Bisnisia.id | Banda Aceh – Realisasi investasi dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT), termasuk Hong Kong, mendominasi kontribusi investasi asing di Aceh dalam periode tiga tahun terakhir, 2020-2022. Total nilai investasi yang dicatatkan mencapai Rp4,24 triliun, menjadikan RRT salah satu investor terbesar dan paling konsisten di provinsi tersebut.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Aceh dalam dokumen Rencana Pengembangan Penanaman Modal (RP2M) Aceh Tahun 2024, disebutkan pada tahun 2020, Hong Kong, RRT, menjadi penyumbang terbesar investasi dengan nilai mencapai Rp646,35 miliar. Investasi ini jauh melampaui kontribusi negara lain seperti Belgia, yang berada di peringkat kedua dengan Rp35,39 miliar, dan Korea Selatan di posisi ketiga dengan Rp20,10 miliar.
Momentum tersebut berlanjut pada 2021, di mana Hong Kong, RRT, kembali mencatatkan angka investasi luar biasa sebesar Rp2,12 triliun. Angka ini menjadikannya penyumbang utama investasi ke Aceh untuk tahun itu, meninggalkan Belgia di posisi kedua dengan kontribusi Rp65,03 miliar.
Pada 2022, kontribusi Hong Kong, RRT, tetap signifikan, meskipun mengalami penurunan menjadi Rp1,47 triliun. Meskipun demikian, angka ini masih menempatkan RRT sebagai salah satu kontributor terbesar investasi asing di Aceh.
Secara keseluruhan, investasi dari Hong Kong, RRT, dalam kurun waktu 2020-2022 mencapai Rp4,24 triliun. Angka ini mencerminkan peran penting RRT dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Aceh, terutama melalui sektor-sektor strategis yang menjadi fokus investasi mereka.
Dominasi RRT dalam realisasi investasi di Aceh menunjukkan hubungan ekonomi yang kuat antara kedua pihak. Diharapkan, keberlanjutan investasi ini dapat terus mendorong pembangunan infrastruktur, peningkatan lapangan kerja, dan penguatan sektor ekonomi strategis di Aceh.
Aceh sendiri perlu terus meningkatkan iklim investasi yang kondusif melalui kebijakan yang pro-investor, sehingga dapat mempertahankan minat negara-negara seperti RRT untuk terus berkontribusi pada perekonomian daerah.