Bisnisia.id | Sabang – Para calon investor dari Malaysia berada di bawah bendera Zikay Group Malaysia melawat ke Kota Sabang, Aceh untuk eksplorasi potensi bisnis. Investasi di bidang wisata bahari hingga wacana pembangunan lapangan golf dinilai sangat mennjanjikan.
Rombongan Zikay Group Malaysia berkunjung ke Sabang pada Sabtu (11/01/2025). Kedatangan mereka disambut oleh pengurus KPA Kota Sabang yang dipimpin oleh Zulfikri.
Didampingi langsung oleh Ketua KPA Luwa Nanggroe, Teuku Emi Syamsyumi (Abu Salam), para investor diajak mengeksplorasi sejumlah lokasi potensial di Sabang untuk pengembangan bisnis.
Rombongan investor yang hadir antara lain Y.A.D Datuk Mohd Khay Bin Ibrahim D.I.M.P D.S.I.S sebagai pendiri Zikay Group, Taufiq Mohd Khay (General Manager), Fikri Mohd Khay (Senior Executive), dan Iqbal Marzuqi Iszhar (Managing Director The Sentral Mint).
Sejumlah lokasi unggulan di Sabang, termasuk Tugu Nol Kilometer, kawasan wisata bahari, area potensial untuk pengembangan properti, dan rencana pembangunan lapangan golf, menjadi fokus kunjungan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Sabang memiliki kekayaan yang luar biasa, dari alam hingga infrastruktur strategis. Ini adalah peluang besar untuk Zikay Group,” ujar Zulfikri, Ketua KPA Kota Sabang.
Iqbal Marzuqi Iszhar, Managing Director The Sentral Mint, mengungkapkan kekagumannya terhadap potensi Sabang. “Sabang adalah destinasi yang luar biasa. Potensinya untuk investasi sangat menjanjikan, terutama di sektor pariwisata dan properti,” ujarnya.
Ketua KPA Luwa Nanggroe, Teuku Emi Syamsyumi (Abu Salam), menegaskan bahwa kunjungan ini merupakan implementasi langsung dari visi besar H. Muzakir Manaf (Mualem), Ketua Umum KPA.
“Mualem selalu menekankan pentingnya menjalin kerja sama internasional untuk mempercepat pembangunan Aceh. KPA akan terus mengawal komitmen ini dengan sepenuh hati,” katanya.
Ia menambahkan bahwa KPA akan menjamin keamanan bagi setiap investor yang datang ke Aceh, mengingat kekhawatiran sebelumnya terkait jaminan keamanan investasi di wilayah ini.
“Kami membawa mereka ke Sabang karena potensi wisata di sini sangat besar. Selain itu, mereka menawarkan investasi di sektor wisata, pendidikan, dan kelapa sawit. Sabang menjadi salah satu lokasi strategis untuk pengembangan hotel berbintang, mengingat Zikay Group memiliki pengalaman mengelola hotel bintang lima di Malaysia,” jelas Abu Salam.
Diplomasi Ekonomi dan Rencana Strategis
Dalam rangka mendukung investasi, pihak KPA akan melanjutkan pembahasan dengan pemerintah Aceh. “Hari Senin, kami akan melakukan rapat dengan Sekda dan Bappeda Aceh untuk membicarakan rencana ini. Juga akan membahas investasi pelebaran bandara karena bandara menjadi pintu utama masuknya wisatawan. Dengan pelebaran ini, kami merencanakan penambahan satu gate khusus untuk penerbangan internasional,” tambah Abu Salam.
Ia menegaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh. Selain memberikan keuntungan bagi investor, rencana ini akan membawa manfaat besar bagi Aceh. “Kami memastikan bahwa Aceh tidak akan dijual 100%. kerja sama akan menguntungkan kedua belah pihak, dengan pembagian keuntungan 51% untuk investor dan 49% untuk Aceh,” jelasnya.
Keikutsertaan para petinggi KPA dalam kunjungan ini menunjukkan keseriusan dalam membangun diplomasi ekonomi antara Aceh dan Malaysia. Datuk Mohd Khay Bin Ibrahim, yang juga merupakan salah satu dari 17 Ahli Dewan Di-Raja Selangor Darul Ehsan, menilai kerja sama ini sebagai peluang strategis untuk kedua belah pihak.
“Sebagai wilayah dengan akar budaya yang kuat dan sumber daya melimpah, Aceh memiliki daya tarik besar bagi kami. Kami berharap kunjungan ini menjadi langkah awal dari kemitraan jangka panjang,” ujar Datuk Mohd Khay.
Diharapkan, kolaborasi antara KPA, pemerintah Aceh, dan investor internasional akan membawa Aceh menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.