Bisnisia.id | Banda Aceh – Tiga perusahaan milik Pemerintah Aceh yang konsisten memberikan dividen sebagai pendapatan asli Aceh yakni Bank Aceh, PT PEMA, dan BPR Mustaqim. Pada tahun 2023, dari tiga perusahaan daerah itu Aceh mendapatkan deviden Rp252,72 miliar naik dari Rp179,86 miliar tahun 2022.
Berdasarkan buku Laporan Keuangan Pemerintah Aceh TA 2023 disebutkan pendapatan Rp 252,72 miliar itu bersumber dari setoran dividen dan dana pembangunan yang melampaui pencapaian pada tahun 2022.
Kontribusi terbesar berasal dari Bank Aceh, yang menyumbangkan dividen sebesar Rp201,14 miliar. Jumlah ini melonjak tajam dibandingkan tahun 2022 yang hanya sebesar Rp136,50 miliar. Selain itu, Bank Aceh turut menyumbangkan dana pembangunan sebesar Rp26,03 miliar, lebih tinggi dibandingkan Rp20,87 miliar pada tahun sebelumnya.
Sementara itu, BPR Mustaqim menyumbang dividen sebesar Rp1,25 miliar pada tahun 2023. Angka ini juga meningkat dari Rp825,56 juta yang tercatat pada tahun 2022.
Tak ketinggalan, PT Pembangunan Aceh (PEMA) mencatat realisasi setoran dividen sebesar Rp24,30 miliar, meningkat dari Rp21,66 miliar pada tahun sebelumnya.
Dividen PEMA merupakan hasil dari bisnis pengelolaan Migas Block B di Kabupaten Aceh Utara yang dikelola oleh anak perusahaan mereka yakni PT Pema Global Energi (PGE).
Capaian ini menunjukkan keberhasilan Pemerintah Aceh dalam mengoptimalkan pengelolaan kekayaan daerah sebagai salah satu sumber pendapatan strategis. Selain memperlihatkan tren pertumbuhan positif, kontribusi dari ketiga entitas ini juga memberikan dampak signifikan terhadap penguatan keuangan daerah, yang diharapkan mampu mendukung pembangunan berkelanjutan di Aceh.