Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmennya untuk memastikan seluruh anak di Indonesia mendapatkan akses makan bergizi gratis pada akhir tahun 2025.
“Makanan bergizi ini secara fisik tidak mudah untuk segera dinikmati seluruh rakyat. Untuk itu, saya Prabowo Subianto Presiden Republik Indonesia, mohon maaf kepada semua orang tua, kepada semua anak-anak yang belum menerima. Tapi saya yakini bahwa akhir tahun 2025 semua anak Indonesia akan bisa makan bergizi,” ucap Presiden seperti dikutip dari laman Seskab.go.id.
Presiden Prabowo menjelaskan bahwa kendala dalam mendistribusikan makanan bergizi gratis tidak hanya terletak pada aspek fisik, tetapi juga bersifat administratif. Ia menekankan pentingnya pengamanan anggaran agar program ini tidak mengalami kebocoran.
Baca juga: Hari Pertama Makan Gratis di Aceh Tengah, 2.825 Porsi Dibagikan ke 18 Sekolah
“Proses mengamankan supaya uang yang dikirim tidak hilang itu ada proses yang harus kita laksanakan. Untuk itu membutuhkan waktu. Tapi saya beri penekanan agar diupayakan cara terbaik dan tercepat agar semua anak-anak kita bisa merasakannya,” ujarnya.
Presiden juga menegaskan bahwa program makan bergizi gratis ini bukanlah proyek yang ringan, namun pemerintah telah memastikan anggarannya tersedia.
“Ini proyek yang sangat besar, tidak ringan. Tapi saya jamin dananya ada untuk semua anak-anak Indonesia makan. Bagi yang sudah tidak memerlukan, jatahnya bisa diberikan kepada yang lebih membutuhkan,” tegasnya.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ini resmi diluncurkan pada awal tahun 2025 sebagai bagian dari langkah pemerintah dalam meningkatkan kualitas kesehatan generasi muda Indonesia. Presiden Prabowo mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah daerah, untuk berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan program ini.
“Kemudian dari pemda, para gubernur, dan para bupati yang ingin ikut serta, silakan. Kita buka kesempatan bagi siapa pun yang mau berkontribusi,” kata Presiden.
Pelaksanaan program ini, menurut Presiden, memerlukan sinergi dari berbagai pihak agar berjalan sesuai tujuan. Ia menekankan bahwa efisiensi dan ketepatan sasaran adalah kunci keberhasilan program MBG.
“Yang penting efisien, sampai ke sasaran, dan tidak ada kebocoran,” tutup Presiden.
Program MBG diharapkan menjadi tidak penting dalam upaya menciptakan generasi Indonesia yang lebih sehat, tangguh, dan berkualitas. Pemerintah optimistis dapat mewujudkan target yang diinginkan melalui kerja sama semua pihak.