BISNISKITA.ID – Pasangan USD/IDR tidak mampu mempertahankan kekuatannya dan berbalik turun ke 16.195 setelah menguji beberapa kali level resistance Simple Moving Average (SMA) 50 pada grafik harian. Pelemahan pasangan mata uang ini terseret oleh pelemahan Dolar AS (USD) dan membuat Rupiah (IDR) mencengkeram lebih erat di bawah level psikologis 16.200.
Saham-saham di Asia pulih pagi ini, dengan IHSG dibuka menguat di 7.336, dan saat ini tengah diperdagangkan di sekitar 7.327.
Pemangkasan suku bunga PBoC (People’s Bank of China) yang mengejutkan kemarin memberikan dukungan pada saham-saham di Asia sejauh ini. PBoC menurunkan suku bunga acuan pinjaman (Loan Prime Rate/LPR) satu tahun sebesar 10 basis poin (bp) dari 3,45% ke 3,35% dan memangkas suku bunga acuan pinjaman lima tahun dari 3,95% ke 3,85%.
Selain itu, imbal hasil AS naik tajam semalam, dengan imbal hasil acuan bertenor 10 tahun berada di 4,25% dan imbal hasil dua tahun di 4,51%, karena harapan akan kemenangan Trump di pemilihan presiden (pilpres) telah meningkat.
Mundurnya Presiden Joe Biden dari pencalonan ulang di pemilihan presiden meningkatkan peluang kemenangan bagi Donald Trump yang didukung oleh Partai Republik. Bila Trump terpilih menjadi presiden, pasar memprakirakan adanya regulasi yang lebih longgar. Sementara itu, Partai Demokrat kemungkinan besar akan mengajukan Kamala Harris sebagai calon presidennya paling lambat pada tanggal 7 Agustus.
Dolar AS (USD) terus tertekan karena pasar meyakini bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunganya sebanyak dua kali tahun ini, yang pertama adalah pada bulan September, di mana perangkat CME FedWatch menunjukkan peluang sebesar 91,7%.
Meskipun ketidakpastian politik AS mendukung USD, namun tampaknya pemangkasan suku bunga oleh The Fed masih menjadi faktor utama pelemahan aset ini sehingga membuat Rupiah mampu berpijak lebih kuat.
Selanjutnya para pedagang akan memantau Penjualan Rumah Bekas dan Indeks Manufaktur Richmond AS malam ini, dilanjutkan dengan serangkaian data IMP AS pada hari Rabu, PDB Kuartal 2 pada hari Kamis dan Indeks Harga PCE AS pada hari Jumat. Sumber: fxstreet-id