Di tengah kesibukan kota Banda Aceh, suasana Imlek tahun ini terasa begitu meriah. Warga setempat dari berbagai kalangan berbondong-bondong memadati sejumlah lokasi yang telah ditentukan untuk atraksi barongsai, seperti Pasar Peunayong, Vihara, dan pusat usaha.
Mereka menyambut datangnya Tahun Baru China 2576 atau tahun 2025 Masehi dengan semangat yang penuh warna. Tidak hanya warga keturunan Tionghoa, masyarakat Aceh pun turut meramaikan perayaan ini karena penasaran ingin merasakan nuansa Imlek.
Di depan gedung Yayasan HAKKA Aceh yang dihiasi lampion merah, bunyi tambur barongsai menggelegar memecah keramaian, menambah semarak suasana. Di tengah keramaian, sekelompok pemain barongsai muncul, memukau penonton dengan gerakan lincah dan penuh semangat.
Warga yang sudah tidak sabar menunggu atraksi tersebut tampak antusias, merekam setiap gerakan pemain barongsai. Barongsai bergerak lincah, melompat-lompat dengan riang, sementara para pengiring musik mengenakan kostum merah.
Warga Banda Aceh, baik muda maupun tua, tampak antusias menyaksikan atraksi ini. Anak-anak berteriak riang sambil menggenggam angpao, sementara orang dewasa tertawa dan bertepuk tangan gembira.
Keberagaman budaya terasa begitu kental, seolah menghapus sekat-sekat perbedaan. Semua bersatu dalam keceriaan, menikmati kebersamaan di bawah cahaya lampion.
Suasana ini mengingatkan kita akan kekayaan budaya Indonesia, di mana setiap perayaan tidak hanya milik satu golongan, tetapi milik semua orang. Kemeriahan Imlek yang diramaikan oleh atraksi barongsai di Banda Aceh menyatukan warga dalam semangat harapan, kebahagiaan, dan kedamaian yang universal. Foto-foto Wen Ronga