Bisnisia.id | Aceh Besar – Tingginya tingkat pengangguran terbuka menjadi tantangan besar yang harus dihadapi Kabupaten Aceh Barat.
Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Aceh Barat, Muliyani, mengungkapkan kesenjangan antara jumlah angkatan kerja yang terus bertambah dengan ketersediaan lapangan kerja masih menjadi PR yang mendesak.

“Angkatan kerja yang lahir dengan serapan kerja itu jauh sekali. Walaupun tingkat pengangguran terbuka bisa ditekan dengan upaya keras dan kolaborasi antara eksekutif dan legislatif, jumlah lulusan universitas, SMK, dan anak putus sekolah yang terus bertambah tetap menjadi tantangan,” ujar Muliyani kepada bisni di kantor Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Aceh Barat, pada Selasa (21/01/2025).
Pelatihan Keterampilan untuk Peningkatan Daya Saing
Dalam upaya mengurangi angka pengangguran, Distranaker Aceh Barat aktif menyelenggarakan pelatihan keterampilan melalui Pusat Layanan Balai Kerja (PLBK). Program pelatihan ini dirancang agar para pencari kerja memiliki keahlian spesifik, tidak hanya untuk bekerja di perusahaan tetapi juga untuk memulai usaha mandiri.
Pelatihan yang ditawarkan meliputi berbagai bidang, seperti tata boga (khususnya pembuatan kue), menjahit, hingga pengelasan. Selain pencari kerja, pelatihan ini juga menyasar ibu rumah tangga agar mereka lebih berdaya, serta siswa pesantren yang diajarkan menjahit untuk mendukung kebutuhan internal pesantren.
“Kami juga bekerja sama dengan Dinas UMKM Aceh Barat dalam pengembangan potensi sumber daya alam, seperti hasil laut dan produk kue,” jelas Muliyani.
Tak hanya itu, pihaknya juga terus berinovasi dalam memberikan informasi lowongan kerja kepada masyarakat, baik untuk peluang kerja di dalam maupun luar negeri. Informasi tersebut disebarluaskan melalui media sosial Instagram (@distranakeracehbarat), email, dan workshop.
Monitoring dan Pengembangan Program Berkelanjutan
Sebagai bentuk keberlanjutan, Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja juga melakukan monitoring pasca-pelatihan untuk melihat perkembangan pencari kerja yang telah dibina. “Kami harap mereka dapat memanfaatkan skill yang dimiliki, baik untuk bekerja maupun berwirausaha,” ungkap Muliyani.
Melalui program-program ini, Muliyani optimis bahwa tingkat pengangguran di Aceh Barat dapat terus ditekan. “Insyaallah UPTD BLK ini akan terus kami kembangkan agar semakin banyak program pelatihan yang bisa diberikan kepada para pencari kerja di Kabupaten Aceh Barat,” tutup Muliyani.