Bisnisia.id | Kalimantan Timur – PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) berhasil meningkatkan produksi minyak dan gas (migas) di Lapangan Sanga Sanga, Kalimantan Timur, dari 6.800 barel minyak per hari (bopd) menjadi 8.600 bopd. Peningkatan ini menjadi bagian dari upaya mengejar target produksi migas nasional.
Mengutip pemberitaan dunia-energi.com, Minggu (22/12/204), produksi tambahan berasal dari dua sumur baru, yakni Sumur Mutiara-351 dan Mutiara-352.
Sumur Mutiara-351 mencatat potensi produksi minyak sebesar 1.184 bopd dan gas 0,221 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd). Sementara itu, Sumur Mutiara-352 menghasilkan 1.100 bopd dan gas 0,229 MMscfd. Fluida yang dihasilkan dari kedua sumur tersebut tidak mengandung air, yang menunjukkan kualitas reservoir ideal untuk produksi minyak dan gas kering.
Menurut Manager Subsurface Development Area 1 Zona 9 Subholding Upstream Pertamina, Magfirah Rajab, tekanan fluida yang tinggi memastikan reservoir memiliki cukup energi untuk mendorong fluida ke permukaan tanpa bantuan mekanis.
Strategi ini menjadi bagian dari komitmen Pertamina untuk mempertahankan produksi di lapangan-lapangan tua. “Kami berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam pengboran eksplorasi dan eksploitasi guna mendukung target produksi migas Indonesia pada 2030 sekaligus memastikan keberlanjutan produksi,” kata Senior Manager Subsurface Development & Planning Zona 9, Supriady.
Pendekatan strategis juga diterapkan untuk memastikan proyek-proyek migas memberikan pengembalian investasi yang optimal, sesuai dengan tantangan bisnis dan operasional lapangan.
Selain pengeboran, PHSS melakukan studi potensi reservoir minyak di area Sungai Dondang, yang sebelumnya belum dikembangkan. Studi ini membuka peluang baru untuk eksplorasi lebih lanjut di wilayah tersebut. Sumur Mutiara-351 menggunakan choke berukuran 26/64” hingga 28/64” untuk mengatur laju aliran fluida dan menjaga tekanan tetap stabil, dengan tekanan fluida di kepala tubing (FTHP) mencapai 270 psi.
Di luar aspek teknis, PHSS juga menjalankan program pengembangan masyarakat yang inovatif dan berkelanjutan. “Hubungan harmonis dengan masyarakat di wilayah operasi sangat penting untuk mendukung keberhasilan dan keberlanjutan operasi serta bisnis perusahaan,” ujar Head of Communication Relations & CID Zona 9, Elis Fauziyah.