Menteri Koperasi Targetkan 60 Juta Anggota untuk Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, menegaskan komitmennya untuk meningkatkan jumlah anggota koperasi di Indonesia hingga mencapai 60 juta orang, atau dua kali lipat dari jumlah saat ini. Hal ini disampaikan MenKop Budi dalam pertemuan bersama Forum Komunikasi Koperasi Besar Indonesia (Forkom KBI) di Jakarta, Jumat (8/11). Acara tersebut dihadiri oleh 40 anggota Forkom KBI, dengan Irsyad Muchtar sebagai ketua forum.

“Dengan populasi hampir 300 juta jiwa, keanggotaan koperasi di Indonesia masih berada di bawah 10 persen. Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara Eropa, koperasi menjadi tulang punggung ekonomi dengan partisipasi anggota yang mencapai lebih dari 50 persen penduduknya,” ujar MenKop Budi dalam keterangan resminya.

Baca juga:  Pendapatan APBD Aceh 2024 Capai Rp36,26 Triliun, PAD Naik 10%

MenKop Budi menekankan bahwa peningkatan jumlah anggota koperasi akan memperkuat sumber daya yang dibutuhkan untuk mengembangkan koperasi di Indonesia. “Dengan semakin banyak anggota, peluang untuk menggalang kekuatan koperasi yang lebih besar semakin terbuka lebar,” tambahnya.

Dalam catatannya, MenKop Budi mengungkapkan bahwa perkembangan koperasi di Indonesia cenderung stagnan bahkan mengalami penurunan citra, terutama akibat beberapa kasus koperasi besar yang menghadapi masalah manajemen. Selama satu dekade terakhir, jumlah anggota koperasi tidak banyak berubah dan tetap di angka sekitar 25 juta orang.

“Saya ingin membawa perubahan signifikan dengan menargetkan jumlah anggota koperasi mencapai 60 juta orang,” lanjut MenKop Budi.

Baca juga:  Ekonomi Indonesia 2024 Tumbuh 5,03 Persen

Sebagai bagian dari upaya revitalisasi koperasi, MenKop Budi menekankan pentingnya evaluasi terhadap koperasi yang dikategorikan besar namun memiliki jumlah anggota yang sangat sedikit. “Salah satu tolok ukur utama performa koperasi adalah jumlah anggotanya. Jika koperasi besar hanya memiliki segelintir anggota, maka diperlukan evaluasi mendalam,” tegasnya.

Dalam pertemuan dengan Forkom KBI, MenKop juga mengajak para pelaku koperasi untuk berpartisipasi dalam diskusi bulanan guna mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi koperasi di Indonesia. “Diskusi rutin ini akan membantu kita bersama-sama mencari solusi atas kendala yang menghambat perkembangan koperasi,” ucapnya.

Baca juga:  Pemerintah Genjot Pembangunan 259 Bendungan untuk Ketahanan Air dan Pangan

MenKop Budi juga menyoroti pentingnya percepatan pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perkoperasian sebagai prioritas utama. Menurutnya, regulasi yang ada, yaitu UU No. 25 Tahun 1992, sudah tidak relevan dengan kebutuhan zaman, khususnya dalam menghadapi tantangan digitalisasi.

“Kita sudah 32 tahun masih mengacu pada UU yang lama. Sudah saatnya kita memiliki UU Koperasi yang lebih modern, sesuai tuntutan zaman, dan saya menargetkan UU ini bisa selesai dalam 100 hari kerja,” pungkasnya.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Presiden Jokowi Tiba di Washington DC

BISNISKITA.ID - Setelah menempuh kurang lebih 15 jam penerbangan...

Wardiati Berikan Pembinaan Gammawar di Gampong Alue Naga

BISNISKITA.ID | Banda Aceh - Banda Aceh – Penjabat...

Ini Alasan Repsol Lepas Kontrak Pengeboran Blok Andaman III di Aceh

Bisniskita.id | Banda Aceh - Kementerian Energi dan Sumber...

Pemuda Muhammadiyah Dorong Sawit jadi Komoditas Unggulan Aceh

Bisnisia.ID, Banda Aceh – Pemuda Muhammadiyah Aceh bekerja sama...

Transaksi Kripto di Indonesia Tembus Rp 475,13 Triliun

Bisnisia.id|Jakarta - Data yang dirilis oleh Badan Pengawas Perdagangan...

Paramotor Pembuka Pertandingan PON di Aceh

ACEH UTARA – Pekan Olahraga Nasional (PON) merupakan pesta...

Bunda PAUD Aceh Jalin Kolaborasi untuk Perkuat Pendidikan Anak Usia Dini

Bisnisia.id, Jakarta – Bunda PAUD Aceh, Marlina Muzakir, melakukan...

Prabowo Resmi Luncurkan Danantara

Bisnisia.id | Jakarta – Presiden Prabowo Subianto secara resmi...

Cara Irhamni Malika Bangun Personal Branding Lewat Media Sosial

Tidak pernah terbayang oleh Irhamni Malika, perempuan asal Aceh...

Aceh Targetkan Bebas dari ‘Gampong Sangat Tertinggal’ pada 2025 

Bisnisia.id | Banda Aceh – Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong...

Sawit Indonesia Kuasai 59% Produksi Dunia, Ekspor Capai 24 Juta Ton

Bisnisia.id | Banda Aceh - Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono...

Rusia Denda Google karena Sebar Video Palsu soal Perang Ukraina Rp 502 Juta

Jakarta - Pengadilan Rusia telah menjatuhkan hukuman denda terhadap...

Dorong UMKM, BSI Tembus Penyaluran KUR Rp3,98 Triliun di Aceh

Banda Aceh, Bisnisia.id– Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah mengapresiasi peran...

Pemerintah Tetapkan HPP Jagung Rp5.500/Kg, Bulog Targetkan Serap 1 Juta Ton

Bisnisia.id | Jakarta – Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional...

DPR Aceh Minta Keterangan BPN Aceh terkait 23 Perusahaan Sawit Tanpa HGU

Bisnisia.id | Banda Aceh - Komisi III Dewan Perwakilan...

Ketika Bahlil dan Nasri Mendiskusikan Potensi Migas Aceh

Bisnisia.id | Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya...

Calon Jemaah Haji Aceh Besar Diminta Fokus pada Ibadah

BISNISKITA.ID | BANDA ACEH - Asisten Perekonomian dan Pembangunan...

BPMA Ingin Terlibat dalam Pengelolaan Migas di Atas 12 Mil

Bisnisia.id | Jakarta – Kepala Badan Pengelola Migas Aceh...