BISNISIA.ID – Yayasan Khadam Indonesia menggelar kegiatan Evakuasi Mandiri Penanggulangan Bencana Gempa Bumi dan Tsunami pada 9 Oktober 2024. Kegiatan ini melibatkan 3.565 siswa dan guru dari 11 sekolah sekitar Blang Padang dan Museum Tsunami. Acara ini merupakan bagian dari Puncak Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Nasional Tahun 2024, yang berlangsung pada 8-10 Oktober.
Menurut M. Ikbal, Ketua Yayasan Khadam Indonesia, hingga saat ini baru 150 sekolah dari lebih dari 6.838 sekolah di Provinsi Aceh yang menerima intervensi pendidikan pengurangan risiko bencana.
“PRB bertujuan untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh bencana terhadap kehidupan. Ketika warga siap menghadapi bencana, kerugian yang terjadi dapat ditekan sekecil mungkin,” ujarnya.
M. Ikbal menekankan pentingnya kesiapsiagaan dengan mengingat sejarah bencana tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004, yang menyebabkan lebih dari 230.000 jiwa melayang dan menghancurkan infrastruktur masyarakat.
“Kita harus belajar dari pengalaman masa lalu bahwa kurangnya kesiapan dan pengetahuan bisa berakibat pada korban jiwa yang tidak perlu dan kerugian materi yang besar,” imbuhnya.
Kegiatan evakuasi ini bersifat mandiri dan kolaboratif, melibatkan berbagai pegiat kebencanaan, termasuk Aceh Disaster Institute (ADI), RAPI Kota Banda Aceh, PMI Kota Banda, Polresta Banda Aceh, dan Dandim Banda Aceh.
“Evakuasi mandiri yang melibatkan ribuan orang ini merupakan yang ketiga kalinya kami lakukan. Tugas membangun kesadaran kesiapsiagaan bencana adalah tanggung jawab utama pemerintah, sementara kami dari komunitas berperan sebagai support system,” tambah M. Ikbal.
Sebagai bagian dari skenario evakuasi, pihak sekolah menerapkan beberapa tahapan peringatan. Peringatan Status Waspada (sirine pertama) menandakan bahwa gempa terjadi dan memerintahkan siswa serta guru untuk evakuasi ke halaman sekolah. Selanjutnya, dalam Peringatan Status Siaga, warga sekolah menunggu informasi sambil berdoa, sedangkan Peringatan Status Awas (sirine kedua) mengarahkan warga sekolah untuk bersiap melakukan evakuasi ke titik aman kedua.
M. Ikbal mengajak masyarakat untuk mengambil peran aktif dalam kesiapsiagaan bencana. “Setiap langkah kecil yang kita ambil hari ini akan menjadi pondasi kuat untuk menciptakan perubahan besar di masa depan. Setiap kontribusi, sekecil apa pun, akan memberikan dampak besar pada keselamatan kita semua,” tutupnya.