Bisnisia.id |Banda Aceh – Pusat Inkubasi Bisnis Syariah (PINBIS) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Ar-Raniry hadir sebagai upaya untuk mencetak wirausahawan muda yang kompeten dan berbasis syariah. PINBIS dibentuk untuk mengintegrasikan teori bisnis yang diajarkan di kelas dengan praktik langsung di lapangan, sehingga mahasiswa memiliki bekal yang cukup untuk terjun ke dunia usaha.
Dekan FEBI UIN Ar-Raniry sekaligus Pengawas di PINBIS, Hafas Furqani, menjelaskan bahwa latar belakang pendirian PINBIS berawal dari kebutuhan untuk membimbing mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan kewirausahaan mereka.
“Kami ingin memastikan bahwa mahasiswa FEBI tidak hanya memahami teori bisnis, tetapi juga mampu menerapkannya secara langsung dalam dunia usaha. PINBIS itu hadir untuk menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik,” ujarnya.
PINBIS memiliki visi untuk menjadi pusat inkubator bisnis yang membimbing dan melahirkan wirausahawan muda, baik dari kalangan mahasiswa FEBI maupun masyarakat umum di Aceh. Misinya adalah membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis serta pengetahuan mendalam mengenai dunia usaha berbasis syariah. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya siap menjadi pelaku usaha, tetapi juga mampu menciptakan dampak sosial yang lebih luas.

Dalam mendukung pengembangan keterampilan kewirausahaan, PINBIS mengadakan berbagai program unggulan yang menghubungkan mahasiswa dengan dunia bisnis secara langsung. Salah satu program yang rutin dilaksanakan adalah Expo Kewirausahaan, di mana mahasiswa dapat memamerkan dan menjual produk usaha mereka.
Selain itu, mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk mengikuti seminar dan workshop bersama para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta kompetisi Business Plan yang bertujuan untuk melatih kemampuan mereka dalam merancang strategi bisnis.
Hafas Furqani menambahkan bahwa PINBIS tidak hanya memberikan teori, tetapi juga pendampingan intensif bagi mahasiswa yang ingin memulai usaha.
“Melalui kegiatan seperti workshop dan diskusi bersama praktisi, PINBIS menghadirkan pemateri dari industri, seperti pelaku usaha UMKM yang sudah exist, pendamping UMKM yang sudah memiliki jam terbang yang tinggi, atau bahkan perwakilan dari lembaga keuangan syariah, yang berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka dengan mahasiswa. Ini memberikan kesempatan bagi mahaswa untuk belajar langsung dari praktisi bisnis profesional,” jelasnya.
Selain Expo Kewirausahaan dan Business Plan Competition, PINBIS juga menyediakan fasilitas pendampingan bagi mahasiswa yang ingin mengurus perizinan seperti P-IRT dan sertifikasi halal untuk produk mereka. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa usaha yang dijalankan mahasiswa telah memenuhi standar yang diperlukan dalam dunia bisnis.
Mahasiswa juga diberikan akses kepada mentor profesional dan praktisi bisnis yang berpengalaman. Hal ini diharapkan dapat memperluas wawasan serta jaringan mahasiswa dalam membangun usaha mereka sendiri.
PINBIS juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak eksternal, termasuk UMKM lokal. Salah satu bentuk kerja sama yang telah dilakukan adalah dengan Hult Prize Foundation, yang memungkinkan mahasiswa untuk berpartisipasi dalam kompetisi Business Plan bertaraf internasional. Dalam ajang ini, mahasiswa tidak hanya mengasah keterampilan bisnis mereka, tetapi juga belajar bagaimana mempresentasikan ide dalam skala global dan meningkatkan kemampuan bahasa asing mereka.
“PINBIS juga rutin mengadakan kompetisi Business Plan untuk mahasiswa, agar mereka belajar menyalurkan ide-ide bisnis terutama yang memiliki dampak sosial pada masyarakat,” lanjutnya.
Selain itu, PINBIS telah memiliki galeri yang berfungsi sebagai tempat mahasiswa untuk menjual produk mereka, baik produk sendiri maupun produk mitra UMKM. Hafas Furqani menuturkan bahwa melalui galeri ini, mahasiswa dapat belajar tentang manajemen pemasaran dan membangun jaringan bisnis dengan lebih luas.
Dalam beberapa tahun terakhir, PINBIS telah mencatat sejumlah pencapaian yang membanggakan. Salah satu yang paling signifikan adalah partisipasi dalam Expo UMKM di luar negeri, seperti pada acara Melayu Day 2024 di Kota Yala, Thailand.

“Kami juga kembali mengikuti acara ini pada 14-16 Februari lalu sebagai bentuk komitmen dalam memperkenalkan produk-produk mahasiswa ke tingkat internasional,” ujar Hafas Furqani.
Saat ini, belum ada angka pasti mengenai jumlah mahasiswa yang telah sukses menjadi pengusaha muda melalui PINBIS. Namun, beberapa alumni dan mahasiswa aktif telah memiliki usaha sendiri, meskipun masih dalam skala kecil. Beberapa di antaranya menjalankan usaha seperti pemasaran kopi dari perkebunan keluarga, penjualan makanan ringan dengan sistem pre-order, produksi tas kerajinan manik-manik, hingga usaha jahitan pakaian.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi mahasiswa dalam berwirausaha adalah keterbatasan modal dan jaringan. Untuk mengatasi hal ini, PINBIS memberikan pendampingan dalam pengembangan produk dan membantu mahasiswa dalam pengurusan perizinan yang dibutuhkan. Selain itu, PINBIS juga memfasilitasi mahasiswa dalam memperluas jaringan bisnis mereka melalui dukungan dari pimpinan dan dosen FEBI UIN Ar-Raniry.
Dengan berbagai program yang telah dijalankan, PINBIS FEBI UIN Ar-Raniry diharapkan dapat terus mencetak wirausahawan muda yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.