Bea Cukai Aceh Perketat Pengawasan, Tutup Celah Pasar Barang Ilegal

Bisnisia.id | Banda Aceh – Bea Cukai Aceh menegaskan komitmennya untuk memberantas peredaran barang ilegal yang merugikan negara dan masyarakat.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Aceh, Safuadi, menyampaikan bahwa langkah ini dilakukan melalui pengawasan ketat, patroli intensif, dan edukasi kepada masyarakat, bekerja sama dengan berbagai pihak terkait.

“Selama masih ada pasar untuk barang ilegal, penyelundupan akan terus terjadi. Kami berkomitmen untuk menutup celah tersebut dengan memperkuat pengawasan dan patroli serta memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak mendukung peredaran barang ilegal,” ujar Safuadi dalam konferensi pers di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Kanwil Bea Cukai) Aceh, pada Kamis (12/12/2024).

Baca juga:  Seniman dan Budayawan Aceh Tolak Raqan Pemajuan Kebudayaan

Dampak Negatif Barang Ilegal

Safuadi menjelaskan bahwa barang-barang ilegal, seperti rokok tanpa pita cukai, pakaian bekas, hingga kosmetik ilegal, tidak hanya melanggar hukum tetapi juga berdampak buruk pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

“Rokok ilegal, misalnya, dijual murah tanpa melalui uji keamanan. Ada kasus di mana isi rokok tersebut bahkan mengandung bahan berbahaya seperti rumput kering,” ungkapnya.

Selain itu, barang ilegal merugikan ekonomi lokal karena industri dalam negeri menjadi sulit bersaing. Safuadi menegaskan pentingnya mendukung produk lokal dan memastikan semua barang yang beredar memenuhi regulasi.

Baca juga:  Aset Bank Aceh Syariah 2020 sampai 2023 Tumbuh Positif

Untuk menutup celah pasar, Bea Cukai Aceh memperkuat sinergi dengan berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, BNN, dan aparat terkait lainnya. Selain itu, masyarakat diajak untuk lebih proaktif melaporkan aktivitas mencurigakan.

“Kami butuh peran masyarakat untuk menolak barang ilegal. Jika kita bisa mengurangi permintaan, pasar mereka otomatis akan mengecil. Ini adalah langkah penting untuk melindungi industri dalam negeri dan memastikan pendapatan negara digunakan untuk kepentingan publik,” kata Safuadi.

Safuadi juga menekankan bahwa patroli di daerah rawan, seperti pantai-pantai terpencil dan pelabuhan kecil, akan terus ditingkatkan.

“Modus penyelundupan semakin canggih, seperti menggunakan kapal kecil atau membagi barang di tengah laut. Kami terus berupaya menutup semua akses tersebut,” jelasnya.

Baca juga:  Malam Ini, Persiraja Lawan PSKC Cimahi Live di Vidio

Fokus pada Kesadaran Hukum

Di sisi lain, Bea Cukai Aceh juga fokus pada edukasi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran hukum.

“Kami ingin masyarakat memahami bahwa setiap kali membeli barang ilegal, mereka tidak hanya mendukung kejahatan tetapi juga merugikan diri sendiri dan negara,” tutup Safuadi.

Upaya ini merupakan bagian dari strategi besar Bea Cukai untuk memastikan bahwa pasar di Indonesia, khususnya di Aceh, hanya dipenuhi oleh produk legal dan berkualitas yang mendukung pembangunan ekonomi nasional.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Aceh Deklarasikan Perlindungan dan Kesetaraan Hak Perempuan dan Anak

Bisnisia.id | Banda Aceh – Festival Pemenuhan Hak dan...

Peralihan KTP ke IKD; Integrasi Layanan Publik untuk Kemudahan Akses Bantuan Sosial, Kesehatan, dan Pendidikan

Bisniskita.id | Jakarta – Pemerintah tengah melakukan percepatan transformasi...

PLTU Nagan Raya Migrasi ke Energi Hijau

Bisniskita.id | Suka Makmue - PLTU 1-2 Nagan Raya berkomitmen...

PT PEMA Tawarkan KIA Ladong sebagai Magnet Investasi Strategis

Bisnisia.id | Banda Aceh – Kawasan Industri Aceh (KIA)...

BI Aceh Bahas Peluang dan Tantangan Ekonomi Hijau Sebagai Sumber Pertumbuhan Baru

BISNISIA.ID | Banda Aceh - Bank Indonesia Provinsi Aceh...

Potensi Investasi Hulu Migas Capai Rp267 Triliun, Indonesia Tarik Minat Investor Global

Bisnisia.id | Jakarta — Potensi investasi di sektor hulu...

Tahun 2025, PPN Resmi Jadi 12%

Bisnisia.id | Jakarta - Pemerintah akan menaikkan tarif Pajak...

93 Pengungsi Rohingya Mendarat di Aceh Timur, 6 Orang Meninggal

Bisnisia.id | Aceh Timur - Sebanyak 93 pengungsi Rohingya...

Kemenperin Fasilitasi 46 IKM Perluas Akses Pasar Ekspor

Bisniskita.id | Jakarta - Kementerian Perindustrian aktif memfasilitasi pelaku...

ICMI Aceh Dorong Gubernur Terpilih Selesaikan RS Regional dan Bangun Pelabuhan Ekspor

Bisnisia.id | Banda Aceh - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia...

Limbah Sawit Jadi Energi Ramah Lingkungan Masa Depan

Bisnisia.id | Jakarta – Limbah cair pabrik kelapa sawit...

Bustami Komit Tingkatkan Ekonomi dan Lapangan Kerja, Din Kapla Ikut Dukung

BISNISIA.ID | Banda Aceh — Calon Gubernur (Cagub) Aceh,...

Cawagub Fadhil Rahmi Sambangi Alim Ulama di Pesisir Timur Aceh

BISNISIA.ID | BANDA ACEH - Calon wakil gubernur Aceh,...

Aceh Kaya Komoditas, tetapi Lemah Pada Pengolahan Pasca Panen

Bisnisia.id | Banda Aceh – Meskipun Aceh dikenal memiliki...

Dominasi Aceh di Cabor Selam Laut

Sabang – Tuan rumah Aceh tampil sebagai juara umum...

Produktivitas Sawit Nasional Rendah, Realisasi B50 Perlu Target 5 Ton/Hektar

Bisnisia.id | Jakarta - Upaya pemerintah untuk meningkatkan presentase...

Produksi Kakao Aceh Stagnan di Tengah Tren Positif Ekspor Nasional

Bisnisia.id | Banda Aceh – Produksi kakao di Provinsi...

Tahun 2025, Aceh Dapat Rp 453 Miliar PAD dari Pajak Rokok

Bisnisia.id | Banda Aceh - Kementerian Keuangan telah menetapkan...

Dorong Investasi, DPMPTSP Aceh Resmikan ABF

Bisniskita.id | Banda Aceh – Dinas Penananaman Modal dan...