat...

Pertamina Turunkan Harga BBM Non-Subsidi Jelang Lebaran 2025

Bisnisia.id | Jakarta – PT Pertamina Patra Niaga resmi...

Bappeda Bahas Hasil Kajian Kelayakan Pengembangan Produksi Garam Unggul di Aceh Besar

Bisniskita.id | Banda Aceh - Dalam upaya menggali potensi...

Bener Meriah Longsor di Sejumlah Titik Masyarakat Dihimbau Waspada

Bisnisia.id | Redelong - Bener Meriah alami longsor di...

‎Sisi Positif Inovasi Pelatihan Kreatif, Tren Angka Pengangguran di Nagan Raya Turun

‎Bisnisia.id | Nagan Raya – Tingkat pengangguran terbuka (TPT)...