Warnai Kuta Raja Sebagai Gerakan Vandalisme Perupa, Budaya dan Homogenisasi

Bisnisia.id | Banda Aceh –  Para perupa Aceh yang tergabung dalam apotik warna menggelar kegiatan mewarnai tiang flyover di Simpang Surabaya, Banda Aceh, sebagai upaya memperindah kota dengan sentuhan seni mural. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan nuansa positif bagi kota Banda Aceh, sekaligus menyampaikan pesan-pesan yang bermakna melalui karya seni mereka.

Koordinator lapangan Apotik Warna, Olexs, menjelaskan bahwa mural yang mereka buat memiliki makna mendalam, yakni “Salem Teuka” atau selamat datang. Dalam mural tersebut, terdapat gambar warung kopi dan perempuan yang menyapa dengan salam, sebagai simbol keramahan khas kota Banda Aceh. Selain itu, rumah Aceh yang menjadi ikon adat juga turut digambarkan, merepresentasikan kearifan lokal dan budaya yang kuat di kota tersebut.

Baca juga:  Santri Aceh Diharapkan Berperan Aktif di Era Modern

Olex juga menambahkan bahwa aksi ini melawan coretan-coretan yang kerusakan ruang kota “aksi ini sebagai respons terhadap maraknya coretan merusak dinding atau vandalisme negatif. Kegiatan ini bertujuan mengubah coretan-coretan tersebut menjadi mural yang lebih positif dan bermakna,” tambah Olex.

Para perupa yang terlibat, termasuk Iswadi Basri, Olexs, Munzir, S.Sn, Chika, dan Mahatir, berkeinginan agar mural ini membawa energi positif bagi kota. Mereka berharap melalui karya seni ini, Banda Aceh menjadi lebih indah dan berkarakter, meskipun dana yang digunakan berasal dari patungan para perupa dan donasi warga. Mereka ingin agar seni mural dinikmati oleh publik dan menghindari sekadar coretan yang merusak citra kota.

Baca juga:  Indonesia U-19 Juara Piala AFF 2024

Davi Abdullah, seorang budayawan sekaligus filmmaker Independen, mengungkapkan pandangannya mengenai gerakan mewarnai ini disebut vandalisme. Gerakan ini sudah muncul di kota-kota besar untuk mewarnai.

Menurut Davi abdullah, aksi ini bukan sekadar coretan liar di dinding, melainkan sebuah ekspresi budaya yang sarat dengan konsep dan ideologi yang ingin disampaikan oleh para perupa. Ia melihat bahwa melalui vandalisme, seniman perupa berusaha membangun citra kota dengan cara yang unik dan penuh makna, mencerminkan aspirasi, kritik sosial, serta dinamika kehidupan urban yang kompleks.

Lebih lanjut, Davi menilai bahwa gerakan ini merupakan bentuk perlawanan terhadap homogenisasi ruang publik yang sering kali didominasi oleh kepentingan komersial. vandalisme dalam konteks budaya dan sosial, bukan semata-mata sebagai tindakan merusak.

Baca juga:  Migas Hingga Energi Terbarukan, PT PEMA Optimistis Genjot Investasi di 2025

Menurutnya, seni jalanan mampu menghadirkan dialog antara masyarakat dengan lingkungannya, serta memperkaya narasi visual kota yang kerap diabaikan. Dengan demikian, Davi mengajak masyarakat untuk lebih menghargai dan memahami esensi dari gerakan ini sebagai bagian dari kekayaan budaya perkotaan.

Editor:
Hendra Vramenia

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Ria, dari Ibu Rumah Tangga jadi Pengusaha Pakaian Bayi

Ria Oktia, seorang ibu rumah tangga kelahiran 1987 di...

Bank Aceh Bagi Dividen Rp.296 milyar Ke Pemda Se Aceh

Bagi Dividen Rp.296 milyar Bank Aceh bagi  dividen Rp.296...

Mengalun Zikir di Ulee Lheue, Dua Dekade Luka yang Membekas

Bisnisia.id | Jantho – Tepat 20 tahun yang lalu,...

Asal Muasal Aceh Dijuluki Serambi Mekkah

Bisniskita.id | Banda Aceh - Aceh merupakan provinsi yang...

Dampak Situasi Geopolitik Dunia, Kemenperin Siapkan Antisipasi Bagi Sektor Industri

Bisniskita.id | Jakarta – Kementerian Perindustrian terus memantau situasi geopolitik...

BPN Aceh Surati 23 Perusahaan Sawit yang Beroperasi Tanpa HGU

Bisnisia.id | Banda Aceh - Badan Pertanahan Nasional (BPN)...

Transformasi Menyeluruh, 7 BUMN Dibubarkan

Bisniskita.id | Jakarta – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)...

Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Bank Indonesia Dorong Pengembangan UMKM di Aceh

Bisniskita.id | Banda Aceh - Bank Indonesia Provinsi Aceh...

IHSG Melemah 0,45 persen, Tekanan Global Bayangi Pasar Modal

Bisnisia.id | Jakarta  – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)...

Sabang akan Promosikan Budaya dan Sejarah Kejayaan Pulau Weh di PKA-8

Bisniskita.id | Banda Aceh - Pemerintah Kota Sabang akan...

Dana Otsus Aceh 2008-2023 Capai Rp 100 Triliun, Bagaimana Penggunaannya?

Bisnisia.id | Banda Aceh – Dalam periode lima belas...

Persiraja Akhirnya Tumbang di Kandang

Rekor sembilan tahun tidak terkalahkan saat bermain di kandang...

Dana Haji Boleh Biayai Jemaah Lain dan Dam Bisa Disembelih di Tanah Air

Bisnisia.id | Bandung – Mudzakarah Perhajian Indonesia yang berlangsung...

Inovasi Sederhana, Bubu Ramah Lingkungan Tingkatkan Produktivitas Nelayan Aceh Barat

BISNISIA.ID | Meulaboh – Dalam upaya meningkatkan keterampilan nelayan...

Tujuh Perusahaan Tambang di Aceh Habiskan Rp106,751 Miliar untuk Pemberdayaan Masyarakat

Bisnisia.id | Banda Aceh - Realisasi program pengembangan dan...

Eksplorasi Migas Berlanjut, BPMA dan PGE Sosialisasikan Seismik 3D di Aceh Utara

Bisnisia.id | Banda Aceh – Badan Pengelola Migas Aceh...

Pembukaan PON XXI Aceh-Sumut Digelar Meriah, Hadirkan Artis Nasional dan Budaya Lokal

BANDA ACEH – Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera...