Bisnisia.id | Banda Aceh – Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) bersama PT Pema Global Energi (PGE), dengan dukungan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, menggelar sosialisasi rencana kegiatan seismik 3D di area Cunda-Jeuku seluas 120 km². Acara ini berlangsung di ruang rapat Kantor Bupati Aceh Utara, pada Kamis (30/1/2025).
Seismik 3D untuk Optimalkan Potensi Migas Aceh
Kegiatan ini menjadi langkah awal sebelum proses survei dan akuisisi data seismik Cunda-Jeuku dilakukan.
Deputi Operasi BPMA, Edy Kurniawan, menjelaskan bahwa survei ini bertujuan untuk menggali potensi sumber daya migas guna mendukung keberlanjutan produksi di Wilayah Kerja B, yang saat ini dikelola oleh PGE.
“Kegiatan seismik ini penting untuk pembangunan daerah dan peningkatan ekonomi lokal. Kami juga menekankan pentingnya pemanfaatan sumber daya lokal, perlindungan lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Edy dalam keterangan resminya pada Jumat (31/1/2025).
Edy juga menegaskan bahwa transparansi dan komunikasi antara perusahaan dan masyarakat harus dijaga. “PGE dan kontraktor pelaksana wajib menjalankan proyek ini dengan penuh kehati-hatian dan sesuai regulasi yang berlaku,” tambahnya.
Pemerintah Daerah Dukung Seismik 3D
Sekda Aceh Utara, Dayan Albar, yang mewakili Bupati Aceh Utara, menyambut baik rencana ini. Ia menekankan pentingnya sosialisasi agar masyarakat memahami tujuan serta manfaat kegiatan ini.
“Pemerintah Kabupaten Aceh Utara mendukung penuh kegiatan seismik ini selama tetap memperhatikan aspek lingkungan dan hak masyarakat. Kami berharap perusahaan menjalankan survei dengan penuh tanggung jawab,” ujar Dayan.
Dalam sesi sosialisasi, perwakilan GSI dan SI menjelaskan bahwa proses akuisisi seismik akan menggunakan teknologi Vibroseis, yang memiliki dampak minimal terhadap lingkungan. Tim teknis juga memastikan bahwa keselamatan, keamanan, dan kenyamanan masyarakat akan menjadi prioritas utama selama survei berlangsung.
Wilayah yang Akan Dilintasi Seismik 3D
Kegiatan survei seismik ini akan mencakup beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, di antaranya Tanah Luas, Paya Bakong, Meurah Mulia, Samudera, Syamtalira Bayu, Geuredong Pase, dan Simpang Keuramat. Sementara itu, di Kota Lhokseumawe, survei akan melintasi wilayah Muara Dua dan Blang Mangat. Untuk sosialisasi di Lhokseumawe, pelaksanaannya akan disesuaikan dengan koordinasi lebih lanjut bersama Pemerintah Kota Lhokseumawe. Kegiatan seismik di Aceh Utara direncanakan mulai pada Februari 2025, sebelum dilanjutkan ke wilayah Lhokseumawe.
Sosialisasi ini dihadiri oleh Sekda Aceh Utara, Dayan Albar, Deputi Operasi BPMA, Edy Kurniawan, serta Field Operation Manager PGE, Agung Widyantoro. Selain itu, lima camat dari wilayah yang akan dilintasi kegiatan seismik turut hadir, bersama perwakilan perusahaan pelaksana, yakni Gelombang Survey Indonesia (GSI) dan Surveyor Indonesia (SI).
Sebagai informasi, BPMA dan PGE sebelumnya telah melakukan survei seismik di Aceh Utara pada area AOB dan Rayeu pada 2022-2023, serta seismik 3D di area AOB Extension pada 2024 dengan sukses.