Potensi Pertumbuhan Ekonomi Aceh Bisa Bangkit dengan Hilirisasi Pertanian

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, menyelenggarakan Aceh Economic Forum (AEF) dengan tema ‘Peningkatan Nilai Tambah melalui Hilirisasi Pertanian dalam rangka Mendorong Perekonomian Aceh.’

Kegiatan ini berlangsung dari pukul 09.00 WIB s/d selesai, Kamis (25/4/2024) di Auditorium Teuku Umar, KPwBI Provinsi Aceh.

Dalam agenda ini, bertindak sebagai moderator atau mengatur jalannya acara adalah, Mohd Din, yakni Pemimpin Perusahaan Serambi Indonesia, dengan pemaparan kajian oleh Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin, M.Sc dan Dr. Alisuddin, S.E., M.Si.

Prof Bustanul Arifin memaparkan kajian mengenai ‘Jendela Peluang Pembangunan Ekonomi Aceh Strategi Hilirisasi Produk Unggulan’ dan Dr. Alisuddin dengan materi ‘Hilirisasi Sektor Pertanian dan Perubahan Struktur Ekonomi Aceh.

Baca juga:  PT Kallista Alam Bayar Ganti Rugi Karhutla 2012 Sebesar 57 M

Setelah pemaparan materi, Prof Bustanul Arifin pada awak media menyebut, untuk menumbuhkan perekonomian Aceh, diantara langkah yang bisa dilakukan adalah hilirisasi pertanian dan membangun kawasan perindustrian di Aceh.

“Untuk meningkatkan nilai tambah di Aceh, bisa dilakukan dengan hilirisasi, kita sudah mengurai dan menemukan permasalahan ekonomi yang cukup serius, yakni karena kurangnya industri di Aceh,” ungkap Prof Bustanul.

Selain itu, menurut Prof Bustanul, selain fokus pada hilirisasi, Bank Indonesia Perwakilan Aceh juga memiliki target mengendalikan inflasi.

“Bank Indonesia memiliki target untuk mengendalikan inflasi, memang dari data yang kita lihat, angka inflasi untuk tahun 2023 di Aceh rendah, namun bukan tidak mungkin tahun 2024 angka inflasi di Aceh tinggi, ini perlu diperhatikan, untuk meningkatkan industrialisasi hilirisasi namun tidak menimbulkan inflasi,” tambahnya.

Baca juga:  Festival Sastra Pidie 2024 Dorong Pengembangan Budaya dan Sastra Lokal bagi Generasi Muda Aceh

Prof Bustanul melanjutnya, potensi pertumbuhan perekonomian di Aceh sangat tinggi.

“Potensi penumbuhan perekonomian di Aceh luar biasa tinggi, tadi kita sudah membahas mengenai beras, petani saat ini menghasilkan beras medium, sedikit yang premium, dengan dilakukan hilirisasi, akan meningkatkan kualitasnya, peningkatan itu harus dengan dukungan peningkatan produktivitas, seperti dengan adanya kilang padi berkapasitas lebih bagus, akan menimbulkan efisiensi tinggi, bisa menghasilkan beras lebih baik dan nilai jual lebih tinggi,” ungkap Guru Besar Universitas Lampung tersebut.

Selanjutnya, Kepala Perwakilan BI Aceh, Rony Widijarto menyebut, hilirisasi pertanian, akan membuat akselerasi ekonomi di provinsi ujung barat Indonesia.

Baca juga:  Infrastruktur Transportasi Memperkuat Konektivitas

“Strategi untuk akselerasi ekonomi di Aceh, bisa dilakukan dengan hilirisasi pertanian, hal ini berdasarkan asesmen yang sudah kami lakukan, potensi pertanian sangat tinggi untuk meningkatkan perekonomian, artinya jika ingin tumbuh, kita harus memaksimalkan potensi ini,” sebutnya.

Selanjutnya, Asisten 2 Sekda Aceh, Ir Mawardi mengatakan, Pemerintah Aceh bukan hanya fokus pada pertumbuhan perekonomian, lebih dari itu fokus pada hilirisasi.

“Kebijakan Pemerintah Aceh untuk mensejahterakan masyarakat, kita bukan hanya berfokus pada pertumbuhan, selain itu pada hilirisasi, kita akan terus berbenah menuju arah industrialisasi,” tutupnya.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Kembali Meningkat, Uang Beredar di Indonesia Tembus Rp8.350,5 triliun per Juli 2023

Bank Indonesia (BI) melaporkan likuiditas perekonomian atau uang beredar...

Jelang Nataru, Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat Domestik hingga 10%

Bisnisia.id | Jakarta - Pemerintah secara resmi mengumumkan penurunan harga...

Sempat Bebas, Terdakwa Korupsi Monumen Samudera Pasai Divonis Penjara

Mahkamah Agung (MA) telah membatalkan putusan bebas yang sebelumnya...

Punya Hutan 3,5 Juta Hektar, Stok Karbon Aceh Potensi Ekonomi Besar

BISNISIA, BANDA ACEH - Dengan luas hutan 3,5 juta...

PT PEMA Adakan Pembinaan dan Pengembangan UMKM, Dorong Pelaku UMKM Berkompetisi

Bisnisia.id | Banda Aceh -PT Pembangunan Aceh (Perseroda) bekerja...

IKM Jadi Tulang Punggung Ekonomi, Dominasi 99,7% Unit Usaha Industri

Bisnisia.id | Jakarta - Perindustrian terus mendorong industri kecil...

PB PON Aceh Tambah Armada untuk Kelancaran Distribusi Konsumsi di PON XXI

Bisnisia.id | Banda Aceh – PB PON Aceh bergerak cepat...

Bulog Pastikan Stok Beras di Abdya Aman Hingga April 2025

Bisnisia.id | Blangpidie – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya...

Pj Gubernur Safrizal Tekankan Pentingnya Kolaborasi dalam Penanggulangan Risiko Bencana di Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh – Penanggulangan risiko bencana merupakan kerja...

Butuh Modal Usaha Rp50 Juta-Rp100 Juta, Ajukan KUR ke BRI

Bisnisia.id – Memulai atau mengembangkan usaha mikro, kecil, dan...

RAPBK Banda Aceh 2024 Rp 1,2 Triliun

Bisniskita.id | Banda Aceh - Rancangan Qanun APBK Banda...

Ketua HMI Banda Aceh Tolak Kenaikan UMP, Sebut Bisa Rusak Ekonomi

Bisnisia.id | Banda Aceh – Ketua Umum Himpunan Mahasiswa...

Lahan Sawah Indonesia Menyusut 100 Ribu Hektar Setiap Tahun, Petani Semakin Menua

Bisnisia.id | Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan,...

Produksi Kakao Aceh Stagnan di Tengah Tren Positif Ekspor Nasional

Bisnisia.id | Banda Aceh – Produksi kakao di Provinsi...

Peran Perbankan Syariah Dukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah

BISNISIA.ID | Banda Aceh - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan...

TM Nurflif: Om Bus Menang Pabrik Minyak Goreng Diperjuangkan

Bisnisia.id | Subulussalam - TM Nurlif, Ketua Tim Pemenangan...

Yahya Damanik Juara Mixology Coffee Competition dengan Timphan Drink

Bisnisia.id | Banda Aceh - Dalam rangka memperingati satu...

Kereta Api Cepat Jokowi Bikin WIKA Merugi?

BisnisKita.id - Perusahaan plat merah, WIKA dikabarkan mengalami kerugian...