Tarif Baru Trump Guncang Ekonomi Global, Indonesia Terancam Gelombang PHK

BISNISIA.ID – Kebijakan tarif impor baru yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memicu gejolak ekonomi global dan menimbulkan kekhawatiran besar di dalam negeri. Indonesia kini menghadapi ancaman serius gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, terutama di sektor padat karya yang bergantung pada ekspor ke pasar AS.

Trump memberlakukan tarif dasar 10 persen untuk semua barang impor mulai 5 April 2025. Negara-negara yang mengenakan tarif tinggi pada produk AS, termasuk Indonesia, dikenakan tarif timbal balik hingga 32 persen. Khusus mobil impor, tarif ditetapkan sebesar 25 persen.

Langkah cepat langsung diambil China dengan membalas tarif sebesar 34 persen atas produk AS, serta memasukkan 11 perusahaan AS dalam daftar hitam. Imbasnya, indeks Dow Jones anjlok 1.500 poin dalam dua hari terakhir. Saham raksasa teknologi seperti Apple, Nvidia, dan Tesla ikut rontok hingga 10 persen. Harga minyak pun jatuh 8 persen, terendah sejak masa pandemi 2021.

Baca juga:  Harga CPO Diprediksi Tetap Tinggi, Gapki Minta Program Peremajaan Sawit Dipercepat

Gubernur The Fed Jerome Powell turut memperingatkan bahwa tarif ini bisa memicu lonjakan inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi AS. Ia memilih menunggu kejelasan dampak kebijakan sebelum mengubah arah moneter.

Di Tanah Air, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) memprediksi sedikitnya 50 ribu buruh akan terdampak PHK dalam tiga bulan pasca kebijakan tarif ini diberlakukan. Industri tekstil, garmen, sepatu, elektronik, serta makanan dan minuman menjadi sektor yang paling rentan.

“Tarif tinggi membuat produk Indonesia tak lagi kompetitif di pasar AS. Banyak perusahaan mulai berunding soal rencana PHK, bahkan mempertimbangkan relokasi ke negara yang tidak dikenai tarif, seperti Bangladesh atau India,” ujar Presiden KSPI Said Iqbal, Minggu (6/4/2025).

Baca juga:  Ekonomi Aceh Triwulan III Tahun 2024 Tumbuh 5,17 Persen, PON Jadi Pendorong

KSPI juga mengingatkan potensi banjir produk murah dari China ke Indonesia seiring berkurangnya akses mereka ke pasar AS. Tanpa kebijakan protektif, pasar domestik berisiko dikuasai produk impor dan memicu tekanan lanjutan terhadap industri lokal.

Sebagai langkah cepat, KSPI mendesak pemerintah mencabut Permendag No. 8 Tahun 2023 guna memperkuat pertahanan pasar dalam negeri dari gelombang barang impor.

Pemerintah Indonesia tengah menyiapkan langkah strategis menanggapi kebijakan tarif balasan Presiden AS Donald Trump. Selain mengkaji dampaknya terhadap ekonomi nasional, Indonesia juga mengajak negara-negara ASEAN untuk merespons secara kolektif.

Baca juga:  Potensi Melimpah, Aceh Menanti Investasi

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan telah berkomunikasi dengan Malaysia selaku Ketua ASEAN 2025 untuk menyusun sikap bersama. Pasalnya, seluruh negara ASEAN terdampak kebijakan tarif resiprokal AS yang mulai berlaku 9 April mendatang.

“Indonesia telah berkomunikasi dengan Malaysia untuk mengambil langkah bersama,” ujar Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, Jumat (4/4/2025).

Pemerintah juga tengah menghitung potensi kerugian dari pemberlakuan tarif tersebut terhadap ekspor Indonesia ke AS, khususnya pada komoditas utama seperti elektronik, TPT (tekstil dan produk tekstil), alas kaki, CPO, karet, furnitur, hingga produk perikanan. Kebijakan tarif ini dinilai dapat menurunkan daya saing ekspor nasional.

Editor:
Zulkarnaini

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Tepukan Terakhir untuk Sang Legenda Persiraja, Mukhlis Nakata

Sorak sorai membahana di Stadion Harapan Bangsa ketika papan...

Pemerintah Aceh Bentuk Satgas Kawasan Tanpa Rokok

Bisniskita.id | Banda Aceh – Pemerintah Aceh mulai membentuk satuan...

Pemko Banda Aceh Gelar Rakor Percepatan Penurunan Stunting

Bisniskita.id | Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh,...

Program Inklusi Sosial DPKA Dorong Ekonomi Kreatif Desa

Bisnisia.id|Banda Aceh - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA)...

Anies –  Muhaimin Deklarasikan Capres-Cawapres 2024

Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang terdiri dari Partai...

Harga Ikan Melonjak Rp 5000 Hingga Rp 10.000 di Aceh Tengah

Bisnisia.id | Takengon - Dampak dari cuaca buruk yang...

Polda Aceh dan Aparat Gabungan Tertibkan Tambang Emas Ilegal di Pidie

Bisnisia.id | Sigli - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus)...

Dukung PON Aceh – Sumut Garuda Indonesia Tambah 28.300 Kursi

Jakarta – Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia menunjukkan komitmennya dalam...

Permintaan Tinggi, Harga Cabe Nano Melambung di Bener Meriah

Bisnisia.id | Redelong - Harga Cabai Nano melambung di...

Arus Balik Lebaran di Aceh, Ribuan Penumpang Lintasi Ulee Lheue dan Terminal Banda Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh – Kepolisian Daerah (Polda) Aceh...

ExxonMobil Kembali ke Aceh, Peluang Baru atau Luka Lama Terulang?

Bisnisia.id | Banda Aceh – Perusahaan raksasa migas asal...

Peras WNA China, Seluruh Petugas Imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta Dicopot

Bisnisia.id | Jakarta – Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas)...

Pesawat Jeju Air Jatuh di Bandara Muan, Lebih dari 175 Penumpang Tewas

Bisnisia.id | Dunia – Dunia diguncang duka mendalam di...

Pengakuan Wisatawan Inggris “Aceh Tujuan Wisata Petualangan Terakhir di Indonesia”

Tuhan menganugerahkan kekayaan alam terbaik untuk Provinsi Aceh, sebuah...

Kim Bum, Aktor Korea Bertemu Fans di Indonesia

Kim Bum, aktor Korea Selatan yang populer lewat drama...

Konflik Gajah dan Manusia di Aceh Jaya, Kerugian Masyarakat Tanpa Solusi Nyata

Bisnisia.id | Aceh Jaya – Konflik berkepanjangan antara gajah...

Sah, Nasri Pimpin Badan Pengelola Migas Aceh 2025-2029

Bisnisia.id | Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya...