Bisnisia.id | Banda Aceh – Aceh mengalami peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) pada Desember 2024. NTP Aceh tercatat sebesar 122,81, mengalami kenaikan 0,57 persen dibandingkan November 2024. Data ini disampaikan oleh Ahmadriswan, selaku Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, mengungkap bahwa hampir semua subsektor pertanian berkontribusi terhadap kenaikan NTP, kecuali subsektor peternakan.
Secara nasional, NTP pada Desember berada di angka 122,78, meningkat sebesar 1,23 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Dibandingkan dengan NTP nasional, NTP Aceh sedikit lebih tinggi, mencerminkan kinerja sektor pertanian di provinsi ini yang cukup kompetitif.
“Indeks Harga yang Diterima Petani (IT) di Aceh pada Desember 2024 tercatat sebesar 143,91, naik sebesar 1,20 persen dari bulan sebelumnya. Komoditas utama yang menjadi penyumbang kenaikan IT antara lain gabah, kakao, dan kelapa sawit,” ujar Ahmadriswan dalam rilis berita BPS di Kantor BPS Aceh, Kamis (2/1/2/2025).
Sementara itu, Indeks Harga yang Dibayar Petani (IB) tercatat sebesar 117,18, meningkat 0,63 persen dari November 2024. Kenaikan ini dipengaruhi oleh peningkatan harga beberapa komoditas seperti ikan tongkol, kelapa tua, dan bawang merah.
“Harga gabah tertinggi tercatat di Kabupaten Aceh Timur, mencapai Rp6.800 per kilogram. Sebaliknya, harga gabah terendah ditemukan di Kabupaten Aceh Barat Daya, sebesar Rp5.700 per kilogram,” lanjutnya.
Perbedaan harga ini memunculkan pertanyaan terkait faktor-faktor termasuk kualitas produksi, biaya distribusi, serta kondisi pasar lokal.